Linking verb adalah kata kerja yang menghubungkan subject dengan informasi atau deskripsi tentang subject tersebut (subject complement berupa noun, adjective, atau adverb).
Berbeda dengan main verb yang dapat menunjukkan aksi/tindakan, kata ini hanya sebagai penghubung. Dengan demikian kata kerja ini selalu intransitive karena tidak ada direct object yang menerima aksi.
Linking verbs terdiri dari: verb of sensation (feel, look, smell, sound,taste) dan verb of being (act, appear,be, become, continue, grow, prove,remain, seem, dan turn).
Berbeda dengan main verb yang dapat menunjukkan aksi/tindakan, kata ini hanya sebagai penghubung. Dengan demikian kata kerja ini selalu intransitive karena tidak ada direct object yang menerima aksi.
Linking verbs terdiri dari: verb of sensation (feel, look, smell, sound,taste) dan verb of being (act, appear,be, become, continue, grow, prove,remain, seem, dan turn).
Linking Verb Be
Linking verbs be antara lain: is, am, are, was, were, dan be. Dengan is, am, dan are digunakan pada present tense, was dan were pada past tense, be pada present subjunctive dan imperative, dan were pada past subjunctive.
Selain digunakan sebagai linking verb, “be” digunakan pula sebagai auxilliary verb. Bedanya, Auxiliary “be” diikuti verb (participle).
Contoh Kalimat dengan Be:
Selain digunakan sebagai linking verb, “be” digunakan pula sebagai auxilliary verb. Bedanya, Auxiliary “be” diikuti verb (participle).
Contoh Kalimat dengan Be:
- The cat is funny. (linking verb, diikuti subject complement)
- The man is sitting on the plane. (auxilliary, diikuti participle)
Action Verb dan Linking Verb
Kebanyakan verb of sensation maupun verb of being (kecuali be) dapat pula sebagai action dan transitive verb seperti: appear, feel, grow, look, prove, remain, smell, sound, taste, dan turn.
Namun become dan seem benar-benar hanya dapat berfungsi sebagai linking verb. Begitu pula dengan “be” tidak bisa sebagai action verb karena “ising, areing, being” bukan sesuatu yang dapat dikerjakan.
Kebanyakan kata kerja pada suatu kalimat, tidak termasuk appear, dapat dideteksi sebagai action atau bukan dengan cara mensubstitusikan be pada kata kerja tersebut. Jika tampak logis, maka kata kerja tersebut berfungsi sebagai linking verb.
Namun become dan seem benar-benar hanya dapat berfungsi sebagai linking verb. Begitu pula dengan “be” tidak bisa sebagai action verb karena “ising, areing, being” bukan sesuatu yang dapat dikerjakan.
Kebanyakan kata kerja pada suatu kalimat, tidak termasuk appear, dapat dideteksi sebagai action atau bukan dengan cara mensubstitusikan be pada kata kerja tersebut. Jika tampak logis, maka kata kerja tersebut berfungsi sebagai linking verb.
Contoh Action dan Linking Verb:
- The noodle tasted delicious. Substitusi “was”: The noodle was delicious. (kalimat logis –> taste merupakan linking verb)
- July tasted the Kung Pao chicken. Substitusi “was”: July was the Kung Pao chicken. (kalimat tidak logis –> taste merupakanaction & transitive)
Contoh Kalimat Linking verbVerbs of Sensation: feel, look, smell, sound, taste
- The yuong man feels lonely (Pria muda itu merasa kesepian.)
- The coat looks nice (Mantel itu tampak manis.)
- Her socks smell bad (Kaus kakinya bau.)
- The host’s voice sounds terrible because of cold (Suara pembawa acara itu terdengar buruk karena pilek.)
- After working for five hours, a plate of fried rice tasted yummy (Setelah bekerja selama lima jam, sepiring nasi goreng terasa lezat.)
Verbs of Being: act, appear, become, continue, grow, prove, remain, seem, sit, stand, turn
- Mr. Mamat is a headmaster (Mr. Mamat seorang kepala sekolah.)
- I am from Bandar Lampung (Saya dari Bandar Lampung.)
- The children were naughty (Anak-anak tsb nakal.)
- I wish you be mature and responsible (Saya harap kamu menjadi dewasa dan bertanggungjawab.)
- act, appear, become, continue, grow, prove, remain, seem, sit, stand, turn
- The baby sitter was fired because she acted careless (Pengasuh bayi itu dipecat karena berlaku ceroboh.)
- The newlywed couple appears happy (Pasangan pengantin baru itu tampak bahagia.)
- He becomes unfamous because of his behavior (Dia menjadi bereputasi buruk karena kelakuannya.)
- The story proved unreal (Cerita tsb terbukti fiktif.)
- Your holiday plan seems interesting (Rencana liburanmu tampak menarik.)
- Her face turns red when she is embarrassed (Wajahnya memerah ketika dia malu.
Demikianlah pengertian dan fungsi linking verb, semoga bermanfaat.