Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara detail Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan.
Ada beberapa hal penting yang harus di lakukan dalam budidaya ikan nila yakni, teknik pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian penyakit pada ikan nila.
Ada beberapa hal penting yang harus di lakukan dalam budidaya ikan nila yakni, teknik pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian penyakit pada ikan nila.
Berikut pembahasannya secara detail Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan:
A. Pengelolaan Air
Pengelolaan air merupakan hal yang paling penting untuk menjaga kualitas air. Kualiatas air bisa di lihat dari kandungan Oksigen dan pH air.
Jika kadar oksigen pada kolam ikan nila mulai menurun, maka dulur-dulur bisa memperderas sirkulasi air dengan memperbesar debit air pada kolam.
Dulur-dulur bisa memberikan Suplemen Organik Cair Spesialis Ikan GDM yang berfungsi untuk menjaga kualitas air, karena bakteri yang terkandung dalam SOC GDM dapat mengurai sisa pakan yang mengendap pada kolam, sehingga dapat menekan kadar amoniak dan gas H2S.
B. Pemberian Pakan Ikan Nila
Ikan nila hanya membutuhkan pakan sebanyak 3% dari berat tubuhnya setiap hari. Dulur-dulur dapat memberikan pakan pada ikan nila diwaktu pagi dan sore harinya.
Jangan lupa untuk mengukur berat badan ikan nila setiap dua minggu sekali, dengan menggunakan sampel acak beberapa ikan nila. Dengan mengukur berat badan ikan nila, maka dulur-dulur dapat menentukan jumlah pakan yang diberikan setiap harinya.
Cara perhitungan jumlah pakan ikan nila
Contoh :
Dalam satu kolam terdapat 2000 ekor dengan berat 8-10 gram/ekor. Maka rata rata bobot ikan nila yaitu (8+10) : 2 = 9 gram/ekor
Sehingga perhitungan pakan ikan nila yaitu 9 x 2000 x 3% = 540 gram atau 5,4kg per harinya.
C. Pengendalian hama dan penyakit pada ikan nila
Pemicu terjadinya serangan penyakit pada ikan nila yaitu, karena ketidakseimbangan antara ikan nila dengan agen penyakit serta lingkungan.
Berikut hama dan penyakit yang menyerang pada budidaya ikan nila, serta cara mengendalikan hama dan penyakit ini:
a. Hama Notonecta (bebeasan)
Hama ini menyerang benih ikan nila yang masih kecil. Cara membasmi hama notonecta :
Cara membasmi hama notonecta ini dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air kolam sebanyak 500 cc/100 m2 untuk menekan populasi notonecta. Karena minyak tanah memiliki sifat yang mengapung di air, dengan demikian hama notonecta ini tidak dapat mengambil oksigen dari udara bebas dan akhirnya hama ini akan mati.
Minyak tanah ini tidak berbahaya pada ikan, karena ikan nila umumnya berada di dalam air.
Setelah hama notonecta ini mati, maka masukan air baru kedalam kolam serta dulur-dulur dapat membuka pembuangan air. Sehingga hama notonecta yang mati dapat terbuang bersama dengan minyak tanah.
b. Larva cybister (ucrit)
Hama larva cybister atau yang biasa dikenal dengan nama ucrit atau kumbang air ini lebih berbahaya jika di banding notonecta. Hama ini biasanya menyerang benih ikan nila
Hama ucrit ini memiliki bentuk tubuh yang memanjang seperti ulat dengan ukuran 3-5cm, bewarna kehijauan, bergerak cepat, memiliki taring yang berfungsi untuk menjepit badan ikan dan merobek badan ikan.
Ucrit tumbuh baik pada lingkungan kolam yang mengandung material organik.
Cara Membasmi Hama Ucrit :
- Menangkap hama ucrit secara manual dengan menggunakan alat tangkap berupa seser.
- Atau bisa juga menggunakan minyak tanah, dengan cara menyemprotkan minyak tanah ke permukaan kolam. Setelah ucrit mati, maka gantilah air kolam dengan yang baru
c. Penyakit Trichodina sp.
Penyakit Trichodina sp. memiliki berbentuk seperti piring terbang. Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang ikan nila pada bagian kulit dan insang. Penyakit ini berkembang biak dengan cara pembelahan yang berlangsung di tubuh inang, mudah berenang secara bebas, dapat melepaskan diri dari inang dan mampu hidup lebih dari dua hari tanpa inang.
Cara mengobati ikan yang terserang penyakit Trichodina sp. yaitu dengan cara merendam ikan nila yang sakit kedalam larutan garam (NaCl) 500-1000 mg/liter selama 24 jam.
d. Penyakit Bercak merah
Bercak merah biasanya di sebabkan bakteri Aeromonas. Ciri-ciri ikan nila yang terkena penyakit bercak merah yaitu adanya pendaraharan pada bagian tubuh yang terserang, sisik mengelupas, perut membusung, ada borok/luka, ikan terlihat lemah dan sering muncul pada permukaan kolam.
Penyakit bercak merah ini biasanya membuat peternak ikan nila merasa kuatir, karena dapat menyebabkan kematin massal pada ikan nila. Penyakit ini mudah menular pada ikan-ikan lain yang berada pada satu lokasi kolam.
Cara pengobatan ikan yang terserang penyakit bercak merah yaitu Penyakit bercak merah ini dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Ikan nila yang dipelihara dengan menggunakan kolam tanah atau beton, maka antibiotik ini dapat digunakan dengan cara ditebar di kolam ataupun juga dapat diberikan dengan dicampur pakan ikan nila.
Antibiotik yang ditebar di kolam yaitu berupa PK atau bisa juga menggunakan obat lain yang serupa. Antibiotik PK ini dijual di toko-toko pertanian atau toko akuarium. Cara penggunaannya pun cukup mudah, cukup ikuti dosis dan cara penggunaannya yang tertera pada botol.
Sedangkan Antibiotik yang dicampur dengan pakan ini beda lagi ya lur, dulur-dulur dapat menggunakan antibiotik oxytetracyclin. Dengan dosis 50mg/kg pakan ikan nila. Antibiotik dapat dicampurkan dengan pakan selama 7 hingga 10 hari sampai ikan terlihat sembuh. Antibiotik oxytetracyclin ini dapat diperoleh di apotek.
Demikian Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan. Semoga bermanfaat.
Demikian Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan. Semoga bermanfaat.