Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Showing posts with label Khutbah Tahunan. Show all posts
Showing posts with label Khutbah Tahunan. Show all posts

Khutbah Jum'at: 5 Cara Menyambut Tahun Baru 2022 Ala Islam.

Selamat datang para bloger khatib di Situs Kampung KB Tumbuh Jaya, semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT untuk menyampaikan tausiah atau nasehat kepada saudara seiman. 

Bagi para khatib yang membutuhkan konsep khutbah terbaru, singkat dan lugas maka  di blog ini  kami menyediakan  koleksi khutbah tahunan sesuai dengan situasi dan kondisi di masyarakat. Salah satunya yaitu “5 Cara Menyambut Tahun Baru 2022 Ala Islam”.


Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Pada kesempatan yang barokah ini, marilah kita bersyukur dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang menjadikan malam dan siang silih berganti sebagai ‘ibrah (pelajaran) bagi kita dengan cara melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala  laranganNya. 

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hamba-Nya yang paling bersyukur, dan utusan-Nya yang mengajarkan bagaimana bersyukur dengan sebaik-baiknya kepada umatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau nanti.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Saat ini kita berada di minggu ke 4 bulan desember 2021. Itu artinya tinggal 7 hari lagi kita akan memasuki tahun baru 2022 Masehi. Oleh karena itu,  pada kesempatan khutbah kali ini, khatib akan mengambil tema yaitu “5 kiat dalam menyambut tahun baru 2022 masehi ala Islam”

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Pergantian tahun baru 2022 yang akan datang ini merupakan sebuah momen yang dinantikan oleh masyarakat di seluruh dunia tepatnya tanggal 1 januari. Perayaan tersebut rutin disambut dengan berbagai acara dan kemeriahan seperti pesta kembang api, meniup terompet dan lain sebagainya.

Sebagai ummat Islam, perlu kita ketahui bersama bahwa perayaan malam tahun baru 1 januari merupakan pesta warisan dari masa lalu yang dirayakan oleh orang-orang Romawi. Mereka mempersembahkan hari tersebut untuk seorang dewa yang bernama Janus  yang memiliki dua wajah, satu wajah menatap ke depan dan satunya lagi menatap ke belakang, sebagai filosofi masa depan dan masa lalu. 

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Fakta ini menyimpulkan bahwa perayaan tahun baru sama sekali tidak berasal dari budaya kaum muslimin tetapi dari kaum non muslim. Oleh karena itu, umat islam tidak boleh ikut-ikutan merayakan perayaan tersebut. Turut merayakan tahun baru statusnya sama dengan merayakan hari raya orang kafir. Dan ini hukumnya dilarang atau haram. Hal ini sesuai hadist yang berbunyi :

“Siapa saja yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (Hadis shahih riwayat Abu Daud)

Untuk itu, turut bergembira dengan perayaan orang kafir, meskipun hanya bermain-main, tanpa mengikuti ritual keagamaannya, itu termasuk perbuatan yang telarang karena termasuk turut mensukseskan acara mereka.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Oleh karena itu, dalam menyambut tahun baru 2022 masehi yang akan datang, kita sebagai seorang mukmin hendaknya melakukan beberapa kiat; 

1. Tafakkur dan Tazakkur
Tafakkur disini dibagi dua; Pertama, Tafakkur  hisabi binafsi  atau evaluasi diri. Tafakkur ini maknanya memikirkan dan menghitung amalan yang sudah kita kerjakan di tahun yang telah silam. Apakah semua perintah Allah SWT sudah kita laksanakan atau tidak mulai dari sholat, zakat dan lain sebagainya, apakah semua amal yang kita kerjakan sesuai dengan syariat Islam atau tidak, dan lain sebagainya. 

Kedua yaitu tafakkur  isti’daad (persiapan). Tafakkur ini maknanya mempersiapkan diri menuju perubahan dalam ketaatan, sembari memohon pertolongan kepada Allah SWT agar bisa mempersembahkan ibadah yang khusuk dan terdorong mengamalkan prinsip hidup sesuai dalam Al Qur’an sehingga segala bentuk ibadah selalu berlipat ganda. Sebagai mana yang tertera dalam QS. Alfatihah ayat 5;  

“Hanya kepada-Mulah, kami beribadah dan hanya kepada-Mulah kami menyembah”.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Secara keseluruhan, yang harus dievaluasi adalah ketakwaan. Bagaimana cara mengevaluasi tingkat ketakwaan? Evaluasi ketakwaan bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu iman, Islam, dan ihsan. 

Pertama, tinggi rendahnya keimanan dapat dilihat dari sisi tauhid, seperti memastikan tidak adanya perbuatan syirik, suuzan, atau kemusyrikan yang dilakukan pada tahun sebelumnya. 

Kedua, evaluasi tentang Islam. Islam intinya adalah rukun Islam, seperti tentang shalat yang dikerjakan selama ini sudah tertib atau belum? Jika sudah tertib, istiqamah berjamaah atau tidak? Lalu, bisakah memaknai dan mengaplikasikan shalat itu bagi kehidupan? 

Ketiga, evaluasi tentang ihsan, yaitu akhlak, baik akhlak pribadi, sosial, maupun akhlak di ruang umum. Akhlak pribadi dilihat dari kebiasaan seseorang, apakah sudah sesuai ajaran Islam atau belum.

Sedangkan tadzakkur maknanya mengingat akan dosa-dosa yang suda kita perbuat, mulai dari yang berhubungan dengan sesama manusia (hablun minannas) dan hubungan kepada Allah (hablun minalla) dengan tujuan untuk menyadarkan kita untuk memperbanyak istigfar dan memohon ampun kepadaNya atas segala dosa yang pernah kita kerjakan baik sengaja atau tidak.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

2. Menggunakan waktu dan umur dalam perkara yang diridhoi Allah SWT seperti zikiran dan do’a bersama diberbagai tempat seperti di Masjid, Mushalla, Madrasah Kantor Desa atau tempat lainya.
3. Membudayakan saling memaafkan  dan minta maaf antar sesama.
Dalam QS. Al-A’raf : 199, Allah SWT mengingatkan kita; 

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”(QS. Al-A’raf : 199).
4. Menyusun rencana sesuai dengan syariat Islam
5. Menyiapkan jiwa dan  mental  yang ikhlas dan bersih

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Demikianlah khutbah singkat yang bisa saya sampaikan. Sebagai bahan kesimpulan, mari kita jadikan pergantian tahun baru 2022 yang akan datang sebagai bahan evaluasi perjalanan hidup dari belakang menuju perjalanan hidup ke depan dengan cara selalu bertafakkur dan bertadzakkur, menggunakan waktu dan umur dalam perkara yang diridhoi Allah SWT, membudayakan saling memaafkan dan minta maaf antar sesama,  menyusun rencana sesuai dengan syariat Islam dan menyiapkan jiwa dan  mental  yang ikhlas dan bersih. 

Akhirnya mari kita berdo’a kepada Allah SWT semoga kita senantiasa  dalam bimbingan, lindungan dan memperoleh ridha, rahmat, dan ampuan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-hambaNya yang bertaqwa. Aaamiiin.
File lengkap, download DISINI
Share:

Contoh Naskah Khutbah Idhul fitri 1441 H (1 Lembar).


Pada kesempatan ini kami berbagi Contoh Naskah Khutbah Idhul fitri 1441 H (1 Lembar) tentang Muhasabah Ditengah Covid 19.

Dengan kehadiran blog ini diharapkan bisa membantu dan memudahkan para khatib untuk mencari teks khutbah dengan cepat dan mudah serta praktis ditengah covid 19 ini sebagai persiapan pelaksanaan sholat idhul fitri secara berjama'ah bersama keluarga dirumah. Salah satunya yaitu Muhasabah Ditengah Covid 19.

Lihat...Khutbah Pertama

Allahuakbar 3 X Walillahilhamd
Jama'ah idul fitri dirumah saja rahimakumullah

Mari kita semua meningkatkan takwa kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan semua perintahnya dan menjahui larangannya.

Pada hari kemenangan ini tak ada kata yang lebih indah, suci dan mulia yang patut kita ucapkan kecuali Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, “Barakallahu Fiikum", Semoga Allah menerima amalku dan amalmu”, “semoga Allah memberkahi kepada kalian”,

Dengan berakhirnya bulan Ramadhan yang suci dan mulia ini, kita bermohon kepada Allah agar musibah virus corona yang melanda dunia akan berakhir, karena sudah lima bulan negara kita bahkan dunia, diuji oleh Allah dengan mewabahnya virus corona, sampai sekarang belum juga berakhir.
Ini adalah ujian dan teguran bagi kita semua.

Allahuakbar 3 X Walillahilhamd
Jama'ah idul fitri dirumah saja rahimakumullah

Selanjutnya bagaimana cara agar virus corona cepat berakahir ?

Jawaban ada 2 cara: yaitu, cara Lahiriyah dan bathiniyah.

A. Secara lahiriyah
1. Jaga kebersihan lingkungan, seperti sering membersihkan lantai, meja, atau benda-benda lain di sekitar kita.

2. Sering mencuci tangan dengan sabun, jika di kawatirkan kita memegang benda yang tekena cairan orang terinfeksi.

Hal ini berdasarkan hasil penelitian para ahli kedokteran. Maka kita sebagai umat islam jangan sampai batal wuduk, jika wuduk batal sunnat wuduk kembali walaupun bukan mau shalat, karena berwuduk mengikuti sunnah rasul akan memberantas jenis kuman dan virus.

Ditulis dalam buku Rasulullah sang dokter, yang ditulis oleh Prof.DR.Abdul Basith Muhammah Sayyid ada halaman 68.

Bahwa ada 11 macam virus akan mati jika kita berwuduk dengan cara ISTINSYAQ ( menghirup air melaui hitung) dan ISTINSYAR (Mengeluarkan dengan tangan kiri).

3. Usahakan memakai Masker dan sejenisnya karena virus ini masuk melelui tiga lobang, yaitu; hidung, mata, dan mulut.

4. Usahakan bila minum air selau dalam keadaan hangat, berkumur dengan air garam, banyak memakan vitamin E dan C.
Karena vitamin ini akan memperkuat daya tahan tubuh, yang sudah terinfeksi saja sudah banyak yang sudah sembuh , apa lagi yang belum terinfeksi.

5. Hindari berkerumunan apa lagi bersentuhan langsung, di khawtirkan orang yang tersentuh dengan kita, dia sedang teinfeksi, dan jaga jarak 1,5 m.
Logikanya jikalau 1,5 meter jika orang terinfeksi tersebut bersin atau batuk, maka cairan diperkirakan tidak akan sampai kepada orang disekitarnya.

Allahuakbar 3 X Walillahilhamd
Jama'ah idul fitri dirumah saja rahimakumullah

B. Secara Bathiniyah
1. Bertaubat atas segala dosa yang telah kita berbuat.
Kita yakin ini masih teguran Allah untuk kita. Allah memerintahkan kita untuk segera bertaubat, firman Allah SWT, dalam QS. At-Tahrim ayat 8:

Artinya: "Hai orang berimam bertaubatlah kalian kepada Allah , taubat yang sesungguhnya”.

Ada 4 cara kita bertaubat:
   1). Menyesal atas semua perbuatan yang telah dilakukan
   2). Berjanji kepada Allah tidak akan mengulangi perbuatan buruk tersebut
   3). Minta ampun kepada Allah atas semua dosa
   4). Menggantikan perbuatan buruk dengan perbuatan baik.

2. Banyak berzikir
"Hasbunallah wanikmal wakil" ucapakan sebanyak banyaknya.

3. Memakan makan yang halal dan thayibah

4. Ikuti himbauan ulama dan umara’ kita, karena kita yakin mereka membuat aturan untuk menyelamatkan kita dari serangan virus corona.
Perbanyak bersedekah karena sedekah dapat menolak bencana.

5. Berdoa dan bertawakkal kepada Allah.

Allahuakbar 3 X Walillahilhamd
Jama'ah idul fitri dirumah saja rahimakumullah

Demikianlah khutbah singkat pada kesempatan ini, semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah puasa kita, bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan berikutnya serta semoga wabah Covid 19 ini cepat berlalu sehingga kita bisa melaksanakan sholat wajib dan sunnah lainnya di Masjid sebagaimana biasanya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Lihat...Khutbah Kedua

Share:

Contoh Khutbah Terbaru 5 Kiat Dalam Menyambut Tahun Baru 2020 ala Islam.


Selamat datang para bloger khatib, semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT untuk menyampaikan tausiah atau nasehat kepada saudara seiman. 

Bagi para khatib yang membutuhkan konsep khutbah terbaru, singkat dan lugas maka  di blog ini  kami menyediakan  koleksi khutbah tahunan sesuai dengan situasi dan kondisi di masyarakat. Salah satunya yaitu “5 kiat dalam menyambut tahun baru 2020 ala Islam”.


Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Pada kesempatan yang barokah ini, marilah kita bersyukur dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang menjadikan malam dan siang silih berganti sebagai ‘ibrah (pelajaran) bagi kita dengan cara melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala  laranganNya. 

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hamba-Nya yang paling bersyukur, dan utusan-Nya yang mengajarkan bagaimana bersyukur dengan sebaik-baiknya kepada umatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau nanti.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Saat ini kita berada di minggu ke 3 bulan desember 2019. Itu artinya tinggal 11 hari lagi kita akan memasuki tahun baru 2020 Masehi. Oleh karena itu,  pada kesempatan khutbah kali ini, khatib akan mengambil tema yaitu “5 kiat dalam menyambut tahun baru 2020 masehi ala Islam”

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Pergantian tahun 2019 ke tahun baru 2020 masehi tinggal menyisakan 11 hari lagi. Pergantian tahun baru ini merupakan sebuah momen yang dinantikan oleh masyarakat di seluruh dunia tepatnya tanggal 1 januari. Perayaan tersebut rutin disambut dengan berbagai acara dan kemeriahan seperti pesta kembang api, meniup terompet dan lain sebagainya.

Sebagai ummat Islam, perlu kita ketahui bersama bahwa perayaan malam tahun baru 1 januari merupakan pesta warisan dari masa lalu yang dirayakan oleh orang-orang Romawi. Mereka mempersembahkan hari tersebut untuk seorang dewa yang bernama Janus  yang memiliki dua wajah, satu wajah menatap ke depan dan satunya lagi menatap ke belakang, sebagai filosofi masa depan dan masa lalu. 

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Fakta ini menyimpulkan bahwa perayaan tahun baru sama sekali tidak berasal dari budaya kaum muslimin tetapi dari kaum non muslim. Oleh karena itu, umat islam tidak boleh ikut-ikutan merayakan perayaan tersebut. Turut merayakan tahun baru statusnya sama dengan merayakan hari raya orang kafir. Dan ini hukumnya dilarang atau haram. Hal ini sesuai hadist yang berbunyi :

“Siapa saja yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (Hadis shahih riwayat Abu Daud)

Untuk itu, turut bergembira dengan perayaan orang kafir, meskipun hanya bermain-main, tanpa mengikuti ritual keagamaannya, itu termasuk perbuatan yang telarang karena termasuk turut mensukseskan acara mereka.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Oleh karena itu, dalam menyambut tahun baru 2020 masehi yang akan datang, kita sebagai seorang mukmin hendaknya melakukan beberapa kiat; 

1. Tafakkur dan Tazakkur
Tafakkur disini dibagi dua; Pertama, Tafakkur  hisabi binafsi  atau evaluasi diri. Tafakkur ini maknanya memikirkan dan menghitung amalan yang sudah kita kerjakan di tahun yang telah silam. Apakah semua perintah Allah SWT sudah kita laksanakan atau tidak mulai dari sholat, zakat dan lain sebagainya, apakah semua amal yang kita kerjakan sesuai dengan syariat Islam atau tidak, dan lain sebagainya. 

Kedua yaitu tafakkur  isti’daad (persiapan). Tafakkur ini maknanya mempersiapkan diri menuju perubahan dalam ketaatan, sembari memohon pertolongan kepada Allah SWT agar bisa mempersembahkan ibadah yang khusuk dan terdorong mengamalkan prinsip hidup sesuai dalam Al Qur’an sehingga segala bentuk ibadah selalu berlipat ganda. Sebagai mana yang tertera dalam QS. Alfatihah ayat 5;  

“Hanya kepada-Mulah, kami beribadah dan hanya kepada-Mulah kami menyembah”.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Secara keseluruhan, yang harus dievaluasi adalah ketakwaan. Bagaimana cara mengevaluasi tingkat ketakwaan? Evaluasi ketakwaan bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu iman, Islam, dan ihsan. 

Pertama, tinggi rendahnya keimanan dapat dilihat dari sisi tauhid, seperti memastikan tidak adanya perbuatan syirik, suuzan, atau kemusyrikan yang dilakukan pada tahun sebelumnya. 

Kedua, evaluasi tentang Islam. Islam intinya adalah rukun Islam, seperti tentang shalat yang dikerjakan selama ini sudah tertib atau belum? Jika sudah tertib, istiqamah berjamaah atau tidak? Lalu, bisakah memaknai dan mengaplikasikan shalat itu bagi kehidupan? 

Ketiga, evaluasi tentang ihsan, yaitu akhlak, baik akhlak pribadi, sosial, maupun akhlak di ruang umum. Akhlak pribadi dilihat dari kebiasaan seseorang, apakah sudah sesuai ajaran Islam atau belum.

Sedangkan tadzakkur maknanya mengingat akan dosa-dosa yang suda kita perbuat, mulai dari yang berhubungan dengan sesama manusia (hablun minannas) dan hubungan kepada Allah (hablun minalla) dengan tujuan untuk menyadarkan kita untuk memperbanyak istigfar dan memohon ampun kepadaNya atas segala dosa yang pernah kita kerjakan baik sengaja atau tidak.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

2. Menggunakan waktu dan umur dalam perkara yang diridhoi Allah SWT seperti zikiran dan do’a bersama diberbagai tempat seperti di Masjid, Mushalla, Madrasah atau tempat lainya.
3. Membudayakan saling memaafkan  dan minta maaf antar sesama.
Dalam QS. Al-A’raf : 199, Allah SWT mengingatkan kita; 

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”(QS. Al-A’raf : 199).
4. Menyusun rencana sesuai dengan syariat Islam
5. Menyiapkan jiwa dan  mental  yang ikhlas dan bersih

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Demikianlah khutbah singkat yang bisa saya sampaikan. Sebagai bahan kesimpulan, mari kita jadikan pergantian tahun baru 2020 yang akan datang sebagai bahan evaluasi perjalanan hidup dari belakang menuju perjalanan hidup ke depan dengan cara selalu bertafakkur dan bertadzakkur, menggunakan waktu dan umur dalam perkara yang diridhoi Allah SWT, membudayakan saling memaafkan dan minta maaf antar sesama,  menyusun rencana sesuai dengan syariat Islam dan menyiapkan jiwa dan  mental  yang ikhlas dan bersih. 

Akhirnya mari kita berdo’a kepada Allah SWT semoga kita senantiasa  dalam bimbingan, lindungan dan memperoleh ridha, rahmat, dan ampuan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-hambaNya yang bertaqwa.. Aaamiiin.

Lihat...Khutbah Kedua
Share:

Contoh Bacaan Khutbah Kedua.


Kita sudah mengetahui bahwa khutbah Jum’at terdapat dua kali khutbah dan imam akan duduk di antara dua khutbah tersebut. Kita sering saksikan pula bahwa ketika imam duduk, sebagian jama’ah mengangkat tangan dan berdo’a. 

Shalat Jum’at memiliki dua khutbah ditunjukkan dari perbuatan Nabi Muhammad SAW sendiri. Beliau berkhutbah dua kali di mimbar dan memisahkan dengan duduk yang singkat. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَقْعُدُ بَيْنَهُمَا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berkhutbah dua kali dan duduk antara keduanya.” (HR. Bukhari no. 928).

Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami berbagi contoh bacaan khutbah kedua yang simple dan lugas.  


Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ 

تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى 
وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ 
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَام
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ,وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْن

Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Contoh Bacaan Khutbah Pertama.


Kita sudah mengetahui bahwa khutbah Jum’at terdapat dua kali khutbah dan imam akan duduk di antara dua khutbah tersebut. Kita sering saksikan pula bahwa ketika imam duduk, sebagian jama’ah mengangkat tangan dan berdo’a. 

Shalat Jum’at memiliki dua khutbah ditunjukkan dari perbuatan Nabi Muhammad SAW sendiri. Beliau berkhutbah dua kali di mimbar dan memisahkan dengan duduk yang singkat. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَقْعُدُ بَيْنَهُمَا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berkhutbah dua kali dan duduk antara keduanya.” (HR. Bukhari no. 928).

Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami berbagi contoh bacaan khutbah pertama yang simple dan lugas.  



Khutbah Pertama:

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
 أَمَّا بَعْدُ،فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى اللهِ 
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَه
 فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Contoh Khutbah Jum'at Tentang Azan dan Keistimewaannya.

Selamat datang para khatib sedunia, pada kesempatan ini kami berbagi Contoh Khutbah Jum'at Tentang Azan dan Keistimewaannya.
KHUTBAH PERTAMA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
 أَمَّا بَعْدُ،فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى اللهِ
 وَقَالَ تَعاَلَى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Pada kesempatan yang barokah ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT dan meningkatkan iman serta taqwa kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala  laranganNya sehingga kualitas pribadi kita sebagai ummat islam semakin tinggi dan mulia di dunia dan di akhirat. 

Selanjutnya, shalawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW  sebagai pembawa pelita kehidupan ummat manusia dari peradaban jahiliyah menuju peradaban Islamiyah, sehingga kita bisa mengenyam manisnya  iman dan islam. Alhamdulillah. 

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Pada khutbah kali ini, khatib mengambil tema, "

Lima kali dalam sehari, dari setiap masjid atau mushola dikumandangkan adzan oleh seorang muazzin. Susul menyusul, saut-menyaut bergantian dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Selesai di negeri yang satu, berpindah ke negeri yang lain, berputar terus selama matahari masih terbit dan terbenam. 

Adzan merupakan panggilan (seruan) kepada umat muslim untuk segera meninggalkan segala macam aktifitas yang bersifat duniawi untuk segera menghadap Allah SWT yaitu melaksanakan sholat wajib 5 waktu. 

Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. 

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta unik. Ada tujuh kalimat adzan yang biasa diucapkan oleh seorang muazzin:

1. Allahu Akbar. 

Kalimat ini mengandung arti menyerukan kepada umat muslim ketika ingin mencapai kemenangan dimulai dengan menyebut nama Allah Yang Maha Besar. Ingatlah bahwa ada zat Yang Maha Besar yang selalu membantu dan menolongnya dalam mencapai segala maksud dan tujuan. Memulai segala sesuatu dan meyakini bahwa Allah Maha Besar, maka akan berdampak pada rasa percaya diri dalam diri seorang hamba, dan tidak akan takut terhadap apapun di dunia kecuali takut kepada Allah SWT. 

2. Asyhadu Alla Illaha Illallah, bahwa tiada tuhan yang berhak di sembah selain Allah SWT. 

Ungkapan ini memberikan panduan kepada seseorang yang hendak memulai sesuatu agar memurnikan niatnya karena Allah, dan apapun yang dilakukannya adalah untuk tujuan ibadah. Sebab, tidak ada satupun pekerjaan yang dikerjaan manusia, kecuali bernilai ibadah. 

3. Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah, 

Berarti memberikan petunjuk kepada manusia untuk mencontoh dari teladan Nabi Muhammad SAW. Manusia diperintahkan untuk menjadikan beliau panutan dan teladan dalam setiap aktifitas serta perbuatannya untuk mencapai kesuksesan. 

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

4. Hayya Alash Shalah, 

Artinya sebagai panggilan untuk segera melaksanakan shalat dan memberikan arahan kepada setiap yang akan memulai sesuatu, bahwa hendaklah mengawalinya dengan ibadah shalat. Ibadah akan mendatangkan keridhaan Allah kepada seseorang, dan jika Allah sudah meridhainya tentulah semua keinginanya akan terwujud dengan sempurna dan kesuksesan dengan mudah akan diraih. Shalat sebagai salah satu bentuk zikir kepada Allah, adalah hal yang bisa mendatangkan ketenangan jiwa bagi pelakunya. Jika seseorang bekerja dengan hati yang tenang dan fikiran yang jernih, tentulah kesukesan akan mudah diraih.

5. Hayya ‘Alal Falah, 

Ini artinya ajakan sebagai tujuan akhir dari usaha manusia, yaitu kesuksesan. Akan tetapi, kesuksesan ini baru akan diperoleh jika sebelumnya di awali dengan hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu memulai dengan nama Allah, memurnikan niat untuk ibadah, mencontoh yang terbaik (Rasulullah), serta mengawalinya dengan ibadah (Shalat). Jika hal itu sudah dipenuhi maka akan terealisasi dengan bukti yang nyata (sukses), bahwa Islam itu rahmatan lil 'alamin.

6. Allahu Akbar (Allah Maha Besar). 

Dengan ungkapan Allah Maha Besar setelah meraih kemenangan, akan menyadarkan manusia bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang diperolehnya adalah berkat bantuan dan pertolongan Allah SWT. Tidak satupun yang bisa terwujud di alam ini tanpa izin dari Allah. Karena Dialah yang besar yang membantu dan menolong. Pengakuan ini, akan menjadikan manusia untuk selalu rendah hati dengan keberhasilannya, dan tidak berubah menjadi manusia yang angkuh dan sombong. 

7. Laa Ilaaha Illallah (tiada yang berkah disembah selain Allah). 

Bahwa kesuksesan yang diraih seorang manusia harus benar-benar dipergunakan untuk tujuan ibadah kepada Allah. Saat ini banyak manusia setelah mencapai kesuksesan lupa diri bahkan melupakan Tuhannya sehingga hal ini tidak mendatangkan manfaat kepada sesama manusia lainnya. 

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Oleh karena itu, makna dari kalimat di atas ini diharapkan bahwa kesuksesan yang sudah diraih dapat memberikan manfaat bagi pemiliknya agar menjadi manusia yang berguna, bermanfaat serta semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT caranya melalui ibadah dari segi kuantitas dan kualitas. 

Ingatlah bahwa segala kemenangan itu jangan sampai melupakan Tuhan, karena kemenangan itu berkat bantuan dan pertolongan-Nya. "Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah." (al-Anfal: 10).

Akhirnya mari kita berdo’a kepada Allah SWT semoga kita senantiasa  dalam bimbingan, lindungan dan memperoleh ridha, rahmat, dan ampuan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-hambaNya yang bertaqwa. Aaamiiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ 
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَام
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ,وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْن

Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Contoh Khutbah Terbaru Bulan Sya'ban_Sejarah dan amalan-amalan di bulan sya'ban


Contoh Khutbah Terbaru Bulan Sya'ban_Selamat datang para bloger khatib, semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT untuk  menyampaikan tausiah atau nasehat kepada saudara seiman. 

Bagi para khatib yang membutuhkan konsep khutbah terbaru, singkat dan lugas maka  di blog ini  kami menyediakan  koleksi khutbah tahunan sesuai dengan situasi dan kondisi di masyarakat. 

Salah satunya yaitu "Sejarah dan amalan-amalan di bulan sya'ban". Teks khutbah ini merupakan teks yang sudah saya baca di Masjid AlHidayah. 



Hadirin, Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah
       
Pada hari jum’at yang barokah ini, marilah kita selalu bersyukur dan meningkatkan keimanan  dan ketakwaan kepada Allah SWT atas segala nikmatNya dengan cara melaksanakan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya. Dengan demikian, semoga kita tergolong orang-orang yang bertakwa, selamat, hidup bahagia didunia dan di akhirat, Aaamiin ya mujibassailin.

Hadirin, Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah


Pada hari ini kita telah berada di Jum’at ke-2 pada bulan sya'ban, tepatnya tanggal 12 Mei 2017 M/15 sya'ban 1438 H. Oleh karena itu, tema khutbah kita kali ini yaitu “Sejarah dan amalan-amalan di bulan sya'ban.” 


Bulan sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Keistimewaan bulan ini terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut Nishfu Sya’ban. Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban tepatnya tanggal 15 Sya’ban.


Kata “sya’ban” adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung. Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan. Karena bulan Sya’ban terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, karena diapit oleh dua bulan mulia ini, maka Sya’ban seringkali dilalaikan dan dilupakan oleh umat manusia. Sebagaimana sabda Rasullah SAW:


حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُوْرِ مَاتَصُوْمُ مِنْ شَعْبَان قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ


Artinya : Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan")

Hadirin, Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak kecuali pada bulan Sya’ban. Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Sya’ban di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Oleh karena itu,  pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunah khususnya pada hari nispu sya’ban in. Selain itu,  memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT. Pada bulan ini, Allah SWT menurunkan berbagai kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).

Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan Sya’ban dengan mengadakan shodaqoh dan menjalin silaturrahim. Umat Islam di Nusantara biasanya menyambut keistimewaan bulan Sya’ban dengan mempererat silaturrahim melalui pengiriman oleh-oleh yang berupa makanan kepada para kerabat, sanak famili dan kolega kerja mereka. Sehingga terciptalah tradisi saling mengirim parcel di antara umat Islam. Oleh karena itu, di kalangan umat Islam Nusantara, bulan Sya’ban sering dinamakan sebagai bulan Ruwah, maka tradisi saling kirim parcel makanan ini dinamakan sebagai Ruwahan. Tradisi ini menyimbolkan persaudaraan dan mempererat ikatan silaturrahim kepada sesama Muslim.

Oleh karena itu, pada bulan Sya’ban ini memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam ruang lingkup kemasyarakatan. Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadhan.

Hadirin, Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurutnya pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karepa pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW:
شعبان شهرى ورمضان شهر الله وشعبان المطهر ورمضان المكفر

Artinya: Sya’ban adalah bulanku, Ramadhan adalah bulan Allah. Sya’ban adalah bulan yang menyucikan dan Ramadhan adalah bulan penghapusan dosa” (HR. Imam al-Dailami).

Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.

Hadirin, Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah

Adapun keutamaan-keutamaan Bulan Sya’ban antara lain:

1. Pada bulan Sya’ban  Allah SWT memerintahkan perubahan kiblat dari Baitul Muqaddis ke Baitullah Ka'bah bertepatan hari Selasa tanggal 15 Sya’ban.

2. Pada bulan Sya’ban Allah SWT menurunkan ayat perintah bershalawat kepada Rasulullah SAW, Sebagaimana firman Allah SWT:



إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُواصَلُّواعَلَيْهِ وَسَلِّمُواتَسْلِيمًا
      
Artinya:“Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat-malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab : 56).

3. Diangkatnya segala amal manusia kepada Allah SWT.

وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya:Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. (HR. An-Nasa'I dan Ahmad. "Hasan" menurut Al-Albani)


      
4. Pada pertengahan bulan sya'ban atau yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Allah SWT mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهُ لَيَطَّلِعُ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانِ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْمُشَاحِنٍ


Artinya: Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nishfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al-Albani).

5.  Sya'ban adalah bulan Rasullah.
رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي


Artinya :Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. (HR. Dailami).

Hadirin, Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah

Lalu apa amal di bulan Sya'ban yang dicontohkan Rasulullah SAW? Ini penting untuk kita ketahui dan amalkan. Sebab selain menghidupkan sunnah, mengikuti contoh dan teladan dari Rasulullah SAW adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya :
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran :31).

Adapun amalan-amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain:
  1. Memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban yang pertama,
  2. Melunasi hutang-hutang puasa, khususnya bagi wanita yang masih belum selesai mengqadha' puasa Ramadhan sebelumnya.
  3. Memperbanyak ibadah dan amal kebajikan secara umum seperti shalat rawatib, shalat sunnah tasbih, shalat sunnat awwabin,  qiyamullail, tilawah Al-Qur'an, bershadaqah, dan lain-lain.
  4. Membaca surat Yasin sebanyak 3x setelah shalat Maghrib dan berdoa setelahnya.
    Pada bacaan kali pertama diniatkan supaya Allah SWT memberikan umur yang panjang beserta diberikan taufik untuk taat. Pada bacaan kali kedua diniatkan supaya dijauhkan dari segala bala dan diberikan rezeki halal yang banyak. Dan pada bacaan kali ketiga diniatkan tidak tergantung hidupnya kepada orang lain dan diberikan husnul-khatimah. Setiap kali selesai membaca surat Yasin dilanjutkan dengan membaca doa nishfu Sya’ban. Alhamdulillah, amalan nomor sudah kita laksanakan tadi malam di masjid, dan mushalla mushalla.
  5. Membaca kalimat tahlil
  6. Membaca surat al-Dukhan.
    Imam al-Saraji menyebutkan bahwa barangsiapa membaca awal surat al-Dukhan hingga ayat ke-8 dari awal bulan Sya’ban hingga 15 Sya’ban sebanyak 30x, kemudian ia berzikir dan bershalawat kepada Nabi SAW dan berdoa dengan apa yang ia kehendaki, niscaya doanya akan dikabulkan dengan segera.
  7. Memperbanyak shalawat.
Hadirin, Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah

Dengan demikian, kita sebagai umat Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban adalah bulan yang mulia. Sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan.
      
Demikianlah khutbah singkat tentang sya'ban dan kelebihannya, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan melipat gandakan semua amal ibadah kita. Aamiin ya mujibassailin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْالآيَاتِ وَالذِّّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَبِّّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

 اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ,وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْن
Share:

Contoh Khutbah Terbaru Bulan Syawal Tentang Keutamaan dan nilai historis di dalam bulan Syawal.


Contoh Khutbah Terbaru Bulan Syawal_Selamat datang para bloger khatib, semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT untuk  menyampaikan tausiah atau nasehat kepada saudara seiman. Bagi para khatib yang membutuhkan konsep khutbah terbaru, singkat dan lugas maka  di blog ini  kami menyediakan  koleksi khutbah tahunan sesuai dengan situasi dan kondisi di masyarakat. Salah satunya yaitu "Keutamaan dan nilai historis di dalam  bulan Syawal 14..H".

Lihat...Khutbah Pertama


Para jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.

Pada kesempatan yang barokah ini, marilah kita berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan ketaqwaan yang sebenar-benarnya yaitu menjalankan semua perintahNya dengan tulus dan iklhas dan menjauhi semua larangan-Nya. Salah satunya dengan cara bersyukur atas berbagai macam nikmatNya yang sangat banyak sehingga tidak ada kemampuan bagi kita untuk menghitungnya. Diantara nikmatNya tersebut yang paling utama dan patut kita syukuri yaitu nikmat iman. Karena dengan iman, kita memiliki kemampuan untuk beribadah dan melaksanakan perintah-perintah Allah, salah satu diantaranya pada hari ini kita melaksanakan ibadah Shalat jumat. 

Shalawat dan salam, semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan juga kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga kita termasuk pengikutnya yang senantiasa taat dan cinta kepada Allah dan RasulNya dan mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir. Aaamiin ya mujibassailin!

Para jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.

Alhamdulillah, sekarang ini kita tengah berada di Jum'at kedua pada bulan Syawal 1438 H. Itu artinya 12 hari sudah Ramadhan meninggalkan kita, tapi keberkahan dan kenikmatannya masih terasa hingga sekarang. 

Syawal adalah bulan kesepuluh dalam penanggalan kalender hijriyah. Kehadiran bulan ini selalu dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Penetapan awal bulan ini menjadi perhatian kaum Muslimin, karena pada tanggal 1 Syawal, umat Islam di seantero jagad merayakan Idul Fitri (hari kemenangan). Secara bahasa syawal berasal dari kata Syala yang  berarti naik atau meninggi (irtafa'a). Karena pada bulan ini,  kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi di hadapan  Allah SWT karena telah menunaikan ibadah shaum pada bulan Ramadhan. Syawal juga artinya peningkatan. Jadi, bulan syawal adalah bulan peningkatan. Setelah menempuh ujian selama satu bulan, umat Muslim diharapkan bisa mempertahankan nilai-nilai amaliyah yang telah dilakukan pada bulan ramadhan hingga datang Ramadhan selanjutnya maka syawal bermakna  sebagai bulan peningkatan ibadah dan amal saleh. 

Para jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.
    
Adapun beberapa keutamaan dan nilai historis di dalam  bulan Syawal ini antara lain:
1. Di bulan Syawal ini di sunnatkan puasa 6 hari.
Rasulullah memberikan contoh kepada kita berupa satu amal khusus di bulan ini yaitu puasa Syawal. Ini juga bisa dijadikan ibadah tambahan dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kita di bulan Syawal ini. Di dalam kitab Syarh Annawawi ‘ala Shahih Muslim juz 8 halaman 56, dijelaskan perihal puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal secara berturut-turut mulai tanggal 2-7 syawal. Adapun keistimewaan puasa sunnat ini yaitu akan diberikan pahala puasa satu tahun. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.
(HR. Imam Muslim dan Abu Dawud).

Para  jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.

2. Di bulan Syawal ini di anjurkan beri’tikaf.
Itikaf merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di dalam masjid yaitu menjalankan sholat lima waktu dan melakukan dzikir serta amalan-amalan sunnah lainnya. Ibaratnya itikaf merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut bahasa i’tikaf memiliki arti menetapi sesuatu dan menahan diri agar senantiasa tetap berada padanya, baik hal itu berupa kebajikan ataupun keburukan. Sedangkan menurut syara' i’tikaf berarti menetapnya seorang muslim di dalam masjid untuk melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT. Adapunmanfaat i’tikaf di antaranya untuk merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal yang akan dilakukan di hari esok, mendatangkan ketenangan, ketentraman dan cahaya yang menerangi hati yang penuh dosa dan mendatangkan berbagai macam kebaikan dari Allah SWT. Amalan-amalan kita akan diangkat dengan rahmat dan kasih sayang-Nya. Orang yang beri’tikaf pada sepuluh hari terkahir akhir bulan Ramadhan akan terbebas dari dosa-dosa karena pada hari-hari itu salah satunya bertepatan dengan lailatul qadar.

3. Selain dua amalan diatas, di bulan syawal merupakan bulan yang paling baik untuk menikah. Di Indonesia memiliki banyak adat-istiadat, terkadang banyak pasangan yang menikah karena waktu tersebut merupakan waktu terbaik untuk melakukan pernikahan. Dalam Islam di anjurkan untuk menikah saat bulan syawal. Tanggal berapapun dan hari apapun akan menjadi sesuatu kebaikan jika dilakukan untuk menikah. Hal ini juga sebagai sunnah rasul. Dimana Rasullah menikah di bulan syawal. Seperti yang dikisahkan dalam hadis muslim dari istri rasul Aisyah RA. “Rasulullah SAW menikahiku saat bulan syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?,” (HR. Muslim, An Nasa’i).

Para jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.

4. Bulan Syawal adalah bulan perjuangan dan peningkatan.
Dalam sejarah  Islam, banyak sekali peperangan yang terjadi seperti Perang Uhud terjadi tanggal 17 Syawal  3 H, perang khandaq (parit) terjadi tanggal 18 Syawal 5 H, Perang Hunain terjadi tanggal 6 Syawal 8 H, dll. Berkat perjuangan yang luar biasa dan persatuan kaum muslimin maka Allah menghancurkan kaum kapir. 

Itulah contoh betapa bulan Syawal tidak sepantasnya membuat ibadah dan kualitas diri kita menurun. Justru seharusnya, sesuai dengan makna syawal yaitu peningkatan maka kita harus meningkatkan ibadah dengan istiqamah atau terus-menerus walaupun sedikit karena itulah yang paling dicintai oleh Allah SWT. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ

Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus (kontinyu) meskipun sedikit (HR. Bukhari dan Muslim).

Para jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.

5. Halal bi halal/silaturrahmi.
Halal bihalal merupakan kegiatan silaturahmi atau silaturahim dan saling berma’afan. Saling memaafkan dan menyambung tali silaturrahmi merupakan bagian dari risalah Islam dan tidak terbatas saat Idul Fitri. Sebagaimana firman Allah SWT (Lihat... dalam QS. Al-A'raf ayat199).

Para  jama’ah Sholat Jum’at Rahimakumullah.
Demikianlah khutbah singkat yang saya sampaikan pada kesempatan ini, sebagai penutup mari kita jadikan bulan syawal ini sebagi bulan peningkatan amal ibadah dengan melaksakan amal-amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah secara istiqomah seperti puasa sunnat 6 hari setelah ramadhan, beri’tikaf di Masjid, menikah bagi yang belum, bersilaturrahmi dan saling berma’afan. Akhirnya, mari kita berdo’a kepada Allah SWT semoga diberikan kekuatan di bulan syawal ini untuk meningkatkan amal ibadah yang lebih baik lagi sehingga menjadi hambaNya yang muttaqin. Aaamin ya mujibassailin..!

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Lihat...Khutbah Kedua
Share:

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi