Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Showing posts with label Terong. Show all posts
Showing posts with label Terong. Show all posts

Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal.


Pada kesempatan ini, kami berbagi artikel bidang pertanian yaitu Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal.

Pada umumnya tanaman terong dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman terong.

Berikut adalah syarat tumbuh tanaman terong :
  1. Iklim
  2. Beriklim tropis.
  3. Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.
  4. Suhu optimimum yang baik adalah 25-30 C.
  5. Mendapatkan sinar matahari yang cukup. 
Media Tanah :
  1. Memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah gembur).
  2. Air tidak menggenang.
  3. Mengandung cukup kandungan unsur hara.
  4. pH tanah 5-6,6,5 (apabila pH tanah asam atau <6,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur pertanian).
  5. Jenis tanah yang baik adalah latosol, regosol dan andosol yang merupakan jenis tanah lempung ringan dengan daya drainase dan daya ikat air yang baik.
Ketinggian :
  • Dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi sampai 1000 mdpl (meter di atas permukaan laut). 
Agar Budidaya Terong Ungu Tumbuh dan Berproduksi Maksimal, Berikut Ini Cara Menanam Terong Ungu:

1. Benih Terong
Dalam budidaya terong ungu hal utama yang harus diperhatikan selain cara menanam terong ungu yang baik dan benar adalah saat pemilihan benih terong yang harus tepat. Untuk memperoleh bibit terong ungu yang bagus pilihlah benih terong yang berkualitas.

Agar memperoleh hasil produksi yang tinggi dan tahan penyakit, pilihlah benih terong hibrida. Kebutuhan benih untuk budidaya terong dalam satu hektar sekitar 300-500 gram, tergantung  jarak tanam yang dipakai. Benih terong akan tumbuh kurang lebih 10 hari setelah disemai.

2. Cara Menyemai Bibit Terong Ungu
Sebelum melakukan persemaian sebaiknya lakukan perendaman benih dengan Pupuk Terong Organik Cair GDM selama 2 jam. Tujuan perendaman benih adalah untuk memecah masa dormansi (keadaan tidur) benih sehingga benih lebih cepat tumbuh.

Dosis Pupuk Organik Cair GDM saat perendaman benih adalah 100 ml dilarutkan dengan 1 liter air. Setelah itu benih ditiriskan dan dipindahkan ke bumbungan daun pisang/pot plastik dengan media semai dari tanah dan pupuk kandang/bokashi dengan perbandingan 1:1.

Setelah benih tumbuh menjadi bibit terong ungu lakukan penyiraman rutin setiap hari dan semprot dengan POC GDM setiap 1 minggu sekali dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki (14-20 liter). Bibit terong ungu siap ditanam di lapangan setelah berumur 4-5 minggu atau setelah mempunyai 4-5 daun.

3. Pengolahan Tanah
Salah satu cara menanam terong ungu yang baik yaitu dengan pengolahan tanah yang benar. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cara dicangkul 2-3 kali atau dibajak dengan kedalaman 20-30 cm, dan buat bedengan dengan lebar 120-140 cm serta panjang disesuaikan kondisi lahan. Sedangkan lebar parit adalah 30-50 cm dengan kedalaman 20-30 cm.

Taburkan dolomite/kapur pertanian 2 ton per hektar atau disesuaikan dengan kondisi pH tanah terakhir dan berikan juga pupuk kandang/bokashi yang sudah matang sebanyak 0,5-1 kg per lubang sebelum tanam atau 10-20 ton per hektar ditabur diatas bedengan.

Semprot bedengan dengan BLACK BOS (BIO ORGANIC STIMULANT) dengan dosis 1 gelas air mineral per tangki (14-20 liter) disemprot rata keatas bedengan dengan kondisi tanah harus basah/macak-macak. 

Tujuan pemberian BLACK BOS adalah untuk mencegah penyakit tular tanah seperti layu dan busuk batang atau daun, selain itu BLACK BOS juga berfungsi untuk membuka pori-pori tanah sehingga tanah yang awalnya keras menjadi gembur dan subur.

4. Penanaman
Cara menanam terong ungu yaitu perhatikan jarak tanam, jarak tanam dalam budidaya terong ungu menggunakan jarak dalam barisan 60-70 cm dan jarak antar barisan 80-90 cm, dan pada tiap bedengan terdapat dua baris tanaman.

Bibit terong ungu yang telah berumur satu setengah bulan atau daunnya telah tumbuh 4 helai dapat dipindahkan ke tanah yang telah dipersiapkan.

5. Pemupukan Terong dan Pemeliharaan Tanaman
Pupuk terong diberikan setelah tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam. Berikan pupuk terong dengan kandungan Nitrogen sebanyak 65 kg/ha.

Pupuk terong campuran dapat juga diberikan dengan memberi pupuk kandungan Nitrogen dan pupuk kandungan Kalium dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 g/tanaman di sekeliling tanaman dengan jarak 5cm dari pangkal batang. 

Pemupukan terong berikut­nya diberikan saat tanaman berumur 2,5-3 bulan. Pupuk terong yang dibutuhkan untuk satu hektar yaitu pupuk dengan kandungan Nitrogen 150 kg dan pupuk kalium 150 kg. Pada tanah liat berlempung gunakan pupuk terong NPK (16:16:16) dengan dosis 500 kg/ha.

Cara menanam terong :

Untuk mempercepat keluarnya bunga, mencegah kerontokan dan memperbanyak jumlah dan bobot buah, aplikasikan POC GDM setiap 1 minggu sekali pada bawah dan atas daun saat pagi hari atau sore hari, dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki (14-20 liter).



Selain itu, bisa juga dengan dikocor didaerah perakaran setiap 1 mingu sekali dengan dosis 1 : 50 (1 liter POC GDM dilarutkan dengan 50 litar air) kemudian kocorkan pada setiap batang tanaman sebanyak 1 gelas air mineral larutan.

Kemudian pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh. Untuk pemeliharaan tanaman lakukan penyiangan gulma, penyiraman, perompesan, pemberian ajir dan pengendalian OPT.

Hama yang sering menyerang pada budidaya terong ungu antara lain :
  1. kutu daun (Myzus persicae),
  2. kutu kebul (Bemisia tabaci),
  3. pengorok daun (Liriomyza sp.),
  4. dan oteng-oteng (Epitachna sp.).

Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning sebanyak 40 buah/ha. Jika menggunakan insektisida gunakan yang aman dan selektif seperti insektisida nabati, biologi atau insektisida piretroid sintetik.

Sedangkan untuk pencegahan penyakit gunakan perpaduan Black BOS dan POC GDM karena bakteri apathogen yang terkandung di dalamnya menghasilkan enzim, antibiotic dan toksin untuk melawan bakteri-bakteri pathogen sehingga tanaman tumbuh sehat dan aman dari serangan penyakit.

6. Panen dan Pascapanen
Masa panen tanaman terong berkisar antara 3-4 bulan setelah tanam, Buah terong yang siap dipanen tentunya adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Hal ini bisa dilihat dari ukuran Buah dan tingkat kekerasan saat dipencet.


Budidaya terong ungu yang baik dapat menghasilkan 10-30 ton buah terong per hektar. Panen dilakukan 1-2 kali per minggu. Buah terong yang layak dikonsumsi adalah buah yang padat dan permukaan kulitnya mengkilat.


Buah terong tidak dapat disimpan lama sehingga harus dipasarkan segera setelah tanam. Pengelompokan dilakukan berdasarkan ukuran dan warna. Pe­nanganan selama pengemasan harus dilakukan secara berhati-hati untuk mencegah kerusakan kulit.

Demikian Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal. Semoga sukses selalu.
Share:

Cara Praktis Budidaya Terong Berbuah Lebat Dengan Cepat.


Cara Praktis Budidaya Terong Berbuah Lebat Dengan Cepat

Perlu kita ketahui bahwa tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Tanaman ini banyak dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan kita. Namun, saat ini terong ditanam meluas diberbagai belahan bumi. Selain India, Indonesia juga merupakan asal tanaman terong. 

Terong masih satu keluarga dengan cabe, tomat dan kentang. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman tersebut bisa juga mengganggu budidaya terong. Oleh karena itu, dalam melakukan rotasi tanaman, usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut.


Jenis-jenis terong yang dibudidayakan di Indonesiaseperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.

Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30oC. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Terong sehingga berbuah lebat dengan cepat :

1. Penyemaian benih terong
Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.

Langkah pertama, siapkan dulu tempat penyemaian benih. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Atau, silahkan baca cara membuat media persemaian. Kemudian berikan naungan terhadap bedengan tersebut.

Kedua, rendam benih terong dalam air hangat selama 10-15 menit, kemudian bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10 cm diatas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembaban persemaian.

Ketiga, setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh menjadi tanaman, buka daun pisang atau karung goni tersebut. Kemudian siram setiap hari tanaman tersebut. Setelah 10-15 hari, pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau polybag kecil (9X10 cm), satu polybag satu tanaman. Isi polybag atau bumbunan daun pisang dengan tanah dan kompos, perbandingan 1:1. 

Sirami tanaman yang ada dalam polybag tersebut setiap hari. Setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut siap dipindahkan ke lahan terbuka.

2. Pengolahan tanah dan penanaman
Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm. Bersihkan tanah dari gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm.

Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar. Taburkan di atas bedengan dan aduk hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat keasaman tanah sekitar pH 5-6. Apabila pH kurang dari 5 tambahkan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar satu minggu sebelum tanam.

Buat lubang tanam secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam 60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit.

Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Tanaman terong cenderung tidak tahan dengan kekeringan. Pindahkan bibit tanaman satu lubang diisi satu bibit tanaman. Hati-hati dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar tanamah tidak putus atau rusak.

3. Perawatan budidaya terong
Lakukan penyulaman tanaman setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat layu atau tidak sehat dan pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dilakukan beserta media tumbuhnya. Ganti dengan bibit baru.

Pemupukan tambahan dilakukan mulai dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Untuk budidaya terong non-organik berikan pupuk urea dengan dosis 80 kg/ha dan KCl 45 Kg/ha. Sedangkan untuk budidaya terong organik berikan pupuk kompos atau pupuk kandang, masing-masing satu kepal atau kira-kira 0,5 kg per tanaman.

Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah bibit ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan, siangi gulma yang terdapat dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak belukar yang terdapat disekitar area tanaman.

Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat tanaman pada ajir dengan tali rafia.

Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari sampai tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensinya hingga dua hari sekali.

4. Panen budidaya terong
Panen pertama usaha budidaya terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bia mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih.



Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya, buah terung tidak tahan lama. Oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.

Demikian, Cara Praktis Budidaya Terong Berbuah Lebat Dengan Cepat. Semoga bermanfaat dalam pertanian di Indonesia.
Share:

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi