Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Materi Bahasa Indonesia kelas 7: Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7: Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas.

Berikut ini penjelasan Bab 7 Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas.

Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas

A. Mengenal dan Memahami Surat

Ada dua jenis surat, yaitu surat pribadi dan surat dinas. Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk berkomuniasi secara pribadi, bersifat tidak resmi, dan berisi tentang masalah pribadi. Surat pribasi ditulis oleh seorang individu atau perseorangan untuk orang lain atau instansi lain. 



Oleh karena itu, bahasa dari surat pribadi bersifat pribadi, santai, mudah dipahami, dan komunikatif.


Surat pribadi yang dibuat dari seseorang untuk orang lain, misalnya surat bertukar kabar kepada kerabat. Sementara itu, contoh surat pribadi yang dikirim ke suatu instansi, misalnya surat izin tidak masuk sekolah karena suatu hal.

Surat pribadi adalah bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim) dan orang kedua (penerima).





Unsur yang ada dalam surat pribadi adalah tanggal, alamat, pembuka, pendahuluan, isi, dan penutup, serta nama pengirim dan tanda tangan.

Surat resmi biasa juga disebut dengan surat dinas. Surat dinas adalah surat yang dikirim oleh suatu instansi atau lembaga kepada perseorangan atau ke instansi lain yang berisi hal-hal kedinasan. Contoh dari surat dinas adalah surat undangan, surat jual beli, surat perjanjian, nota dinas, dan lain-lain. 

Dalam menulis surat dinas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penggunaan bahasanya. Namun, bahasa yang digunakan pada surat dinas ini lebih mudah dibanding surat pribadi. Surat resmi tidak memerlukan bahasa yang bertele-tele. Gaya bahasa dari surat resmi lebih singkat, jelas, dan berpola tetap.


Sedangkan, Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi. Adapun struktur surat dinas adalah:

• Kop surat

• Nomor surat

• Tanggal surat

• Lampiran

• Perihal

• Alamat surat

• Salam pembuka

• Isi surat

• Paragraf penutup

• Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat

• Nama dan tanda tangan penulis surat



B. Menelaah Struktur dan Bahasa Surat Pribadi dan Surat Dinas

Berikut adalah ciri Penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi :

• Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif )

• Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun

• Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat

• Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap)

• Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua untuk penerima



Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Dinas :

• Pilihan kata sapaan bersifat formal

• Bahasa ragam baku



C. Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas dalam Bentuk Kertas atau Email

Ketika menulis surat anda harus tahu pilihan ragam bahasa yang tepat dan sesuai untuk penerima dan tujuan menulis surat.

Ragam bahasa dimaksud adalah bahasa Indonesia baku, bahasa Indonesia ragam informal, atau ragam bahasa khusus yang digunakan kepada teman sebaya.

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baku biasanya digunakan untuk tujuan yang bersifat serius. Misalnya turut berduka cita atau bersimpati atas musibah yang diderita seseorang, dan/atau surat yang ditujukan kepada orang yang lebih tua.



D. Contoh



a. Surat Pribadi 



Surat pribadi di atas merupakan surat yang ditujukan dari seorang anak kepada orang tuanya. Seperti yang kita lihat pada contoh tersebut, bahasa yang digunakan dalam surat pribadi biasanya menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.


b. Surat Dinas




Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel.

Berikut ini penjelasan Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel.

A. Mengenali Ciri Fabel

Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.

Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan

manusia dengan segala karakternya. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.

Ciri-ciri umum fabel:

a) Fabel mengambil tokoh para binatang.

b) Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak manusia).

c) Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.

d) Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat.

e) Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).

Ciri bahasa yang digunakan:

(a) kalimat naratif/peristiwa

(b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh

(c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).


B. Menceritakan Kembali Isi Fabel

Pada saat menceritakan kembali isi fabel yang perlu dilakukan adalah:
  1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh
  2. Menentukan Rangkaian Peristiwa
  3. Menceritakan Kembali Isi Fabel
  4. Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel

Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya yaitu:

a. Orientasi, bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu.

b. Komplikasi, konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.

c. Resolusi, bagian yang berisi pemecahan masalah.

d. Koda, bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.


C. Memerankan Isi Fabel

Di dalam memerankan isi fable yang harus diperhatikan adalah:
  1. Merancang tokoh, watak, dialog, latar sesuai isi fabel yang dibaca.
  2. Menentukan urutan cerita.
  3. Merancang pemeranan dari fabel yang dibaca.
  4. Melakukan adu kreatif pemeranan fabel.

D. Contoh Fabel

CERITA SNOW WHITE

(Orientasi)

Suatu ketika, hiduplah seorang gadis bernama Snow White. Dia tinggal bersama paman dan bibinya, karena orang tuanya telah meninggal.


(Komplikasi)
Suatu hari dia mendengar paman dan bibinya berbicara tentang rencana meninggalkan istana karena mereka berdua ingin pergi ke Ameria dan mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membawa serta Snow White.

Snow White tidak ingin paman dan bibinya melakukan hal tersebut, sehingga dia memutuskan akan lebih baik jika dia pergi. Pagi harinya dia pergi dari rumah ketika paman dan bibinya sedang sarapan. Dia lari ke dalam hutan.

(Resolusi)
Kemudian dia melihat gubuk kecil. Dia mengetuk pintu tetapi tidak ada yang menjawab sehingga dia masuk dan merasa ngantuk.

Sementara itu, tujuh kurcaci telah pulang dari pekerjaannya. Mereka masuk, di sana mereka menemukan Snow White tertidur. Kemudian Snow White terbangun. Dia melihat kurcaci tersebut. Kurcaci tersebut berkata “Siapa nama kamu? “Snow White menjawab, “Nama saya Snow White.”


Kasuari dan Dara Mahkota
Dahulu kala burung kasuari tidak seperti yang kita kenal saat ini. Dia memiliki sayap yang lebar dan kuat sehingga ia bisa mencari makan di atas pohon yang tinggi tapi juga bisa dengan mudah mencari makan di atas tanah.

Kelebihannya ini membuat Kasuari menjadi burung yang sombong. Dia sering berbuat curang saat berebut makanan dan tidak peduli jika teman-temannya yang lain kelaparan gara-gara dia. Sayapnya yang lebar biasa dia gunakan untuk menyembunyikan buah-buahan ranum di atas pohon, sehingga burung-burung lainnya tidak bisa melihatnya.

Atau dengan sengaja dia menjatuhkan buah-buahan ranum itu ke tanah sehingga Cuma ia sendiri yang bisa menikmatinya. “Biar saja!” pikirnya, “Salah sendiri kenapa mereka punya sayap yang pendek dan badan yang kecil. Siapa cepat dia yang dapat.”

Tentu saja kesombongannya tidak disukai burung-burung lainnya. Mereka menganggap Kasuari sudah keterlaluan dan keangkuhannya harus segera dihentikan. Akhirnya para burung berkumpul untuk membahas masalah ini.

Setelah berbagai cara diajukan akhirnya mereka sepakat untuk mengadakan perlombaan terbang. Namun ternyata sulit menemukan lawan yang sebanding dengan Kasuari.

Tiba-tiba burung Dara Mahkota mengajukan diri untuk bertanding terbang dengan Kasuari. Meskipun banyak yang meragukan kemampuannya karena Dara Mahkota hanyalah burung kecil, tapi Dara Mahkota meyakinkan mereka bahwa dia mampu.

Mereka lalu mengirimkan tantangan tersebut kepada Kasuari. Kasuari yang sangat yakin dengan kemampuannya langsung menyanggupi tantangan tersebut tanpa repot-repot bertanya siapa lawannya.

“Pertandingannya akan diadakan minggu depan dan akan disaksikan semua warga burung!” kata burung pipit. “Yang bisa terbang paling jauh dan lama yang menang.”

“Ya ampun…kalo begitu pasti aku yang menang. Di hutan ini tidak ada yang memiliki sayap selebar dan sekuat punyaku. Jadi pasti aku yang menang,” kata Kasuari pongah. “Tapi baiklah aku terima tantangannya, lumayan buat olahrga!”

Burung pipit sebal mendengar jawaban Kasuari, tapi dia tahan emosinya. “Tapi ada ketentuannya. Sebelum bertanding, peserta boleh saling mematahkan sayap lawannya,” kata pipit. Kasuari pun menyetujuinya tanpa ragu-ragu.

Seminggu kemudian, warga burung berkumpul untuk menyaksikan pertandingan terbang tersebut. Meski tidak terlalu yakin, mereka semua berharap Dara Mahkota akan memenangkan pertandingan tersebut.

Diam-diam Dara Mahkota menyisipkan sebilah ranting di balik sayapnya. Kasuari yang baru mengetahui lawannya tertawa terbahak-bahak, “ini lawanku?” katanya sambil tertawa, “mimpi kali kamu ye…? Hei…burung kecil, sayapmu pendek mana bisa menang melawanku!”.

Burng-burung kecil lainnya sebal menyaksikan tingkah Kasuari sementara Dara Mahkota hanya tersenyum menanggapinya.

Kini mereka siap bertanding. Kasuari maju untuk mematahkan sayap Dara Mahkota. KREK! Terdengar bunyi sayap patah. Dara Mahkota pura-pura menjerit kesakitan. Padahal sebenarnya bunyi tadi berasal dari ranting kering di bawah sayap Dara Mahkota yang patah.

Kini giliran Dara Mahkota yang akan mematahkan sayap Kasuari. Dengan sekuat tenaga dia menekuk sayap Kasuari hingga terdengar bunyi KREKK yang keras. Kasuari menjerit kesakitan. Sayap Kasuari yang patah tergantung lemas. Tapi Kasuari yang sombong tetap yakin dirinya akan menang.

Sekarang mereka sudah siap untuk bertanding. Ketika aba-aba dibunyikan, Dara Mahkota dengan ringan melesat ke udara. Sayapnya mengepak dengan mudah membawa tubuhnya yang mungil terbang ke angkasa.

Kasuari terkejut dan heran karena tadi dia mengira sayap Dara Mahkota telah patah. Dengan panik dia mencoba mengepakan sayapnya dan mencoba mengangkat tubuhnya ke atas. Tapi bukannya terbang tinggi, tubuhnya malah meluncur ke bawah dan jatuh berdebum di tanah.

Semua burung bersorak senang sementara Kasuari terkulai lemas. Dengan perasaan malu dia meninggalkan tempat itu. Sejak saat itu Kasuari tidak pernah bisa terbang. Sayapnya yang dulu lebar dan kuat kini memendek karena sudah patah. Kini meski dia disebut burung namun dia hanya bisa berjalan dan mencari makan di tanah seperti binatang lain yang tidak memiliki sayap.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat.

Berikut ini penjelasan Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat.

Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat

A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.

Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait. Selain itu juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.

Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.

a. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.

Ciri gurindam adalah:

a. terdiri atas dua baris dalam sebait.

b. tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

c. tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

d. merupakan satu kesatuan yang utuh.

e. baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian

f. baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

g. isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.

h. gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Contoh:

Contoh Gurindam Berangkai
Berburuk hati kepada teman
Berburuk hati kepada lawan
Jika kamu ingin hidup tenang
Maka harus menghargai orang

Bukalah pintu cinta dihatimu
Bukanlah pintu cinta dimatamu
Jika cinta itu untuknya
Hendaknya kamu membuka mata

Ketika bunga enggan merekah
Ketika bunga enggan memerah
Kabar hati engkau sedang gundah
Pasti dia yang engkau pilah


b. Pantun 

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur.

Ciri-ciri pantun

• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).

• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contoh:

Mantra

Assalammu’alaikum putri satulung besar

Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu


c. Syair 

Syair adalah salah satu puisi lama, dengan cirri-ciri:

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

3. Bersajak a-a-a-a.

4. Semua baris adalah isi.

5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh: Syair Panji

Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan

Tuan laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuan memberi kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak

Jenis syair ini bercerita tentang keadaan, peristiwa dan orang-orang yang ada dalam istana. Berikut disajikan contoh syair panji yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini menceritakan kehidupan seorang putri cantik yang bernama Ken Tambunan.


B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.

Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.


C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah:

ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.
struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.


D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini :

1) Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).

2) Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).

3) Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.

4) Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.

5) Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.

6) Menata pantun secara logis.

Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi.

Berikut ini penjelasan Bab 4 
Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi.

A. Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi dapat berbentuk buku referensi (ensiklopedia), film dokumenter, hasil penelitian, dan lain-lain.

Tujuan teks laporan observasi adalah untuk memperinci, mengklasifikasi, dan memberi informasi faktual tentang orang, hewan, objek, atau fenomena.

Laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ konsep.
  2. Objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kategori/ kelompok itu.
  3. Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
  4. Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan objektif.
  5. Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).

B. Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca dan Didengar

Tahapan yang harus dilakukan ketika akan menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi adalah:
  1. Apa yang dibahas pada teks tersebut?
  2. Apa saja bagian-bagian yang diperinci?
  3. Memilah topik utama dan bagian-bagian yang terdapat pada tiap paragraf.
  4. Tulislah informasi penting yang terdapat pada paragraf.

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi

Sruktur teks laporan hasil observasi mencakup pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, simpulan.

Pada saat akan menelaah bahasa pada teks laporan hasil observasi yang harus anda lakukan adalah:
  1. Mendaftar Istilah pada Teks Hasil Observasi.
  2. Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi.
  3. Memperbaiki Kepaduan Paragraf.
  4. Menyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasi
  5. Menyunting kalimat-kalimat boros.
  6. Menelaah prinsip penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan.

D. Merangkum dan Menyajikan Laporan Hasil Observasi

Langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi:
  1. Menentukan topik yang akan ditulis.
  2. Menyusun Kerangka Laporan.
  3. Menentukan informasi yang diperlukan dan cara mencari informasi.
  4. Menata informasi dan hasil rangkuman menjadi teks hasil laporan observasi
  5. Menata informasi yang diperoleh sesuai struktur teks hasil observasi.
  6. Memvariasikan kalimat dan pengembangan paragraf pada teks laporan hasil observasi.
Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur.

Berikut ini penjelasan Bab 3 Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur

A. Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur

Teks prosedur bertujuan menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan agar pembaca/pemirsa dapat secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat sesuatu. Atau melakukan suatu pekerjaan dan menggunakan suatu alat.

Ciri teks prosedur dari segi isinya ada tiga:
  1. panduan langkah-langkah yang harus dilakukan.
  2. aturan atau batasan dalam hal bahan/kegiatan dalam melakukan kegiatan.
  3. isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips).

Sedangkan ciri bahasa yang digunakan:
  1. kalimat perintah, karena pada teks prosedur pembaca berfokus untuk melakukan suatu kegiatan.
  2. diberikan saran dan larangan agar diperoleh hasil maksimal pada waktu menggunakan dan membuat.
  3. penggunaan kata dengan ukuran akurat ( ¼ tepung, 5 buah rimpang kunyit).
  4. menggunakan kelompok kalimat dengan batasan yang jelas.

B. Menyimpulkan Isi Teks Prosedur

Dalam rangka menyimpulkan isi teks prosedur dapat dilakukan melalui dua tahapan:

  1. Menyimpulkan urutan langkah teks prosedur kegiatan.
  2. Memperagakan hasil simpulan teks prosedur.

C. Menelaah Struktur dan Bahasa pada Teks Prosedur

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menelaah struktur dan bahasa pada teks prosedur:
  1. Penggunaan kalimat perintah.
  2. Menggunakan bentuk pasif (untuk proses).
  3. Penggunaan kriteria/ batasan.
  4. Menggunakan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan pada teks prosedur.
  5. Penggunaan kalimat saran/ larangan.
  6. Menggunakan kata penghubung, pelesapan, kata acuan.
  7. Penggunaan akhiran –i dan akhiran –kan pada teks prosedur.

D. Menulis dan Memeragakan Teks Prosedur

Pada saat menulis teks prosedur anda harus memperhatikan struktur dari teks prosedur yaitu:

1. Judul, berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/dilakukan dan cara melakukan/ menggunakan sesuatu.

2. Pengantar yang menyatakan tujuan penulisan

3. Bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur

4. Langkah/tahapan dengan urutan yang benar


E. Contoh Teks Prosedur

1. Cara Mudah Membuat Slime
Slime adalah salah satu mainan favorit untuk anak-anak yang dapat kita beli di toko mainan. Tapi sebenarnya kita juga bisa membuat slime sendiri di rumah, berikut ini adalah caranya :

Alat dan Bahan:
  • 1 botol slime activator yang bisa diperoleh di toko terdekat.
  • 1 botol cusson baby oil.
  • Pewarna makanan (warna sesuai dengan selera yang kamu inginkan).
  • 1 botol lem povinal
  • Sendok dan piring.
Cara Membuat :
  1. Campur lem povinal dengan pewarna makanan dalam sebuah wadah sampai warnanya merata.
  2. Setelah tercampur, selanjutnya tambahkan slime actovator kedalam wadah tersebut dengan menuangkannya sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai campuran membentuk gel dan tidak lengket di wadah.
  3. Selanjutnya tambahkan cusson baby oil agar slime tidak lengket pada saat kita sentuh.
  4. Slime siap untuk digunakan.

2. Cara Membuat Nasi Goreng
Pernahkah anda merasa lapar dan ingin makan nasi goreng? Tetapi malas dan tidak tau cara membuatnya. Tulisan ini akan bermanfaat untuk orang-orang yang ingin membuat nasi goreng tetapi tidak ribet.
  • Langkah pertama adalah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng, diantaranya adalah bawang putih 2 siung, bumbu masak nasi goreng cepat saji, daging ayam yang telah di potong-potong, nasi putih, telur, dan timun serta tomat.
  • Kedua, nyalakan kompor dan siapkan wajan, lalu masukkan minyak goreng, tunggu sampai minyak menjadi cukup panas dan masukkan bawang putih. Diamkan sehingga tercium bau harum lalu masukkan nasi, aduk hingga rata lalu masukkan bumbu ceat saji. Aduk lagi sampai merata.
  • Terakhir, setelah matang sajikan kedalam piring, dan beri hiasan potongan timun dan tomat sebagai pelengkap, dan nasi goreng siap disajikan.
Demikian Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur, semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 : Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi.


Pada kesempatan ini kami berbagi materi Bahasa Indonesia Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi.

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 terdiri atas delapan bab. Berikut ini penjelasan Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi.

Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi

A. Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi
Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur.

Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita.

Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi “dunia imajinatif yang diciptakan penulis”, yang pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dapat dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata, tema fantasi ialah majik, sipernatural atau futuristik.

Ciri-Ciri Cerita Fantasi
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri cerita fantasi, terdiri dari:
  1. Memiliki ide cerita yang tidak dibatasi oleh realita atau kenyataan dunia (bersifat fiksi).
  2. Didalam cerita terdapat keanehan seperti sihir, makhluk ajaib, maupun sesuatu yang misterius.
  3. Penggunaan latar dapat menembus ruang dan waktu.
  4. Tokoh yang memiliki keunikan tersendiri seperti memiliki kekuatan super untuk menyelamatkan dunia.
  5. Karena cerita fantasi menggunakan khayalan maka cerita ini termasuk dalam kategori contoh cerita fiksi.

Struktur Teks Cerita Fantasi
Pada umumnya struktur teks fantasi hampir sama dengan struktur teks narasi yaitu terdiri dari orientasi, konflik, resolusi dan ending. 

Adapun penjelasan dari masing masing struktur teks fantasi adalah sebagai berikut:

a. Orientasi : Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita kepada pembacanya.

b. Konflik : Konflik sendiri merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari awal permasalahan hingga menuju ke puncak permasalahan.

c. Resolusi : Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang tejadi. Resolusi sendiri merupakan bagian penentu yang akan mengarah pada ending.

d. Ending : Ending merupakan penutup cerita fantasi. Ending sendiri dapat dibedakan menjadi dua yakni happy ending dimana tokoh utama menang dan hidup bahagia. Dan yang lain adalah sad ending dimana tokoh utama tewas setelah mencapai tujuan dan sebagainya.
B. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/Didengar
Dalam rangka menceritakan kembali isi cerita fantasi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti:
a. Urutkan kejadian yang dialami tokoh pada cerita fantasi.
b. Siapa tokoh dan bagaimana watak tokoh yang ada pada cerita?
c. Pesan apa yang akan disampaikan pengarang melalui ceritanya?
d. Kejadian mana yang mungkin terjadi di dunia nyata dan mana yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata?

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi
Struktur Cerita Fantasi dapat ditelaah melalui tiga kegiatan yaitu;
  1. Orientasi, pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.
  2. Komplikasi, berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.
  3. Resolusi, berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.
Sedangkan ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi antara lain:

a. Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)

b. Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)

c. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

d. Kata sambung penanda urutan waktu.

e. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah)

f . Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita.

D. Menyajikan Cerita Fantasi
Hal-hal yang harus diperhatikan apabila akan menyajikan cerita fantasi:
  1. Merencanakan cerita.
  2. Penggalian ide cerita fantasi dari membaca.
  3. Membuat rangkaian peristiwa.
  4. Mengembangkan cerita fantasi.
E. Contoh Cerita Fantasi
Kotaku Yang Malang
Namaku Sasha. Setiap hari aku berangkat sekolah dengan menaiki mobil yang pintu dan jendelanya ditutup rapat. Orang lain pun juga sama sepertiku. Sekarang sudah jarang sekali orang berjalan kaki bila ingin bepergian. Hanya ada beberapa orang saja yang berjalan kaki, yaitu orang yang kurang mampu. Mengapa mereka semua bertingkah seperti ini? Tidak seperti Dulu yang menaiki apa saja dengan ruang, berjalan kaki dengan sedang. Semua ini ulah manusia yang tidak memperhatikan atau mempedulikan lingkungan sekitar. Sampah plastik berserakan, kaleng-kaleng bekas, makanan sisa dan semua sampah kecil maupun besar, semuanya ada di jalan yang biasa mamusia pakai.

“Ckiit..” mobilku sudah berhenti di depan gerbang sekolahku. “Sudah sampai nak” kata ayah, aku mengangguk lalu bilang “terimakasih ayah, jangan lupa ya kalo keluar mobil pake masker, jaket dan kacamata biar ayah nggak sakit” jelasku. Ayah tersenyum, lalu aku melambaikan tangan dan langsung menuju ke dalam sekolah.

Saat aku masuk ke dalam kelas, hanya ada 12 orang anak termasuk aku. Banyak sekali anak-anak yang telah meninggal ada 8 orang anak, yang jatuh sakit ada 19 orang anak dan yang keluar sekolah ada 5 orang anak.
“Hai Lili” kataku kepada teman sebangkuku. Dia terlihat pucat dan sering batuk-batuk. “Kamu sakit?” tanyaku cemas. Dia tidak menjawab.

Besoknya saat aku masuk kelas Lili tidak ada. Lalu aku menanyakan keberadaan Lili kepada Akia. Sungguh sedih mendengar kabar dari Akia bahwa Lili sekarang dirawat di rumah sakit ditempatkan di ICU, dia sekarat. Aku langsung menangis tak henti-henti.

Andaikan seperti 10 tahun kebelakang, kota ini begitu bersih, indah, udaranya sejuk, dan lebih banyak orang yang berjalan kaki. “Kita doakan saja semoga Lili baik-baik saja” jelas Akia sambil menenangkanku.

Pulangnya saat aku sampai rummah. Ibu langsung memelukku dan berkata Lili telah tiara. Aku langsung menangis, ibu menenangkanku. “Kita melayat yuk sayang” jelas ibu sambil membelaiku. Aku mengangguk. Lalu kami pergi menggunakan mobil satu lagi.

Mulamya kami pergi ke rumah sakit yang ditempati Lili. Tapi jelas perawat jeazahnya sudah dibawa ke rumahnya. Lalu kami pun pergi ke rumahnya. Setelah sampai aku langsung keluar dari mobil tanpa menggunakan masker. Aku sudah tak peduli. Saat aku masuk ke rumahnya aku langsung menemui jenazahnya dan memeluknya sembari mengatakan “Semoga kau baik-baik saja di sana” tangisku semakin deras. Mama yang sedang menenangkan ibunya Lili pun saat melihatku ikut menangis. “Jangan lupakan aku sobat”. Setelah aku mengucapkan itu aku melihat sosok perempuan yang anggun dan cantik, wajahnya bersinar layaknya sinar bulan. Lulu gadis itu mengucapkan “aku tidak akan pernah melupakammuSa, terimakasih untuk segalanya”. Tangisku menjadi deras sekali. Aku yakin Lili bahagia di sana.


Pewaris Terakhir

Aku memandangi senjataku yang sudah berlumur darah, Ini semua salah mereka.. Siapa yang suruh menyerang dan memburuku.


Mentari semakin bersembunyi dibalik gusarnya kekacauan kerajaan. Takdirku bagai tertulis di lembar usang, terlupakan dan juga dicari disaat yang bersamaan, kutarik rambut panjangku ke belakang telinga dan mulai melangkah melalui sekumpulan mayat tentara berbaju besi yang tamak akan kenaikan pangkat. Bodoh… Mereka hanya memikirkan hasil tanpa peduli prosesnya, padahal jelas-jelas Akulah Sang Pewaris Terakhir dari kerjaan yang penuh kutukan itu. Pewaris dari Pedang yang akan memakan sisi manusiamu jika kau lengah, Pewaris dari mahkota berkarat yang diperebutkan begitu keras.

Muncul lagi seseorang di hadapanku, kembali kutarik pedang yang adalah musuh sekaligus kawanku, Lelaki itu tersenyum kecil, dia adalah salah satu orang yang ikut serta dalam perebutan Takhta.
Mata hitamnya memandangiku tajam “Tidak apa-apa jika kau tidak ingin, tapi… kenapa kau juga menarik pedang untukku?” ujarnya, Aku menatapnya siaga.

“Aku… Tidak peduli dengan siapapun, aku hanya ingin hidup” sahutku.
“Bohong” ia menyahut tanpa ragu “kau juga ingin ditemukan” lanjutnya, Aku terdiam sesaat tanpa melonggarkan pertahananku.

Ia maju berberapa langkah dan mengusap darah di wajahku “Aku menemukanmu” ujarnya lagi sambil tersenyum.
“Kenapa? Kenapa? semuanya seperti ini? Padahal Papa bilang semuanya akan baik-baik saja Jika aku tidak tidur terlalu malam, dan Mama bilang semuanya akan berakhir bahagia jika Aku menjadi anak baik, tapi kenapa? Mereka meninggalkanku dengan beban begitu besar.. Aku tidak ingin menjadi Raja, aku tidak menginginkan Mahkota ataupun kekuasaan, aku hanya ingin rakyatku bahagia” Aku sudah tidak tahan lagi, Lelaki tadi memelukku, dialah Tunanganku ketika situasi masih baik-baik saja, Dan saat itu juga darah mengucur dari perutnya yang sudah berlubang.

“Tapi Akulah sang Pewarias terakhir” Aku masih berada dalam dekapannya yang penuh darah atas senjataku “Akulah orang yang akan menguasai semuanya, bukan dirimu, bukan Paman ataupun musuh kita… Hanya Aku… Aku seorang” lanjutku.

Ia memelukku semakin erat, kurasakan bahuku basah akan sesuatu yang hangat.
“tidak apa-apa.. Aku sudah menemukanmu, karena itu… Jangan sembunyi lagi, MyLady” ujarnya dan tubuhnya gontai kehilangan nyawa, Kutelentangkan jasadnya dan kututup dengan jaket yang biasa kupakai.

Aku Bukan Patung
Awalnya gelap, tapi tiba-tiba… cahaya mentari menyilaukan. Sangat menyilaukan, tapi kenapa aku tidak bisa menutup mataku? Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku? Tubuhku, oh tubuhku tidak bisa bergerak. Kenapa tubuhku membeku seperti ini? Kenapa ini Tuhan? Air, ikan koi, bunga teratai merah muda? Aku dikelilingi mereka. Aku berada di tengah-tengah… kolam? Kenapa aku bisa berada di tengah kolam ini, Tuhan?

Burung pipit kecil hinggap di bahuku, meloncat, lalu pergi. Hei burung pipit kecil, tolong aku, aku tidak bisa bergerak. Hei, jangan pergi.. ya Tuhan, bagaimana ini? Apakah suaraku tidak terdengar? Siapapun, aku mohon tolong aku!

Sepanjang hari, orang-orang yang lewat menyebutku tampan. Ah, benarkah. Aku bahkan tidak menyadarinya. Aku terdiam lagi, mendengarkan gemericik pancuran air kolam, mengamati bunga teratai merah muda yang perlahan mekar, meninggalkan masa kuncupnya. Bunga mawar merah muda, bunga lily, anyelir, bunga kertas di tepi kolam juga ikut mekar. Rumput yang hijau berembun dan pohon-pohon rindang yang meneteskan embun di ujung-ujung daunnya terlihat segar. Indah sekali mereka, aku baru menyadarinya. Embun itu menguap sekarang.

Gemericik pancuran kolam, ikan koi yang tenang, bunga teratai merah muda kuncup dan mekar. Aku menikmati semuanya. Berulang-ulang. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Haruskah aku terperangkap di sini selamanya? Begini selamanya di tengah-tengah kolam?

Lalu, entah kenapa kali ini pandanganku tertuju pada sosok gadis cantik berbaju krem lembut. Ia berjalan perlahan. Rambut lurus hitam terurai, bola mata coklat indah, bulu mata lentik, bibir merekah, kulit putih langsat berjalan perlahan, ke arahku. Ah tidak, ia berjalan lalu duduk di kursi tepat di depanku. Ia mengeluarkan buku dari tas tangan kecil putihnya dan membuka perlahan buku itu.

Lalu, bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan lincah. Tapi, tiba-tiba matanya memandang padaku, melihatku agak lama, dan kemudian berjalan ke arahku. Apakah dia bisa mendengarku? “Patung ini bagus sekali, terlihat tampan.” Ia lalu mengambil sesuatu di tas putihnya. Sebuah ponsel. Ia lalu mengambil gambarku dengan ponsel itu dan kemudian tersenyum. Oh, Tuhan.

Sementara ia di dekatku, ingin sekali aku memetik dan memberikan setangkai mawar merah muda yang ada di pinggir kolam ini padanya. Ah, tidak, menyapanya saja, itu sudah cukup bagiku. Tapi apa daya, aku tidak bisa bergerak. Tubuhku beku. Bibirku bisu. Aku hanya sebuah patung tembaga di tengah-tengah kolam ikan koi kecil. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah melihatnya, melihatnya, dan… melihatnya pergi.

Gadis itu pergi, gadis itu pergi. Oh, Tuhan, betapa menyedihkannya aku. Aku tidak bisa apa-apa. Aku hanya patung, tidak bisa bergerak, berjalan, ataupun berlari. Bicara pun aku tak bisa. Menutup mataku karena mentari yang menyilaukan pun aku tak bisa. Kenapa aku hanya sebuah patung? Patung yang indah, tampan, tapi tidak berguna. Kenapa? kenapa aku hanya sebuah patung? Kenapa? Kenapaaaa?

Perlahan, aku membuka mataku. Terasa berat. Kukedipkan mataku, berkali-kali. Kuraba wajahku, masih lengkap dan tidak keras. Hanya tulang hidungku yang keras. Kugerakkan kepalaku, ke kanan dan ke kiri, jari tanganku, lenganku, kakiku, semuanya, dan yang terakhir adalah badanku.


Oh, aku masih berbaring di atas kasur empukku dan selimut hangat. Ternyata hanya mimpi. Aku sedikit lega. Tuhan, aku bukan patung, aku bukan patung, dan jangan jadikan aku patung. Aku adalah manusia. Aku janji akan mearaih tujuanku, cita-citaku, hidupku. Aku tidak akan malas. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Aku tidak akan membiarkannya pergi. Sekarang.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 : Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi, semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 : Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi.


Pada kesempatan ini kami berbagi materi Bahasa Indonesia sesuai dengan Kurikulum 2013 Revisi 2017.

Tujuannya untuk memudahkan para pendidik dan peserta didik mencari materi bahasa Indonesia dengan yang praktis dan cepat yaitu cukup dengan cara klik saja. 

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7_Dalam belajar Bahasa Indonesia siswa dilatih menyongsong dunia literasi dengan penumbuhan minat baca melalui jurnal membaca dirancang terintegrasi dalam pembelajaran. Cara penyajian materi Bahasa Indonesia dilakukan secara induktif dan berbasis tugas.

Dengan pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan siswa memiliki kompetensi dalam mendengar, membaca, menulis, menyajikan secara lisan. Selain itu siswa juga memiliki pengetahuan yang memadai tentang penggunaan bahasa Indonesia secara efektif pada ragam sastra maupun nonsastra.

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 terdiri atas delapan bab. Berikut ini penjelasan Bab 1 Belajar Mendeskripsikan.

A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi

Teks deskripsi adalah sebuah teks atau paragraph yang berisi tentang suatu gambaran atau lukisan dari sebuah benda yang sedang diceritakan dalam bentuk tulisan. 

Paragraph itu sendiri merupakan kumpulan dari beberapa rangkaian kalimat. Jadi, paragraph deskriptif merupakan sebuah rangkaian kalimat yang menceritakan tentang sifat dari benda yang sedang diceritakan, paragraph tersebut dapat menggambarkan dari benda tersebut sehingga mambuat pembacanya seolah olah melihat secara langsung benda yang diceritakan tersebut.

Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Dengan demikian pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan.

Objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda dengan objek lain). Objek yang dideskripsikan bersifat pendapat personal dari penulis.

Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek, menggambarkan secara konkret, sehingga teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus.

Selain itu, Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga menggunakan kata-kata dengan emosi kuat. Misalnya: ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang tangguh.

Ditinjau dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori. Yaitu teks deskripsi berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dll).


B. Menentukan Isi Teks Deskripsi

Cara menentukan isi teks deskripsi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti:
  • Teks deskripsi itu membicarakan tentang apa?
  • Apa saja yang dijelaskan penulis pada awal, inti, dan akhir teks deskripsi?
  • Apa tujuan penulis menampilkan teks deskripsi tersebut?
  • Bagaimana penulis menggambarkan topik pada teks deskripsi?

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Deskripsi

Upaya menelaah struktur dan bahasa teks deskripsi dapat dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan:
  • Apakah ciri bagian teks yang disebut identifikasi?
  • Apakah ciri bagian teks yang disebut deskripsi bagian?
  • Bagaimana ciri bagian simpulan teks deskripsi?

Struktur teks tanggapan deskriptif mencakup: identifikasi, deskripsi bagian, simpulan.


D. Menyajikan Lisan dan Menulis Teks Deskripsi

Langkah-langkah dalam menyusun teks deskripsi :
  1. menentukan subjek yang akan dideskripsikan dan buat judul.
  2. membuat kerangka bagian-bagian yang akan dideskripsikan.
  3. mencari data dari subjek yang ditulis.
  4. menyusun kalimat-kalimat menjadi paragraf pembuka, deskripsi, dan penutup.
  5. memerinci objek/ suasana yang kamu deskripsikan dengan menggunakan kata dan kalimat yang merangsang pancaindera.

E. Contoh Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi.

Pantun Indonesia
a. Identifikasi

Pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya: misalnya “air, hujan, dan hulu”, dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan pantun tersebut.

b. Klasifikasi Definisi

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang dikenal luas di Nusantara. Pantun berasal dari kata pantun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca:uppasa).

Pantun biasanya terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tetapi sekarang dijumpai juga pantun tulis.

c. Deskripsi Bagian
  • Bentuk Pantun
  • Sampiran
  • Ke hulu membuat pagar
  • Jangan terpotong batang durian
  • Isi
  • Cari guru tempat belajar
  • Supaya jangan sesal kemudian.

Sampiran terutama digunakan untuk menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Dalam hal kata “pagar: dan “belajar” rima dan irama yang terkait, demikian juga “durian” dan “kemudian”, sehingga larik-larik dalam bait itu membentuk persajakan a-b-a-b.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 : Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi. Semoga bermanfaat.
Share:

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi