Radar tumbuh Mulia_Pelaksanaan pilpres dan pileg akan berlanjut pada tahapan kampanye calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta pasangan calon presiden dan wakil presiden. Tahapan ini berlangsung sejak 23 September 2018 sampai 13 April 2019.
Sejumlah strategi telah disiapkan partai koalisi dan tim pemenangan kedua kandidat capres dan cawapres untuk meraih simpati masyarakat. Dari daftar pemilih tetap, KPU memutuskan ada sebanyak 185.732.093 pemilih dan 805.075 tempat pemungutan suara di seluruh Indonesia. Jumlah pemilih laki-laki sebanyak 92.802.671 dan pemilih perempuan mencapai 92.929.422.
Jokowi memaknai nomor 01 yang diperolehnya dalam kontestasi Pilpres 2019. Menurut dia, nomor satu makin memudahkannya berkomunikasi ke publik dalam berkampanye. Komunikasi itu ditujukan agar pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan damai, meski dihadapkan pada beda pilihan.
"Ya, Alhamdulillah, kita mendapatkan nomor urut satu. Ini memudahkan kita berkomunikasi dengan masyarakat. Karena kita ingin bersatu," kata Jokowi
Jokowi menambahkan, setelah penetapan nomor urut ini, tim kampanyenya langsung bersiap menentukan semboyan, logo dan model kampanye yang akan disampaikan ke publik. Ia memastikan, semuanya itu akan rampung pada 23 September 2018, waktu pertama dimulainya masa kampanye.
Sementara Tim Kampanye Nasioanal Koalisi Indonesia Kerja sudah menyiapkan slogan untuk masa kampanye selama tujuh bulan ke depan. Jargon itu seperti yang sudah diselipkan saat Jokowi berpidato. Jargon itu adalah 'Indonesia Maju' dan dipilih seakan untuk melanjutkan seruan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014: 'Indonesia Hebat'.
"Kita sudah punya tagline Jokowi-Maruf Amin Indonesia Maju," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Airlangga mengakui, teori efek ekor jas atau coat tail effect membuat semua partai akan berebut popularitas calon presiden dan wakil presiden yang diusung.
Sementara Prabowo Subianto mengakui senang dengan nomor urut 02. Dia sangat optimis dan akan menang dalam pertarungan ini. Nomuor 02 dia anggap sebagai lambang kemenangan. "Kita sangat bersyukur. Nomor 02 lambang kemenangan," katanya.
Sedangkan Sandiaga menyampaikan kalau nomor urut 02 menggambarkan dua isu ekonomi utama bangsa Indonesia saat ini. Yaitu soal lapangan kerja dan harga bahan pokok.
Sandiaga yang setelah pengundian nomor urut di KPU, langsung menyapa relawan di Posko Prabowo-Sandi di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, meminta relawan berjuang untuk memenangkan Prabowo-Sandi.
Dia merasa bersyukur dengan kehadiran para relawan yang sudah berkumpul sejak sore. Sandiaga mengajak, agar para relawan menyerukan memilih pasangan nomor urut dua Prabowo-Sandiaga.
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi Ketua Dewan Pembina Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memastikan akan memberikan dukungan secara total untuk Prabowo dan Sandi. Dia akan memberikan masukan dan pandangan kepada kedua pasangan calon.
Tak hanya itu, ia juga nantinya akan berperan menyerap aspirasi dari masyarakat dan membangkitkan suara partai Demokrat.
"Tentunya kami akan memberikan berbagai masukan dan pandangan-pandangan, termasuk apa yang menjadi concern masyarakat. Saya pun akan turun langsung, selain tentunya juga untuk bisa membangkitkan suara Demokrat," kata AHY.
Seluruh partai pengusung Prabowo dan Sandi telah sepakat dengan tagline 'Adil Makmur bersama Prabowo-Sandi'. Ini sesuai dengan keinginan mereka untuk mengatasi problem bangsa dan negara. Yaitu masalah keadilan ekonomi, hukum dan kemakmuran.
"Ini adalah sesuatu yang jadi cita-cita juga bagi rakyat sehingga kita bersungguh-sungguh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Setelah masa kampanye, pilpres akan memasuki masa tenang pada 14 April 2019 hingga 16 April 2019. Kemudian, pemungutan dan penghitungan suara akan dilaksanakan pada 17 April 2019. Setelah itu, digelar rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu tingkat nasional. Ini akan dilakukan pada 25 April hingga 22 Mei 2019.
Kemudian pada 23 Mei 2019 hingga 15 Juni 2019, dilakukan penyelesaian sengketa hasil pemilu presiden dan wakil presiden bila hal itu memang ada. Bila masalah ini telah selesai, Agustus hingga Oktober 2019 akan dilakukan pengucapan sumpah dan janji.
Demikian, semoga bermanfaat.
Demikian, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Jangan nyepam ya!