Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Showing posts with label Sports. Show all posts
Showing posts with label Sports. Show all posts

PSSI Resmi Akan Perkenalkan Shin Tae-Yong Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia.


Kabar Arena_Menteri Pemuda Dan Olahraga Zainudin Amali, memiliki harapan khusus kepada Shin Tae-yong, pelatih baru Timnas Sepakbola Indonesia. 

Dia berharap, mantan pelatih Korea Selatan itu membawa optimisme baru bagi persepakbolaan di Indonesia. 

"Karena dia dipilih sebagai pelatih tentu harus membawa prestasi dan optimisme. Rasa optimisme itu penting untuk kebangkitan persepakbolaan tanah air," katanya usai menggelar pertemuan di Surabaya, Jumat (27/12/2019). 

Baca juga: Senggolan dengan Dovi di Tikungan Terakhir, Marquez Khawatir Jatuh.

Kemenpora, menurut dia, tidak bisa mengintervensi keputusan federasi dalam memilih pelatih Timnas Sepakbola. 

"Ya kita dukung kalau itu keputusan PSSI. Karena menyangkut teknis kita tidak boleh ikut campur," terangnya. 

Pemerintah, menurut Menpora, akan memberikan dukungan maksimal kepada keputusan federasi tentang siapa pun yang ditunjuk sebagai pelatih timnas sepakbola. 

Sebab, menurut politisi Partai Golkar itu, penunjukan figur pelatih tentunya dengan berbagai pertimbangan, khususnya pertimbangan prestasi. 

Saat ini, Shin Tae-yong tinggal selangkah lagi untuk diperkenalkan sebagai pelatih timnas Indonesia. 


Juru taktik asal Korea Selatan itu datang menggantikan Simon McMenemy yang didepak PSSI pada 20 November 2019. 

Tugas utama Shin Tae-yong ialah membawa timnas Indonesia meraih prestasi pada Piala AFF 2020. 

Selain itu, Shin juga akan diberikan tugas untuk membangun skuad timnas U-20 Indonesia yang akan berlaga pada Piala Dunia U-20 2021. 

Baca lagi: Duel Sengit Marc Marquez VS Andrea Dovizioso di Sirkuit Red Bull Ring MotoGP Austria 2019

Rencananya, Shin Tae-yong akan diperkenalkan oleh PSSI sebagai manajer dan pelatih tim nasional senior Indonesia pada Sabtu (28/12/2019) pekan ini di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor. 

Momentum perkenalkan Shin Tae-yong berbarengan dengan pertandingan final leg kedua Liga 1 Putri 2019 antara Tira Persikabo melawan Persib Bandung. 
Share:

Biodata Lengkap Marc Marquez Alenta dan Karirnya Sepanjang Masa.


Marc Márquez Alenta (lahir di Cervera, Lleida, Spanyol, 17 Februari 1993; umur 26 tahun) adalah pembalap motor berkebangsaan Spanyol yang memiliki gelar juara dunia kelas 125cc pada tahun 2010, kelas Moto2 pada tahun 2012, dan kelas MotoGP tahun 2013, 2014, 2016, 2017, dan 2018. 

Dia adalah juara dunia termuda sepanjang sejarah MotoGP. Dan ia menjadi rider termuda yang meraih 5 titel juara dunia di semua kelas memecahkan rekor Valentino Rossi.

Karier

Kejuaraan dunia 125cc
Marc Marquez membuat debutnya di kejuaraan pada tanggal 13 April 2008 kelas 125cc, di GP Portugal 2008 pada usia 15 tahun 56 hari. Dia adalah pembalap termuda spanyol yang berhasil merebut posisi pole dan podium di ajang kejuaraan MotoGP.

Marquez memperoleh podium pertamanya tanggal 22 Juni 2008 di GP Inggris 2008 pada usia 15 tahun 127 hari. Pada 2009, dia adalah pembalap pabrikan KTM dan di GP Prancis 2009, dia memperoleh posisi pole pertamanya pada usia 16 tahun 89 hari. Dia juga meraih pole di GP Spanyol 2010 tetapi dia terkena musibah pada lap pertama ketika pipa knalpotnya jatuh dan berada di bawah ban belakang, yang menyebabkan Márquez mengalami kecelakaan berat dan mencederai bahunya. Kemenangan pertamanya diraih pada tanggal 6 Juni 2010 di GP Italia 2010.
Lihat: Duel Sengit Marc Marquez VS Andrea Dovizioso di Sirkuit Red Bull Ring MotoGP Austria 2019
Kemenangan selanjutnya terjadi di GP Inggris 2010, GP Belanda 2010 dan GP Catalan 2010 yang menjadikan Márquez sebagai pembalap termuda yang memenangkan empat balapan berturut-turut. Kemenangan kelimanya diraih di GP Jerman 2010 dan menjadi kemenangan Derbi yang ke-100 di kejuaraan MotoGP. Márquez menjadi pembalap pertama sejak Valentino Rossi di 1997 yang memenangkan 5 balapan berturut-turut di balapan 125cc. 

Empat kemenangan berturut-turut dari GP Jepang 2010 sampai GP Portugal 2010 telah menempatkan Márquez memimpin dengan 17 poin di atas Nicolas Terol dengan hanya satu seri yang tersisa. Di GP Portugal 2010, bendera merah berkibar di balapan karena hujan,sebelum bendera berkibar Márquez berada diposisi kedua di bawah Terol. 

Ketika kembali ke grid untuk balapan kedua, Márquez terjatuh pada lap pemanasan dan harus kembali ke pit. Dengan perbaikan, Márquez memulai start di belakang setelah tidak berhasil keluar dari pit lane sebelum lima menit menjelang start. Meskipun demikian, Márquez berusaha bangkit sejak start dan berhasil memenangkan perlombaan. 

Dengan demikian márquez memperpanjang keunggulannya sebelum seri terakhir di Valencia. Kemenangan kesepuluhnya pada musim 2010 membuatnya menyamai rekor yang dibuat oleh Valentino Rossi pada tahun 1997. Marquez berada pada posisi keempat di balapan terakhir GP Valencia 2010 dan menjadikannya juara dunia termuda kedua setelah Loris Capirossi.

Kejuaraan dunia kelas Moto2
Marquez pindah ke kelas Moto2 pada tahun 2011 sebagai pembalap tunggal dari tim baru Monlau Competición, yang dikelola oleh manager pribadinya sendiri Emilio Alzamora. Marquez memulai musim 2011 dengan sepasang kecelakaan GP Qatar 2011 dan GP Spanyol 2011, setelah berbenturan dengan Jules Cluzel.Dia finis di posisi 21 di GP Portugal 2011, sebelum meraih kemenangan perdana kela Moto2 di GP Prancis 2011. Di seri kandangnya,GP Catalunya 2011, Márquez finis kedua di belakang Stefan Bradl, sebelum terjatuh di GP Inggris 2011, start dari Pole Position pertamanya di Moto2. Dengan Bradl meraih kemenangan keempatnya, Márquez mengutitnya dengan poin 82. 

Di GP Jepang 2011, Márquez meraih pole position ketujuhnya di musim itu tetapi berhasil dikalahkan oleh Andrea Iannone pada lomba.Di GP Australia 2011 Marquez mengalami insiden dengan menabrak Ratthapark Wilairot sehingga ia kena penalti tambahan 1 menit dari catatan waktu tercepatnya pada sesi kualifikasi. 

Akan tetapi, ia berhasil meraih podium ketiga walaupun harus kehilangan posisi pimpinan klasemen oleh Bradl. Marquez harus merelakan gelar juara dunia jatuh ketangan Bradl setelah tidak mengikuti dua seri terakhir karena mengalami masalah penglihatan.Pada musim 2012, Marquez dipastikan bertahan di kelas Moto2. Marquez berhasil meraih gelar juara dunianya pada musim 2012 setelah berhasil mendominasi dimusim itu.

MotoGP
Di 2013 Ia dipastikan akan membela tim Repsol Honda bersama Dani Pedrosa untuk tahun 2013 hingga 2015 dengan perpanjangan opsi kontrak 2016 menggantikan Casey Stoner yang pensiun di akhir musim 2012. Pada tahun pertamanya di MotoGP. Márquez telah memenangkan 6 perlombaan, 6 kali podium kedua, dan 4 kali podium ketiga cukup untuk dirinya menjadi juara dunia pada tahun 2013. Pada tahun 2014, kehebatan Márquez terbukti dengan memenangkan 13 dari 18 balapan, serta dengan 13 Pole position. 


Dengan kemenangan itu, Márquez dapat mengunci gelar juara dunianya di sirkuit Motegi, Jepang. Sayangnya Márquez tidak dapat mempertahankan gelar juara dunianya pada tahun 2015. Dia hanya dapat memenangkan 5 perlombaan, dan 6 kali gagal finish akibat terjatuh. Pada tahun 2016, ia mengubah gaya balapnya. Dan terbukti, konsistensinya dapat membawa Márquez meraih gelar juara dunianya yang ketiga. 

Dengan memenangkan 5 balapan, 3 kali podium kedua, dan 3 kali podium ketiga, Márquez dapat mengunci gelar juara dunianya di sirkuit Motegi, Jepang, dan sekaligus karena duo Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terjatuh yang membuat Márquez meraih titel ke-limanya di semua kelas semakin mudah. Pada tahun 2017, Maverick Vinales berlabuh dari tim Suzuki Ecstar ke tim Movistar Yamaha. Ia digadang-gadangkan akan menjadi pesaing terberat Márquez dalam perebutan juara dunia. Tapi pada akhirnya Andrea Dovizioso lah yang menjadi menjadi pesaing Márquez. Pada gelaran balapan terakhir MotoGP musim 2017 di Valencia, Márquez dan Dovizioso terpisahkan oleh selisih 21 poin.

Saat balapan dimulai, Márquez memimpin jalannya balapan. Tidak lama setelah itu, Márquez disalip oleh Johann Zarco. Saat balapan hanya menyisakan beberapa lap, Márquez melebar ke area run off. Karena aksi penyelamatan yang hebat, Márquez tidak terjatuh dan dapat kembali ke trek di posisi ke-5. 

Tak lama setelah itu, Jorge Lorenzo terjatuh diikuti pula dengan jatuhnya rekan setimnya, Dovizioso, yang artinya Márquez memenangkan gelar juara dunia MotoGP musim 2017. Gelar ini adalah gelar ke-6 di semua kelas dan ke-4 di MotoGP bagi seorang Marc Márquez.

Statistik
a. Musim ke musim


b. Kelas ke kelas


c. Balapan dari Tahun ke tahun


d. Penghargaan dan prestasi


Demikian Biodata Lengkap Marc Marquez Alenta dan Karirnya Sepanjang Masa. Semoga menginspirasi.
Share:

Senggolan dengan Dovi di Tikungan Terakhir, Marquez Khawatir Jatuh.


Pada kesempatan ini kami berbagi artikel olahraga tentang Senggolan dengan Dovi di Tikungan Terakhir, Marquez Khawatir Jatuh.

MotoGP 2019_Di tikungan terakhir sebelum garis finis itu, motor Marc Marquez sempat menyenggol Andrea Dovizioso. Marquez khawatir crash dan gagal finis dalam momen itu.

Balapan MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring pada Minggu (11/8/2019) dimenangkan oleh pebalap Ducati, Andrea Dovizioso. Rider asal Italia itu mengalahkan Marquez dalam perlombaan yang berlangsung sengit dan menegangkan.

Marquez sebenarnya sempat unggul sampai lap terakhir. Namun pada tikungan pamungkas menuju garis finis, Dovizioso berhasil menyalip dari sisi dalam dan menyentuh garis finis di posisi terdepan.

Pada momen di tikungan itu, motor kedua pebalap sempat bersenggolan. Marquez menjelaskan kalau bagian depan motornya menyentuh motor atau baju balap Dovi.

"Ketika ia menyalip, saya berpikir dapat menghentikan motor dan bisa kembali lagi, sebagaimana yang ia lakukan dua tahun lalu. Tetapi bagian pelindung rem motor saya menyangkut ke baju balap atau bagian lain motor dia," ujar Marquez.

"Kemudian saya bergerak melebar karena motor saya masih menyangkut dengannya. Saya merasa jika saya bakalan jatuh saat itu juga. Beruntung akhirnya sangkutan di motornya terlepas, sehingga saya bisa menghentikannya (terseret motor Dovi) dan tidak terjatuh," lanjut sang juara dunia.

Soal tikungan terakhir tersebut, Marquez sudah memprediksikan kalau Dovi akan berupaya untuk menyalipnya di sana. Tapi karena tak lagi punya kecepatan dan sudah kehilangan daya cengram ban, dia tak bisa berbuat banyak.


"Saya katakan ke diri saya sendiri, kalau saya masuk tikungan terakhir itu dengan cepat maka dia akan mendahului saya sebelum garis finis karena (motor) saya tak punya tenaga. Saya butuh untuk mempertahankan kecepatan saat masuk tikungan dan saya memilih racing line di tengah," terang Marquez.

Demikian info olahraga tentang Senggolan dengan Dovi di Tikungan Terakhir, Marquez Khawatir Jatuh. Semoga menambah kecintaan kita pada olahraga MotoGP.
Share:

Duel Sengit Marc Marquez VS Andrea Dovizioso di Sirkuit Red Bull Ring MotoGP Austria 2019.


Selamat datang, pada kesempatan ini kami berbagi artikel olahraga tentang Duel Sengit Marc Marquez VS Andrea Dovizioso di Sirkuit Red Bull Ring MotoGP Austria 2019.

MotoGP 2019_Pebalap Repsol Honda Marc Marquez dipaksa gigit jari oleh Andrea Dovizioso di MotoGP Austria. Marquez menyebut Dovizioso mempermainkan dia. Bagaimana?

Marquez dan Dovizioso terlibat duel sengit di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (11/8/2019). Memasuki putaran-putaran terakhir, kedua pebalap saling salip sebelum akhirnya Dovizioso memenangi balapan usai melewati rivalnya itu di tikungan terakhir.

The Baby Alien merasa bahwa Dovizioso mempermainkan doa, terutama saat di lintasan lurus. Menurut Marquez, hal itu untuk mengacaukan ritme kecepatan motornya.
"Dalam enam atau tujuh lap terakhir ia seperti bermain-main dengan saya. Ia mengendurkan gas di trek lurus beberapa kali dan dia memiliki daya cengkeram yang lebih baik saat keluar tikungan," Marquez itu mengatakan dikutip Crash.

"Saya lebih unggul dalam pengereman, tetapi dalam pengereman Anda mengambil risiko yang besar," lanjut juara dunia MotoGP lima kali itu.

"Saya bilang oke kita akan mencoba tetapi hanya sampai batas saja. Saya tidak akan melakukan sesuatu yang gila, jadi untuk alasan itu saya memulai putaran terakhir di depan dan mencoba bertahan karena saya tidak dapat menyerang."

Dovizioso pun mengakui bahwa hal itu memang jadi strateginya untuk menghambat Marquez. Pebalap Ducati itu melakukannya dua kali untuk merusak ritme pengereman yang jadi kekuatan Marquez.

"Saya tidak bermain dengan kecepatan, karena jika saya memiliki kesempatan untuk menyelesaikan balapan sendirian, saya akan menyelesaikan sendirian," jelas Dovizioso.

"Saya bermain di trek lurus dua kali karena jika Anda menyalip seorang pebalap lalu berada di depan, maka lawan yang di belakang, terutama Marc, akan bisa melakukan pengereman telat dan bisa masuk ke dalam dan mengontrol pengereman."


"Kalau saya menyalip seorang pebalap dan tetap di sana [langsung di depan] saya bisa mengontrol pengereman, dan ini yang terjadi dua kali. Saya memiliki daya cengkeram yang lebih baik di sisi kanan dan itulah mengapa saya bisa lebih kencang karena di awal balapan, saya tidak punya keuntungan itu," jelas Dovizioso.
Baca juga: Biodata Lengkap Marc Marquez Alenta dan Karirnya Sepanjang Masa.
Hasil ini tak menggoyahkan Marquez di posisi pertama klasemen sementara MotoGP dengan 230 poin. Unggul 58 poin dari Andrea Dovizioso di posisi kedua yang mengumpulkan 172 poin.

Demikian info olahraga Duel Sengit Marc Marquez VS Andrea Dovizioso di Sirkuit Red Bull Ring MotoGP Austria 2019. Semoga menambah kecintaan kita pada olahraga MotoGP.
Share:

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi