Selamat datang di Radar Tumbuh Mulia, berikut ini admin berbagi berita duka dalam dunia pendidikan.
Berita ini berasal dari Garut Jawa Barat yang menceritakan perjuangan seorang guru dalam mengisi aplikasi raport digital atau sering disebut raport ARD.
Pengisian aplikasi raport ini sungguh membuat kepala pusing 7 keliling. Betapa tidak, pengisiannya mulai dari aplikasi pra ARD, penilaian harian, penilain akhir, PAS, sampai pengimportan dan penyingkronan.
Tak sampai itu, kadang hasilnya juga tidak sinkron, dll. Oleh karena itu, banyak teman yang mengartikan, ARD = Aplikasi Repotang Dengan, Aku Rela Dimarahi karena lama meninggalkan anak, suami dan istri, dll.
Lihat...Contoh Aplikasi Raport Digital Offline Pra ARD Tingkat RA, MI, MTs dan MA.
Tetapi, bagi kami di Yayasan Pontren Darul Iman Wattaqwa NW Boro' Tumbuh khususnya di MTs NW Boro' Tumbuh semua itu tidak masalah. Alhamdulillah, sudah rampung dan siap print untuk dibagikan pada hari sabtu (21/12) yang akan datang. Yeee...jadi curhat, hehe.
Berikut berita selengkapnya tentang Isi Raport ARD Saat Sakit, Guru SMP Garut Meninggal di Sekolah.
RTM_Yusuf (58), guru SMPN 2 Pangatikan, Garut, Jawa Barat, Senin (16/12/2019) meninggal di sekolah tempatnya berkerja saat mengisi e-Rapor. Sebelum meninggal, Yusuf yang juga Wakil Kepala Sekolah di SMPN 2 Pangatikan sempat mengeluh pusing hingga dibawa istirahat ke ruang kepala sekolah.
"Meninggalnya jam 9 pagi tadi, sebelumnya membuka kegiatan pengisian e-Rapor, karena selain Wakasek Akademik, (Yusuf) operator juga di sekolah," jelas Kepala Sekolah SMPN 2 Pangatikan, Juhanda saat dihubungi, Senin (16/12/2019) malam.
Setelah mengeluh pusing dan dibawa ke ruang kepala sekolah, rekan-rekannya mengira Yusuf pingsan. Namun setelah diperiksa petugas dari Puskesmas, ternyata Yusuf meninggal dunia. Yusuf adalah salah seorang guru yang merintis pendirian SMPN 2 Pangatikan. Dia sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menyisakan masa kerja 2 tahun lagi.
"Hanya almarhum dan saya yang statusnya sudah PNS di sekolah," kata Juhanda. Juhanda menuturkan, selama ini Yusuf memang sudah sering sakit-sakitan.
Terakhir, Yusuf mengeluh sakit di dada karena asam lambung naik ke dada hingga membuat panas dan nyeri. Pengisian e-Rapor memang baru tahun ini dilakukan di SMPN 2 Pangatikan. Yusuf berperan sebagai operator. Dia dibantu dengan seorang operator lainnya.
"Jadi datanya dimasukan ke server yang dipegang almarhum, sudah dibantu operator dari SMPN 1 Pangatikan," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Cecep Firmansyah mengaku sudah mendengar kabar ada guru SMPN 2 Pangatikan yang meninggal.
Baca juga: Modus !!! Biar Bisa Rangkul Jama'ah Puteri, Pria Ini Rela Memakai Jilbab.
Namun, Cecep belum mengetahui pasti penyebabnya. "Besok mau ke rumah duka dan sekolahnya, tadi informasinya baru dapat setelah Maghrib," katanya.
Semoga beliau mati syahid di dunia dan akhirat.
No comments:
Post a Comment
Jangan nyepam ya!