Di Indonesia ada banyak orang yang merayakan pergantian tahun dengan menyalakan kembang api. Apakah Anda salah satunya? Kebiasaan yang satu ini memang lumrah.
Letusan kembang api dan juga percikan yang dihasilkan membuat perayaan tahun baru menjadi lebih meriah. Namun, perlu diingat juga, ada beberapa bahaya yang mengintai saat bermain kembang api. Terlebih bagi Anda yang punya penyakit pernapasan, seperti asma misalnya.
Tips Bermain atau Menonton Kembang Api yang Aman:
1. Atur jarak
Jika Anda hendak menyalakan kembang api letus, pastikan sumbunya cukup panjang sehingga Anda memiliki waktu yang cukup untuk menjauh. Alasannya, agar suara ledakan tidak merusak telinga, asapnya tidak membuat Anda sesak, dan terhindar dari luka bakar. Namun apabila Anda hanya menonton, Anda bisa menyaksikannya dari jarak aman yaitu kurang lebih 152 m dari lokasi.
2. Gunakan sarung tangan
Jika Anda bermain kembang api yang dipegang, gunakan sarung tangan agar percikan apinya tidak membakar kulit Anda. Gunakan juga kacamata agar tidak terkena mata.
3. Gunakan masker
Bagi penderita gangguan pernapasan, seperti asma, Anda bisa menggunakan masker penyaring udara khusus yang dapat memfilter udara di daerah sekitar kembang api. Selalu ingat untuk membawa inhaler jika Anda menderita asma.
Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk menghindari bahaya kembang api saat tahun baru:
- Beli kembang api yang legal dan sudah disetujui oleh lembaga pemerintah.
- Jangan buat kembang api sendiri.
- Sediakan selang air dan ember berisi air.
- Nyalakan kembang api di luar ruangan.
- Jangan berada pada lintasan meletusnya kembang api.
- Jangan bercanda dengan melemparkan atau menembak kembang api ke orang lain.
- Posisikan luncuran kembang api jauh dari perumahan ataupun pepohonan.
- Jangan menyalakan ulang kembang api.
- Rendam kembang api yang sudah diletuskan dalam air sebelum dibuang.
- Jangan biarkan anak mengumpulkan sisa-sisa kembang api.