Selamat datang di blog Kampung KB "Tumbuh Jaya", pada kesempatan ini kami bidang Perlindungan berbagi berita tentang seorang pemuda yang nekat gantung diri karena tak kunjung menikah.
Tujuannya untuk memberikan rasa perlindungan terhadap anak-anak muda atau remaja yang ingin segera berumah tangga. Semoga berita ini bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi kita.
"Dunia tak selebar daun kelor," Istilah ini cocok untuk berita duka atas nama M. Abdi Zanhari (24 tahun) warga Kampung Damarata Dusun Paok Motong Selatan Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur (Lotim), nekat gantung diri dengan menggunakan ikat pinggang di balok rumahnya (Kamis lalu (22/11 pukul 16.00 Wita).
Tujuannya untuk memberikan rasa perlindungan terhadap anak-anak muda atau remaja yang ingin segera berumah tangga. Semoga berita ini bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi kita.
"Dunia tak selebar daun kelor," Istilah ini cocok untuk berita duka atas nama M. Abdi Zanhari (24 tahun) warga Kampung Damarata Dusun Paok Motong Selatan Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur (Lotim), nekat gantung diri dengan menggunakan ikat pinggang di balok rumahnya (Kamis lalu (22/11 pukul 16.00 Wita).
Korban pertama kali ditemukan oleh bapaknya, H. Faesal, dalam posisi tergantung dengan menggunakan sabuk pinggang warna kream yang di sambung dengan potongan kain warna hitam. Melihat anaknya dengan kondisi tergantung, Faesal pun kemudian segera memotong talinya, dan menurunkan korban yang sudah dalam kondisi meninggal.
“Jenazah korban sendiri sudah dimakamkan. Dan pihak keluargapun tidak keberatan dengan kepergian anaknya, dan menganggapnya sebagai takdir,” kata Kapolres melalui Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu I Made Tista, Jum’at kemarin (23/11).
Dari cara kematian korban katanya, dilokasi kejadian tidak ada dijumpai tanda-tanda kekerasan. Karena kalau melihat dari lidah korban yang menjulur, dan keluar air mani dari kemaluannya, serta tidak ada tanda-tanda lain, berupa kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban. Sehingga bisa dipastikan bahwa korban murni bunuh diri.
Hanya saja katanya, berdasarkan keterangan dari sahabat dan warga sekitar, korban sebelum meninggal dikenal pendiam dan jarang bergaul bersama teman-temannya. Hal itu yang diduga menjadi penyebab adanya tekanan batin, ketika menghadapi masalah. “Ada dugaan korban ini sering minta menikah. Namun orang tuanya tidak meresponnya,” paparnya.
Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, pihaknya juga mengimbau kepada para orang tua, agar tetap aktif berkomunikasi, serta menanyakan keinginan anaknya. Kalau pun keinginan anaknya tersebut tidak dapat dipenuhi, agar diberikan penjelasan dengan baik. Sehingga sang anak dapat memahami kendala apa yang dihadapi orang tuanya. “Ini tentunya kita sayangkan terjadi. Apalagi jika permasalahan ini terjadi lantaran hanya karena korban ingin menikah,” singkatnya.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi bahwa kita itu makhluk sosial yang saling membutuhkan untuk saling membantu memecahkan masalah, tempat curhat dan lain sebagainya. Ingat...sesulit apapun masalah tetap ada solusinya.
No comments:
Post a Comment
Jangan nyepam ya!