Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.

Materi Bahasa Indonesia: Langkah-langkah Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen Dengan Baik dan Benar.


Selamat datang para bloger, berikut ini kami akan berbagi artikel tentang Langkah-langkah Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen.

Saat ini, banyak karya drama yang diciptakan atau dibuat berdasarkan karya-karya lain seperti prosa (cerpen atau novel) dan puisi. Proses perubahan karya semacam ini dikenal dengan istilah ekranisasi. Kita pun dapat berlatih membuat naskah drama berdasarkan bentuk karya sastra yang lain.

Pengertian Cerpen dan Drama
Cerpen merupakan cerita pendek yang mengisahkan konflik para pelaku, tetapi tidak mengakibatkan perubahan nasip tokoh.

Sedangkan drama merupakan komunikasi, situasi, dan aksi (segala yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian dan ketegangan pada pendengar atau penonton.

Perbedaan Cerpen dan Drama
Cerpen dan drama memiliki perbedaan. Perbedaan cerpen dan drama sebagai berikut :
  1. Cerpen merupakan uraian cerita, sedangkan drama merupakan dialog antartokoh.
  2. Cerpen berupa penggambaran,sedangkan drama menyajikan adegan secara langsung berupa akting.
  3. Cerpen hanya berupa penggambaran latar belakang, sedangkan drama memiliki unsur tata artistik (tata rias, tata busana, tata panggung).
  4. Cerpen dapat dipentaskan jika diubah menjadi teks drama.
Cara Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen
Cerpen dapat diubah menjadi drama. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengubah cerpen menjadi bentuk drama sebagai berikut.

1. Menghayati tema cerpen. Tema merupakan ide pokok yang mendasari penarasian sebuah cerita. Berangkat dari tema dapat diketahui ide pokok sebuah cerita.

2. Cerpen dibagi menjadi beberapa bagian penting dan kemudian diubah menjadi babak. Cerpen biasanya terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut tentu memuat beberapa peristiwa penting yang melandasi cerita. Bab-bab yang tergolong penting itu selanjutnya diubah menjadi beberapa babak untuk memaparkan peristiwa-peristiwa tertentu.

3. Menyusun dialog berdasarkan konflik yang terjadi antartokoh. Tokoh-tokh yang terdapat dalam cerpen biasanya dirangkai oleh suatu peristiwa yang di dalamnya memiliki konflik-konflik. Konflik-konflik yang terjadi antartokoh tersebut diubah menjadi dialog. 
Cara mengubah narasi menjadi dialog sebagai berikut :
  • Mengubah cara penulisan. Alinea atau paragraf-paragraf dalam cerpen diubah ke dalam bentuk percakapan atau dialog pada drama.
  • Pernyataan kalimat langsung dalam cerpen diubah menjadi dialog dengan menggunakan tanda titik dua (:), kemudian diikuti dialognya.
  • Keterangan yang bersifat informasi dan naratif atau menjabarkan dalam cerpen dibuat menjadi keterangan penyerta pelaku dalam naskah drama. Keterangan tersebut ditulis di luar dialog dengan ciri tanda kurung ( ... ).

4. Membuat deskripsi atau keterangan untuk menjelaskan latar, akting, atau  lighting.


Catatan: Unsur sebuah drama adalah unsur-unsur yang turut serta membangun sebuah drama. Sebagaimana jenis cerita yang lain, drama juga memiliki unsur-unsur pembangun yang harus dipelajari sebelum menulis naskah drama. Unsur-unsur itu sebagai berikut.
  1. Tema. Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-tokohnya.
  2. Latar/seting. Latar adalah tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah drama. Tempat/waktu peristiwa cerita, dalam menulis naskah drama harus dijelaskan tata panggung untuk menyatakan latar/setting.
  3. Alur. Alur dalam drama dibagi menjadi babak-babak dan adegan-adegan. Babak adalah bagian dari plot atau alur dalam sebuah drama yang ditandai oleh perubahan setting atau latar. Sedangkan adegan merupakan babak yang ditandai oleh perubahan jumlah tokoh ataupun perubahan yang dibicarakan. Perjalanan cerita, dari satu babak ke babak yang lain harus menunjukkan jalinan cerita yang mengikuti tahapan alur cerita.
  4. Tokoh/pelaku. Perwatakan atau karakter tokoh adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama. Perwatakan, melalui dialog pelaku harus dapat menunjukkan perwatakan para tokohnya.
  5. Dialog. Ciri khas naskah drama adalah wujudnya berupa dialog atau percakapan satu tokoh dengan tokoh yang lain pada setiap babak. Ragam bahasa dalam dialog antartokoh merupakan ragam lisan yang komunikatif.
  6. Gesture. Ekspresi tokoh dalam bermain peran, gerakan, blocking dan laku yang lain yang harus dilakukan oleh pelaku harus tertulis pada naskah.
  7. Properti/kelengkapan. Pada setiap babak harus dijelaskan peralatan panggung dan juga peralatan pendukung seperti lampu, pengeras suara dan sebagainya.
Contoh Mengubah Cerpen menjadi Naskah Drama
1. Teks Cerpen

Dengan tidak bersemangat, Nia mengunyah sarapannya. Semalam ia sudah memutuskan untuk membaca karangannya di muka kelas. Memang berat tapi bagaimana lagi? Ia tidak ingin ada nilai merah di rapornya. Nia benarbenar tidak dapat menyembunyikan kecemasannya.

"Kenapa nasinya tidak dihabiskan, biasanya kalau ibu buatkan nasi goreng, kamu pasti minta tambah. Sudah bosan ya..." tegur ibu melihat Nia tidak menghabiskan nasinya.

Nia menggeleng. "Nia sedang nggak nafsu," jawabnya asala-salan.

"Kamu sakit?" tanya ibu sambil menepuk-nepuk pundak Nia.

Nia menggeleng lagi.

"Kalau begitu habiskan nasinya, kan sayang kalau dibuang," kata ibu sambil menepuk-nepuk pundak Nia.

Terpaksa Nia menghabiskan nasinya. Matanya sekali-kali melirik ke arah ayahnya yang sedang sibuk menyiapkan dagangannya.

2. Naskah Drama

Dengan tidak bersemangat, Nia mengunyah sarapannya. Semalam ia sudah memutuskan untuk membaca karangannya di muka kelas. Memang berat tapi bagaimana lagi? Ia tidak ingin ada nilai merah di rapornya. Nia benarbenar tidak dapat menyembunyikan kecemasannya.

Ibu : (Melihat kerarah Nia) Kenapa nasinya tidak dihabiskan, biasanya kalau ibu buatkan nasi goreng, kamu pasti minta tambah. Sudah bosan ya...?

Nia : (Menggelengkan kepalanya)  Nia sedang nggak nafsu.

Ibu : (Menepuk pundak Nia) Kamu sakit?(Nia menggeleng lagi). (kembali menepuk pundak Nia) Kalau begitu habiskan nasinya, kan sayang kalau dibuang.

Terpaksa Nia menghabiskan nasinya. Matanya sekali-kali melirik ke arah ayahnya yang sedang sibuk menyiapkan dagangannya.

Demikian Langkah-langkah Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen, semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya pelajaran Bahasa Indonesia.
Share:

No comments:

Post a Comment

Jangan nyepam ya!

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi