Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Daftar Hari Guru Seluruh Negara Di Dunia.


Selamat datang warga kampung KB, pada kesempatan ini kami dari 
seksi pendidikan berbagi artikel tentang Daftar Hari Guru Seluruh Negara Di Dunia.

Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah.

Daftar Hari Guru Seluruh Negara Di Dunia:
Amerika Serikat : Minggu pertama di bulan Mei (Minggu Apresiasi Guru).
Argentina: 11 September, Hari peringatan wafatnya Domingo Faustino Sarmiento, seorang pendidik dan politisi Argentina.
Brasil: 15 Oktober (sejak 1963), Pertama kali dirayakan tahun 1947 di São Paulo oleh sejumlah guru dari sebuah sekolah kecil. Tanggal 15 Oktober disepakati sebagai hari guru karena pada tanggal tersebut, Dom Pedro I menyetujui dekret penataan kembali sekolah dasar di Brazil.
Chili: 16 Oktober, Pada tahun 1974, tanggal 10 Desember disepakati sebagai hari guru karena penyair Chili Gabriela Mistral menerima Penghargaan Nobel pada 10 Desember 1945. Sejak tahun 1977, hari guru diubah menjadi tanggal 16 Oktober untuk memperingati berdirinya Institut Guru Chili (Colegio de Profesores de Chile).[1]
Meksiko: 15 Mei (sejak 1918)
Peru: 6 Juli (sejak 1953) Pejuang kemerdekaan José de San Martín mendirikan sekolah umum untuk laki-laki setelah José Bernardo de Tagle meloloskan resolusi pendidikan pada 6 Juli 1822.[2]
Filipina: 5 Oktober, Peringatan hari guru (bahasa Tagalog: Araw ng mga Guro) ditetapkan tanggal 5 Oktober berdasarkan Perintah Presiden No. 479.[3] Walaupun demikian, hari guru biasanya dirayakan di sekolah-sekolah dasar dan sekolah menengah sekitar bulan September dan Oktober.
Hong Kong: 10 September (hingga 1997: 28 September)
India: 5 September, Hari ulang tahun Presiden India Dr. Sarvapalli Radhakrishnan yang juga seorang guru ditetapkan sebagai hari guru. Di sekolah-sekolah diadakan perayaan, dan murid yang paling senior memainkan peran sebagai guru.
Indonesia: 25 November, Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.[4]
Iran: 2 Mei, Peringatan wafatnya Morteza Motahari sebagai martir pada 2 Mei 1979.
Korea Selatan: 15 Mei, Hari guru dirayakan sejak tahun 1963 di Seoul, dan sejak tahun 1964 di kota Chuncheon. Perayaan ini dimulai oleh sekelompok anggota palang merah remaja yang mengunjungi guru-guru yang sedang sakit di rumah sakit. Perayaan hari guru secara nasional tidak dilangsungkan dari tahun 1973 hingga 1982, dan baru dilanjutkan kembali sejak 1983. Guru menerima hadiah bunga anyelir.
Malaysia: 16 Mei, Tanggal 16 Mei ditetapkan sebagai Hari Guru di Malaysia, karena pada 16 Mei 1956, Majelis Undang-Undang Persekutuan Tanah Melayu menerima rancangan kurikulum dari Laporan Jawatankuasa Pelajaran.
Pakistan: 5 Oktober
RRC: 10 September, Murid-murid biasanya memberikan hadiah balas jasa kepada guru, seperti kartu ucapan dan bunga.
Singapura: 1 September (hari libur sekolah), Perayaan dilakukan sehari sebelumnya, dan murid-murid dipulangkan lebih awal.
Taiwan: 28 September (ulang tahun Konfusius)
Thailand: 16 Januari (sejak 1957)
Turki: 24 November (sejak 1981)
Vietnam:20 November, Hari libur sekolah untuk mengunjungi guru dan mantan guru di rumah masing-masing.
Albania: 7 Maret
Ceko: 28 Maret
Rusia: 5 Oktober, Sejak tahun 1994, hari guru dirayakan tanggal 5 Oktober bertepatan dengan Hari Guru Sedunia. Dari tahun 1965 hingga 1993, hari guru dirayakan pada minggu pertama di bulan Oktober.
Polandia: 14 Oktober
Australia, Hari Jumat terakhir bulan Oktober dirayakan sebagai Hari Guru Sedunia di Australia.
Demikian, semoga bermanfaat dalam merayakan hari guru nanti.
Share:

Sejarah Perjuangan Bapak Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid




Tuan Guru Kyai Hajī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd adalah seorang ulama karismatis dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan merupakan pendiri Nahdlatul Wathan, organisasi massa Islām terbesar di provinsi tersebut. Di pulau Lombok, Tuan Guru merupakan gelar bagi para pemimpin agama yang bertugas untuk membina, membimbing dan mengayomi umat Islām dalam hal-hal keagamaan dan sosial kemasyarakatan, yang di Jawa identik dengan Kyai. Seperti Hamka, beliapun memiliki nama singkatan, yaitu Hamzanwadi (Haji Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd Nahdlatul Wathan Dīniyah Islāmiyah).


1. Kelahiran


Al-Mukarram Maulānā Syāikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd' dilahirkan di Kampung Bermi, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 17 Rabiul Awwal 1316 Hijriah bertepatan dengan tanggal 5 Agustus 1898 Masehi dari perkawinan Tuan Guru Hajjī Abdul Madjīd (beliau lebih akrab dipanggil dengan sebutan Guru Mu'minah atau Guru Minah) dengan seorang wanita shālihah bernama Hajjah Halīmah al-Sa'dīyyah. 

Nama kecil beliau adalah 'Muhammād Saggāf', nama ini dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa yang sangat menarik untuk dicermati, yakni tiga hari sebelum dilahirkan, ayahandanya, TGH. Abdul Madjīd, didatangi dua walīyullāh, masing-masing dari Hadhramaũt dan Maghrabī. Kedua walīyullāh itu secara kebetulan mempunyai nama yang sama, yakni "Saqqāf". Beliau berdua berpesan kepada TGH. Abdul Madjīd supaya anaknya yang akan lahir itu diberi nama "Saqqāf", yang artinya "Atapnya para Wali pada zamannya". Kata "Saqqāf" di Indonesiakan menjadi "Saggāf" dan untuk dialek bahasa Sasak menjadi "Segep". Itulah sebabnya beliau sering dipanggil dengan "Gep" oleh ibu beliau, Hajjah Halīmah al-Sa'dīyyah.
Setelah menunaikan ibadah hajjī, nama kecil beliau tersebut diganti dengan 'Hajjī Muhammād Zainuddīn'. Nama inipun diberikan oleh ayah beliau sendiri yang diambil dari nama seorang 'ulamā' besar yang mengajar di Masjīd al-Harām. Akhlāq dan kepribadian ulamā' besar itu sangat menarik hati ayahandanya. Nama ulamā' besar itu adalah Syaīkh Muhammād Zainuddīn Serawak, dari Serawak, Malaysia.


2. Silsilah


Silsilah Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd tidak bisa diungkapkan secara jelas dan runtut, terutama silsilahnya ke atas, karena catatan dan dokumen silsilah keluarga beliau ikut hangus terbakar ketika rumah beliau mengalami musibah kebakaran. Namun, menurut sejumlah kalangan bahwa asal usulnya dari keturunan orang-orang terpandang, yakni dan keturunan sulthān-sulthān Selaparang, sebuah kerajaan Islām yang pernah berkuasa di Pulau Lombok. Disebutkan bahwa Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd merupakan keturunan Kerajaan Selaparang yang ke-17.

Pendapat tersebut tentu saja paralel dengan analisis yang diajukan oleh seorang antropolog berkebangsaan Swedia bernama Sven Cederroth, yang merujuk pada kegiatan ziarah yang dilakukan Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd ke makam Selaparang pada tahun 1971, sebelum berlangsungnya kegiatan pemilihan umum (Pemilu).[3] Praktik ziarāh semacam ini memang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, termasuk masyarakat Sasak, untuk mengidentifikasikan diri dengan leluhurnya. Disamping itu pula, Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd tidak pernah secara terbuka menyatakan penolakannya terhadap anggapan dan pernyataan-pernyataan yang selama ini beredar tentang silsilah keturunannya, yakni kaitan genetiknya dengan sulthān-sulthān Kerajaan Selaparang.


3. Keluarga


Maulānā Syāikh TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Kakak kandungnya lima orang, yakni Siti Syarbini, Siti Cilah, Hajjah Sawdah, Hajji Muhammād Shabūr dan Hajjah Masyitah.

Ayahandanya TGH. Abdul Madjīd yang terkenal dengan penggilan "Guru Mu'minah", semasa mudanya bernama Luqmānul Hakīm merupakan seorang muballigh dan terkenal pemberani. Beliau pernah memimpin pertempuran melawan kaum penjajah, sedangkan ibu Maulānāsysyāikh, Hajjah Halīmah al-Sa'dīyyah terkenal sangat shãlihah. Luqmānul Hakīm membawa Maulānāsysyāikh ke Mekkah untuk menimba ilmu agama ketika beliau berusia 9 tahun.

Sejak kecil al-Mukarram Maulānā Syāikh TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd terkenal sangat jujur dan cerdas. Karena itu tidaklah mengherankan bila ayah-bundanya memberikan perhatian istimewa dan menumpahkan kasih sayang yang begitu besar kepada beliau. Ketika melawat ke Tanah Suci Mekah untuk melanjutkan studi, ayah-bundanya ikut mengantar ke Tanah Suci. Ayahandanyalah yang mencarikan guru tempat belajar pertama kali di Masjīd al-Harām dan sempat menemaninya di Tanah Suci sampai dua kali musim hajji. Sedangkan ibundanya Hajjah Halīmah al-Sa'dīyyah ikut bermukim di Tanah Suci mendampingi dan mengasuhnya sampai ibunda tercintanya itu berpulang ke rahmātullāh tiga setengah tahun kemudian dan dimakamkan di Ma’lah, Mekkah al-Mukarramah.

Dengan demikian, tampak jelaslah betapa besar perhatian ayah-bundanya terhadap pendidikannya. Hal ini juga tercermin dari sikap ibundanya bahwa setiap kali beliau berangkat untuk menuntut ilmu, ibundanya selalu mendo'ākan dengan ucapan "Mudah mudahan engkau mendapat 'ilmu yang barakah" sambil berjabat tangan serta terus memperhatikan kepergian beliau sampai tidak terlihat lagi oleh pandangan mata. Pernah suatu ketika, beliau lupa pamit pada ibundanya. Beliau sudah jauh berjalan sampai ke pintu gerbang baru sang ibu melihatnya dan kemudian memanggil beliau untuk kembali, Gep, gep, gep (nama panggilan masa kecil beliau), koq lupa bersalaman?, ucap ibundanya dengan suara yang cukup keras. Akhirnya, beliaupun kembali menemui ibundanya sembari meminta ma'af dan bersalamān. Kemudian, ibundanya berdo'ā', "Mudah-mudahan anakku mendapatkan 'ilmu yang barokah". Setelah itu, barulah beliau berangkat ke sekolah. Hal ini merupakan suatu pertanda bahwa betapa besar kesadaran ibundanya akan penting dan mustajabnya do'ā ibu untuk sang anak sebagaimana ditegaskan dalam Hadīts Rasūlullāh SAW, bahwa do'ā' ibu menduduki peringkat kedua setelah do'ā' Rasūl.


4. Pendidikan


Maulānā Syāikh TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd menuntut 'ilmu pengetahuan berawal dari pendidikan dalam keluarga, yakni dengan belajar mengaji (membaca Al-Qur'ān) dan berbagai 'ilmu agama lainnya, yang diajarkan langsung oleh ayahandanya, yang dimulai sejak berusia 5 tahun.


a. Pendidikan Lokal


Setelah berusia 9 tahun, ia memasuki pendidikan formal yang disebut Sekolah Rakyat Negara, hingga tahun 1919 M. Setelah menamatkan pendidikan formalnya, beliau kemudian diserahkan oleh ayahandanya untuk menuntut 'ilmu agama yang lebih luas dari beberapa Tuan Guru lokal, antara lain TGH. Syarafuddīn dan TGH. Muhammād Sa'īd dari Pancor serta Tuan Guru 'Abdullāh bin Amaq Dulajī dari desa Kelayu, Lombok Timur. Ketiga guru agama ini mengajarkan ilmu agama dengan sistem halaqah, yaitu para santri duduk bersila di atas tikar dan mendengarkan guru membaca Kitāb yang sedang dipelajari, kemudian masing-masing murid secara bergantian membaca.


b. Pendidikan di Mekah


Untuk lebih memperdalam 'ilmu agama, Muhammād Zainuddīn remaja kembali berangkat menuntut 'ilmu ke Mekah diantar kedua orang tuanya, tiga orang kemenakan dan beberapa orang keluarga, termasuk pula TGH. Syarafuddīn. Pada saat itu beliau berusia 15 tahun, yaitu menjelang musim Haji tahun 1341 H/1923 M. Sesampai di Tanah Suci, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid langsung mencari rumah kontrakan di Suqullail, Mekah.

Belajar di Masjid al-Haram

Beberapa saat setelah musim haji usai, TGH. Abd. Madjid mulai mencarikan guru buat anaknya. Sampailah pencarian TGH. Abd. Madjid pada sebuah halaqah. Syaikh yang mengajar ditempat tersebut bernama Syaīkh Marzūqī, seorang keturunan 'Arāb kelahiran Palembang yang sudah lama mengajar mengaji di Masjīd al-Harām, yang saat itu berusia sekitar 50 tahun. Disanalah Maulānāsysyāikh TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd diserahkan untuk belajar.

Selain itu juga sempat belajar 'ilmu sastra pada ahli syair terkenal di Mekah, yakni Syaīkh Muhammād Āmīn al-Quthbī dan pada saat itu berkenalan dengan Sayyīd Muhsin Al-Palembanī, seorang keturunan 'Arāb kelahiran Palembang yang kemudian menjadi guru beliau di Madrasah al-Shaulatiyah.

Ketika ayah TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd pulang ke Lombok, ia langsung berhenti belajar mengaji pada Syaīkh Marzūqī, karena ia merasa tidak banyak mengalami perkembangan yang berarti dalam menuntut 'ilmu selama ini, hal itu dikarenakan kehausan beliau akan ilmu. Namun, sebelum sempat mencari guru, terjadi perang saudara antara kekuasaan Syarīf Husaīn dengan golongan Wahabi.


c. Belajar di Madrasah al-Shaulatiyah


Dua tahun setelah terjadinya huru hara tersebut, TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd muda berkenalan dengan seseorang yang bernama Hajji Mawardī dari Jakarta. Dari perkenalannya itu ia diajak untuk belajar di madrasah al-Shaulatiyah, yang saat itu dipimpin oleh Syaīkh Salīm Rahmatullāh. Pada hari pertama masuknya ia bertemu dengan Syaīkh Hasan Muhammād al-Masysyāth.

Madrasah al-Shaulatiyah adalah madrasah pertama sebagai permulaan sejarah baru dalam pendidikan di Arab Saudi. Madrasah ini sangat legendaris, gaungnya telah menggema di seluruh dunia dan telah menghasilkan banyak ulama-ulama besar dunia. TGKH. Muhammad Zainuddin masuk Madrasah al-Shaulatiyah pada tahun 1345 H (1927 M) yang waktu dipimpin (Mudir/Direktur), Syaikh Salim Rahmatullah yang merupakan cucu pendiri Madrasah al-Shaulatiyah. Sudah menjadi tradisi bahwa setiap thullab yang masuk di Madrasah Al-Shaulatiyah harus mengikuti tes masuk untuk menentukan kelas yang cocok bagi thullab. Demikian pula dengan TGKH. Muhammad Zainuddin, juga ditest terlebih dahulu. Secara kebetulan diuji langsung oleh Direktur al-Shaulatiyah sendiri, Syaikh Salim Rahmatullah dan Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath.

Hasil test menentukan di kelas 3. mendengar keputusan itu, TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid minta diperkenankan masuk kelas 2 dengan alasan ingin mendalami mata pelajaran ilmu Nahwu dan Sharaf. Semula Syaikh Hasan bersikeras agar TGKH. Muhammad Zainuddin masuk kelas 3, tetapi pada akhirnya melunak dan mengabulkan permohonan untuk masuk kelas 2 dan sejak itu TGKH. Muhammad Zainuddin secara resmi masuk Madrasah al-Shaulatiyah mulai dari kelas 2. Prestasi akademiknya sangat istimewa. Beliau berhasil meraih peringkat pertama dan juara umum. Dengan kecerdasan yang luar biasa, TGKH. Muhammad Zainuddin berhasil menyelesaikan studi dalam waktu hanya 6 tahun, padahal normalnya adalah 9 tahun. Dari kelas 2, diloncatkan ke kelas 4, kemubeliaun loncat kelas lagi dari kelas 4 ke kelas 6, kemubeliaun pada tahun-tahun berikutnya naik kelas 7, 8 dan 9.

Sahabat sekelas TGKH. Muhammad Zainuddin bernama Syaikh Zakaria Abdullah Bila, mengakui kejeniusannya dan mengatakan: Syaikh Zainuddin itu adalah manusia ajaib di kelasku, karena kejeniusannya yang tinggi dan luar biasa dan saya sungguh menyadari hal ini. Syaikh Zainuddin adalah saudaraku, dan kawan sekelasku dan saya belum pernah mampu mengunggulinya dan saya tidak pernah menang dalam berprestasi pada waktu saya bersama-sama dalam satu kelas di Madrasah Al-Shaulatiyah Mekah.

Predikat istimewa ini disertai pula dengan perlakuan istimewa dari Madrasah Al-Shaulatiyah. Ijazahnya ditulis langsung oleh ahli khat terkenal di Mekah, yaitu Al-Khathath al-Syaikh Dawud al-Rumani atas usul dari direktur Madrasah al-Shaulatiyah. Prestasi istimewa itu memerlukan pengorbanan, ibu yang selalu mendampingi selama belajar di Madrasah al-Shaulatiyah berpulang ke rahmatullah di Mekah. Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menyelesaikan studi di Madrasah al-Shaulatiyah pada tanggal 22 Dzulhijjah 1353 H dengan predikat "mumtaz" (Summa Cumlaude).

Setelah tamat dari Madrasah al-Shaulatiyah, tidak langsung pulang ke Lombok, tetapi bermukim lagi di Mekah selama dua tahun sambil menunggu adiknya yang masih belajar, yaitu Haji Muhammad Faisal/ TGH. Muhammad Faisal (TGH. Muhammad Faisal[1] memimpin pertempuran fisik melawan kompeni Belanda/VOC, beliau ditangkap dalam perundingan dan dibuang keluar daerah dan gugur ditempat pengasingan, nama beliau diabadikan menjadi nama jalan di Mataram). Waktu dua tahun itu dimanfaatkan untuk belajar antara lain belajar ilmu fiqh kepada Syaikh Abdul Hamid Abdullah al-Yamani. Dengan demikian, waktu belajar yang ditempuh selama di Tanah Suci Mekah adalah 13 kali musim haji atau kurang lebih 12 tahun. Ini berarti selama di Mekah sempat mengerjakan ibadah haji sebanyak 13 kali.

Setelah selesai menuntut ilmu di Mekah dan kembali ke tanah air, TGKH. Muhammad Zainuddin langsung melakukan safari dakwah ke berbagai lokasi di pulau Lombok, sehingga dikenal secara luas oleh masyarakat. Pada waktu itu masyarakat menyebutnya 'Tuan Guru Bajang'. Semula, pada tahun 1934 mendirikan pesantren al-Mujahidin sebagai tempat pemuda-pemuda Sasak mempelajari agama dan selanjutnya pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 mendirikan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan menamatkan santri (murid) pertama kali pada tahun ajaran 1940/1941.

Demikian, semoga bermnfaat.
Share:

Alhamdulillah...Siswa-siswi MTs NW Boro'Tumbuh ikut merayakan hari guru.


Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah.

Di Indonesia, Hari Guru Nasional diperingati pada tanggal 25 November bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. 

Di hari guru nasional ini, MTs NW Boro'Tumbuh tampil berbeda dari tahun sebelumnya, mulai dari apel dan perayaannya. 






Setelah apel, para siswa-siswi merayakannya di kantor dan di kelas dengan menghidangkan aneka kue ulang tahun dan beberapa suvenir sebagai tanda terima kasih atau rasa apresiasi yang tinggi mereka kepada semua guru. Dalam acara tersebut, alumni MTs juga ikut hadir. Suasana hari guru tersebut sangat indah sekali karena dipenuhi dengan rasa keharuan dan kecintaan. Berikut hasil dokumentasinya.











Selain itu juga, para siswa-siswi tingkat MI dan MA ikut merayakan hari guru kepada semua guru. Mereka sangat senang bercampur haru.




Dengan perayaan hari guru nasional ini, kami sebagai guru mengucapkan, "Beribu terima kasih kepada semua siswa-siswi MTs NW Boro'Tumbuh yang sudah memberikan warna baru di perayaan hari guru ini. Kami sangat bangga kepada kalian, tanpa kalian Madrasah terasa sepi dan sunyi. Tanpa kenakalan kalian, tugas guru BK/BP tidak akan ada." Hehehe....

Semoga di hari guru ini, kalian harus memaknai arti seorang guru. Guru adalah orang yang sangat berjasa dan tidak mengarapkan balasan apapun kecuali do'a, do'a dan do'a. Dialah yang mengangkat kalian dari tempat yang rendah ke tempat yang sangat tinggi. Contohnya Presiden Ir. H. Joko Widodo, siapa sanggka beliau menjadi Presiden. Itu semua berkat jasa seorang guru.

Ingatlah, orang tua kalian itu ada tiga. Pertama, orang yang melahirkanmu yaitu orang tua (Ayah dan Ibu). Kedua, orang yang mengajarimu yaitu Bapak dan Ibu guru. Ketiga, orang yang menikahkanmu yaitu mertua. Kepada merekalah kalian harus patuh dan ta'at. 

Demikian, semoga bermanfaat bagi kita.
Share:

Ternyata, Inilah fakta lain dari hamil luar nikah.


Selamat datang di blog Kampung KB "Tumbuh Jaya", pada kesempatan ini kami bidang Perlindungan berbagi tentang fakta lain dari hamil luar nikah. 

Tujuannya untuk memberikan rasa perlindungan terhadap anak-anak kita supaya tetap terhindar dari perbuatan maksiat.

Kita semua pasti pernah melihat seorang wanita yang hamil diluar nikah, jika pun tidak pernah melihat pastinya kita pernah mendengar ceritanya di masyarakat.

Ada banyak sisi perbedaan wanita yang hamil di luar nikah dengan halal nikah, antara lain :

1. Wanita yang berhubungan badan diluar nikah akan gampang sekali hamil, hanya sekali berhubungan badan bisa langsung hamil.

Hal ini berbanding terbalik dengan wanita menikah yang sangat susah untuk hamil, bisa berbulan bulan bahkan bertahun tahun.

2. Wanita yang hamil diluar nikah bisa menyembunyikan perutnya yang membesar sehingga kelihatan biasa saja.

Hal ini bertolak belakang dengan wanita menikah yang akan membesar perutnya saat hamil.

3. Wanita yang hamil di luar nikah tidak pernah merasa kesulitan, dia beraktivitas normal layaknya wanita yang tidak hamil.

Hal ini bertolak belakang dengan wanita menikah yang acap kali meringis kesakitan. Wanita menikah yang hamil akan kewalahan beraktivitas.

4. Wanita hamil di luar nikah tidak akan merasa sakit saat melahirkan, dimana pun dia bisa melahirkan tanpa bantuan bidan.
Dia bisa melahirkan di kebun, di kamar, di toilet, dan di tempat lain hanya seorang diri.

Hal ini bertolak belakang dengan wanita menikah yang akan merasa sakit saat melahirkan dan harus dibantu orang lain.

5. Hampir semua Wanita hamil diluar nikah akan meninggalkan anaknya selesai dilahirkan

Sementara wanita menikah akan menjaga anaknya.

Kadang memang hal ini luput dari perhatian sebab perhatian masyarakt sosial hanya terfokus pada satu kata "siapa yang menghamili".

  • Lalu mengapa wanita hamil diluar nikah sangat lihai berkamuflase ?
  • Mengapa perutnya bisa kecil ?
  • Mengapa dia masih normal beraktivitas ?
  • Mengapa dia enak saja melahirkan tanpa merasa sakit ?
Ternyata jawabannya adalah karena wanita yang hamil di luar nikah telah dicabut nikmat kewanitaannya oleh yang Maha Kuasa. Dia sudah menggariskan nikmat yang luar biasa kepada wanita yaitu AKAN BERSUSAH PAYAH SAAT HAMIL DAN AKAN KESAKITAN SAAT MELAHIRKAN dalam sebuah ikatan perkawinan yang sah.

Allah sudah mencabut RASA SAKIT dari kodrat wanita yang hamil diluar nikah dan mengantinya dengan rasa KETAKUTAN.

Rasa takut ini lah yang membuat wanita hamil di luar nikah tidak merasakan sakit lagi.

DIA TAKUT, DIA MERASA BERSALAH sehingga dia menjadi mati rasa untuk merasakan sakit.

Berbeda dengan wanita yang hamil dalam ikatan pernikahan, Dia tidak akan takut sebab proses berhubungan badan yang dia lakukan sudah sesuai dengan perintahNYA.

Wanita menikah tidak merasa takut makanya dia MERASA SAKIT.

Penjelasan mengenai wanita hamil diluar nikah yang tidak merasa sakit ini bisa kita tarik dalam praktek contoh lainnya, misalnya :
"Saat anda sedang mencuri dan ketahuan, maka anda akan berlari sekuat tenaga. Apa pun akan anda gilas, setinggi apapun tembok akan anda lompati. Anda terus berlari tanpa merasa lelah dan sakit meskipun kaki anda terkena pecahan kaca.

Kenapa anda tidak merasa sakit padahal kaki Anda terkena pecahan kaca ?
Jawabannya karena Anda TAKUT.

Jadi untuk para wanita, jangan mau menderita sendiri manakala lelakimu pergi dan bersenang senang dengan kegemarannya berganti wanita.

Laki laki itu BUAYA yang Buas, Tapi Buaya yang buas itu bisa berubah menjadi BIAWAK jika kamu bisa menaklukkannya. Selama berpacaran, jangan mau ditaklukkan laki laki. biar lah Anda takluk saat dia sudah menjadi suami mu.
Lelaki miskin tapi bertanggung jawab masih lebih baik dari pada lelaki Kaya dan Tampan tapi seperti AYAM.

Lohh... kok Ayam ?
Ya.... Ayam Jantan tidak pernah setia pada satu betina

Silahkan di share supaya bermanfaat bagi orang banyak.
Share:

Alhamdulillah...Desa Tumbuh Mulia Berbagi Kepada Korban Bencana Banjir.


Selamat datang warga Tumbuh Mulia, melalui program Kampung KB "Tumbuh Jaya" dibidang sosial dan budaya, kami berbagi artikel tentang Desa Tumbuh Mulia Berbagi Kepada Korban Bencana Banjir di Kecamatan Sakra Barat, Keruak, dan Jerowaru.

Pada hari Sabtu (18/11) kemarin, sejumlah wilayah Lombok Timur mengalami kerusakan yang parah akibat hujan dengan intensitas cukup tinggi. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Sakra Barat, Keruak, dan Jerowaru sekitar pukul 14.00 Wita. Hujan terus mengguyur wilayah tersebut hingga pukul 21.00 Wita.

Akibatnya, sejumlah bangunan, mulai dari kantor desa hingga polindes tergenang air dan rusak parah bahkan menimbulkan korban. Sejumlah permukiman masyarakat ikut juga terendam dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 1 meter hingga 3 meter.

Untuk meringankan penderitaan saudara kita yang mengalami musibah,  maka pemerintah desa Tumbuh Mulia mengadakan penggalangan dana kilat, lokasinya di Masjid Jami' Al hidayah Dasan Tumbuh yang dipimpin oleh Kadus Dasan Tumbu, Bapak Rifa'ahuddin. Alhamdulillah, berkat antusias masyarakat Dasan Tumbu dan Dasan Kulur penggalangan dana pun terkumpul dengan rincian sebagai berikut:
  1. 7 karung pakaian
  2. 4,5 karung beras
  3. 1 dus mie instan, dan 
  4. Uang satu juta rupiah
Berikut hasil dokumentasinya:



Semoga dengan bantuan tersebut dapat meringankan dan obat bagi para korban bencana. Dan bagi yang beramal semoga Allah SWT memberikan rizki yang cukup dan bernilai sebagai amal jariah yang tidak putus-putus pahalanya.
Share:

Mengerikan...Inilah satu keluarga pelaku bom bunuh diri di Gereja Surabaya.



Selamat datang warga kampung KB, pada kesempatan ini kami berbagi artikel tentang Satu keluarga pelaku bom bunuh diri di Gereja Surabaya. Ini merupakan salah satu program seksi perlindungan.

Siapa sangka Dita Oepriarto beserta istrinya, Puji Kuswati, serta keempat anaknya menjadi pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. Sontak, kejadian tersebut mengagetkan tetangga sekitar pelaku yang menilai sehari-hari aktivitas keluarga ini tampak normal saja.

"Keluarga ini sudah tinggal di sini sejak tahun 2010 silam. Istrinya sering belanja sayur di warung tetangga. Berjilbab panjang dan ramah," ungkap Dani yang rumahnya berada di blok yang sama dengan kediaman pelaku di Rungkut, Surabaya, Minggu (13/5).

Sementara, Dita dikenal sebagai pengusaha minyak jintan hitam, minyak wijen, serta minyak kemiri. Minyak tersebut, juga dipasarkan oleh Dita melalui jejaring dunia maya.

"Bapak kerjanya punya usaha minyak jinten hitam. Mobilnya dulu plat P," tambah Dani.

Meski, ia mengakui sejak sekitar dua tahun silam, Dita mulai bertingkah kurang ramah. Dita menjadi pribadi yang jarang tersenyum. Namun, Dani mengaku sama sekali tidak pernah menaruh rasa curiga kepada Dita.

Hal senada juga dilontarkan oleh Ketua RW 4, Wonorejo Asri, Taufik Gani. Taufik mengaku sama sekali tidak menyangka, salah satu warganya yang ia kenal rajin mengikuti salat berjamaah itu bisa melakukan perbuatan keji yang menewaskan belasan orang, bahkan mengajak empat anaknya yang masih terbilang bocah.

"Setiap Maghrib dan Isya selalu salat berjamaah bersama warga di musala dekat perumahan," jelas Taufik.

Taufik lalu mengenang, setiap pagi Dita selalu menyempatkan diri bersepeda bersama keempat anaknya, Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadila Sari (12) dan Famela Riskita (9). 

"Tamu juga tidak terlalu banyak, tapi pernah beberapa kali datang. Sama warga, dengan kami, dengan tetangga sebelah, mereka itu tidak tertutup. Baik-baik saja," tambahnya.

Dalam insiden tersebut, Dita diketahui menurunkan istri dan dua anak perempuannya, Fadila dan Famela, di GKI Diponegoro. Ia kemudian menuju ke GPPS Arjuna untuk meledakkan bom yang diletakkan dalam mobill Avanza miliknya.


Sementara dua putranya, Yusuf dan Firman, 'bertugas' meledakkan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Keduanya mengendarai sepeda motor yang telah ditempel bom.

Demikian, semoga menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mengikuti jejak mereka.
Share:

Pengumuman Hasil Teks Tulis dan Wawancara KPPS Desa Tumbuh Mulia.


Selamat datang para bloger, semoga puasa kita lancar-lancar saja. Pada kesempatan ini, kami berbagi artikel tentang Pengumuman Hasil Teks Tulis dan Wawancara KPPS Desa Tumbuh Mulia kecamatan Suralaga Lombok Timur.

Radar tumbuh Mulia_Dalam rangka persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tingkat kabupaten dan provinsi secara serentak pada tanggal 27 Juni nanti, ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) desa Tumbuh Mulia saudara Lahmuddin, S.Pd telah membuka pendaftaran calon Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara umum. 

Setelah penyeleksian tahap akhir pada hari Ahad, 27 Mei 2018 di Gedung MA NW Boro' Tumbuh berupa teks tulis dan wawancara, akhirnya pengumuman pun resmi keluar dan tidak bisa diganggu gugat. 

Berikut ini daftar nama KPPS yang lulus teks tulis dan wawancara sedesa Tumbuh Mulia kecamatan Suralaga Lombok Timur.



Bagi yang lulus, harus tetap bersyukur dan tawaddu' dan bagi yang tidak lulus harus tetap bersyukur dan lapang dada dalam menerima hasil pengumuman. Lulus dan tidak lulus dalam sebuah kompetisi itu hal yang lumrah dan wajar. Saya saja tidak lulus...hehehe (Saya tidak ikut daftar pada pilkada ini). 

Akhirnya, bagi teman-teman yang lulus semoga mampu melaksanakan pilkada dengan lancar, aman dan sukses.

Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi