Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Materi Kuliah Ke-NW-An Tentang Rencana Pembelajaran Tahun Ajaran 2019/2020.


Selamat datang di blog Dunia Pendidikan, pada kesempatan ini kami berbagi  Contoh Rencana Materi Kuliah Ke-NW-An Tahun Ajaran 2019/2020.



SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : KE-NW-AN 1
Kode Mata Kuliah
Waktu Pertemuan : 2 X 45 menit
Pertemuan : 2
SKS                   : (3 SKS)

A. Kompetensi Dasar
Menjelaskan Keluarga Sakinah Guru Mukminah

B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mampu menyebutkan Keluarga besar TGH. Abdul Madjid
2. Memahami Profesi TGH. Abdul Madjid (Guru Mukminah)
3. Memahami Obsesi Guru Mukminah
4. Memahami Karakter Guru Mukminah
5. Penghargaan beliau dalam memuliakan Ulama’

C. Materi Perkuliahan
1. Nenek  moyang TGH. Abdul Madjid adalah dari Sulawesi Selatan (Makasar). Isteri beliau ada 5 dan mendapat 15 orang keturunan (anak) antara lain Muhammad Syaggaf (TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) dari Inaq Syam (Hj. Halimatussa’diyah)

2. Selain aktif mengajar ngaji beliau juga berprofesi sebagai pebisnis atau pengusaha yang sukses, sehingga beliau berhasil menguasai sebagian besar tanah yang ada di Desa Madjidi yang di nisbatkan kepada nama beliau.

3. Obsesi terbesar beliau adalah ingin agar putra putri beliau bisa menjadi ulama’ besar khususnya anak beliau yang bernama Muhammad Syaggaf.

4. Pola Pendidikan yang diterapkan pada putra putrinya yaitu secara keras dan tegas.


5. Memuliakan ulama’ bukan hanya ucapan beliau saja tetapi beliau tunjukkan dengan perbuatan, yakni dengan memberikan cendera mata (hadiah) kepada Ulama’ itu.


A. Skenario Kegiatan Perkuliahan



Tahap
Uraian 
Kegiatan 
 Perkuliahan
Media
dan Alat
Pembelajaran
Estimasi
waktu
Pendahu
luan
1.  Mengucapkan salam
2. Membuka kuliah dengan meminta mahasiswa membaca shalawat Nahdlatain
3. Menjelaskan pada mahasiswa mengenai materi yang akan dibicarakan pertemuan hari ini

10 
menit
Penyajian
(Inti)
4. Menyebutkan dan menjelaskan kepada mahasiswa tentang

a. Keluarga besar TGH. Abdul Madjid

b. Profesi TGH. Abdul Madjid (Guru Mukminah)

c. Membeikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya

d. Mencatat pertanyaan

e. Menjawab pertanyaan mahasiswa

f. Melanjutkan materi berikutnya

g. Obsesi Guru Mukminah

h. Karakter Guru Mukminah

i. Penghargaan beliau dalam memuliakan Ulama’

j. Membeikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya

k. Mencatat pertanyaan

l. Menjawab pertanyaan

m. Meminta pendapat mahasiswa tentang materi yang sudah di jelaskan

Papan Tulis dan Alat tulis.
35 menit













35 
menit







Penutup dan

Tindak Lanjut
5. Menyimpulkan materi yang sudah dijelaskan

6. Menugaskan mahasiswa untuk mencari informasi lain terkait dengan materi yang sudah disampaikan

7. Menutup pertemuan dengan membaca hamdalah dan salam
Papan Tulis dan Alat Tulis
10 
menit

.............dst.

Referensi :

1. Abdul Hayyi Nu’man, - Syafari Asyhari, 1990, Nahdlatul Wathan Organisasi Pendidikan Sosial dan Dakwah Islamiyyah, Penerbit Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan Lombok Timur.

2. Mohammad Noor-Muslihan Habib-Muhammad Harfin Zuhdi, 2004, Visi Kebangsaan Religius “Refleksi Pemikiran dan Perjuangan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid 1904-1997”, Cetakan pertama, PT. Logos Wacana Ilmu Ciputat Indah Permai Blok D-30 Bekerjasama dengan Ponpes NW Penggilingan, Cakung, Jakarta.


Catatan: Bagi Bapak/Ibu guru yang berminat filenya, silahkan komen atau langsung menghubungi admin via:
  • SMS : 081807086003
  • Facebook : Habiby Qolby
  • Email : kampungkbtumbuhjaya@gmail.com
    Demikian, semoga bermanfaat.
    Share:

    Materi Kuliah Pengantar Bisnis: Penjelasan Materi Bab 13 Tentang Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis.


    BAB 13 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
    1.Benturan dengan kepentingan masyarakat

    Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial
    Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
    1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
    2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya.

    2.Dorongan tanggung jawab sosial.

    Berikut ini adalah klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis :

    1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
    Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.

    Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
    Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. 

    Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
    a. Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.

    b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.

    c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.

    d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.

    e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan
    selanjutnya dari perusahaan.

    2. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
    Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.

    3. Penghematan energi.
    Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.

    4. Partisipasi pembangunan bangsa.
    Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.

    5. Gerakan konsumerisme.
    Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.

    Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
    a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.

    b. Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.

    c. Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.

    d. Pelayanan purna jual yang lebih baik.

    e. Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

    3.Etika bisnis
    Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.

    Hubungan antara bisnis dengan langganan/kosumen merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
    • Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan kosumen untuk membandingkan harga terhadap produk
    • Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga diperluka penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut
    • Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis tang paling utama
    • Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jurnal
    Hubungan dengan karyawan
    Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ), promosi, transfer, demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.

    Hubungan antara bisnis
    Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.

    Hubungan dengan investor
    Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.

    Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
    Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. 

    Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep stockholder.

    4.Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis
    Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.

    Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah sebagai berikut :

    a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP).
    Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberpa contoh hak karyawan adalah seperti cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.

    b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
    Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.

    c. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (k3)
    Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.

    d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
    Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.

    e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat.
    Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

    http://tugaaaass.blogspot.com/2010/12/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html
    Share:

    Materi Kuliah Pengantar Bisnis : Penjelasan Materi Bab 12 Tentang Keuangan Perusahaan.


    BAB 12 Keuangan Perusahaan

    Pengertian Perusahaan Keuangan
    Perusahaan Keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana.

    Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
    1. Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
    2. Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions.
    3. Perusahaan asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders)  dari even/kejadian yang buruk.
    4. Perusahaan sekuritas dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
    5. Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
    6. Reksa dana (Mutual Funds) : lembaga keuangan  yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.
    2. Estimasi Penjualan
    Estimasi penjualan memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan. peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. 

    Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

    Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:

    Peramalan Penjualan
    Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.

    Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
    Y = a + bX
    Keterangan :
    Y = adalah variabel dependen
    a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
    b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
    X = adalah variabel independen.

    Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).

    Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.

    Tingkat Pertumbuhan Penjualan
    Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
    Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
    SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
    Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
    Peramalan Neraca
    Peramalan Laporan Laba Rugi

    3. Estimasi Produksi
    Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.

    4. Estimasi Pembelian Bahan Langsung
    adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.

    Karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.

    5. Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
    pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.

    6. Upah Langsung
    Upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.

    7. Estimasi Bahan Fabrikase
    Merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.

    8. Estimasi Harga Pokok Penjualan
    Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.

    Data yang diperlukan :
    - Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
    -  Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.

    9. Estimasi Beban Penjualan
    adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.

    10. Estimasi Beban Administrasi
    Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.

    Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :

    1. Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)

    2. Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara

    3. Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

    11.Estimasi Laba Rugi
    Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:

    a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.

    b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

    12.   Estimasi Kas
    Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang tejadi akan negative cash flows.

    Definisi arus kas menurut PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”. (1995:2.3). Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama menggunakan variasi dari laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah laporan sumber dan laporan perubahan posisi keuangan.

    Laporan arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kas dan setara kas.

    Kegunaan laporan KasTujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama suatu periode.

    Kegunaannya :
    1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan,

    2.Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.

    3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.

    4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas

    Penyajian Laporan Kas
    Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas dapat dijelaskan sebagai berikut :
    1. Aktifitas Operasi
    2. Aktifitas Investasi
    3. Aktifitas Pendanaan

    perusahaan diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan salah satu metode dibawah ini :

    1. Metode Langsung
    Metode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan laba rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci.

    2. Metode Tidak Langsung
    Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

    Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.

    Beberapa peralatan dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dijabarkan lebih lanjut oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :
    1) Analisis Perbandingan
    Dalam analisis perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal atau periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat diperbandingkan.

    2) Analisis Persentase
    Metode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Laporan keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur internal laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional dari setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka dasar.

    3) Metode Index time Series
    Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari tahun dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang lain.

    4) Analisis Rasio
    Analisis rasio keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan. 

    Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam kebanyakan literatur dan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio-rasio perusahaan itu sendiri selama beberapa periode untuk menilai perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu dapat dibandingkan dengan rasio-rasio dari beberapa perusahaan yang sejenis untuk menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-rata industri.

    5) Evaluasi Kinerja Perusahaan
    Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif.

    6)Analisis Rasio Arus Kas
    Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas.

    SUMBER :*WWW.GOOGLE.COM*http://nindysintya.wordpress.com/2010/11/22/teknik-analisis-  meramalkan-kas-perusahaan/*http://nicegoodnews.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html*http://mumme22.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html*http://sidikaurora.wordpress.com/2010/12/19/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
    Share:

    Materi Kuliah Pengantar Bisnis: Penjelasan Materi Bab 10 Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia.


    BAB 10  MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

    A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

    Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

    Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

    Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

    Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

    1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.

    MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

    2. Menurut Henry Simamora

    MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.

    MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.

    3. Menurut Achmad S. Rucky

    MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

    4. Menurut Mutiara S. Panggabean

    MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.

    Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

    Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenalMarket/marketing, pasar

    B. Model Manajemen Sumber Daya Manusia

    Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya. Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:

    1. Model Klerikal

    Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.

    2. Model Hukum

    Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.

    3. Model Finansial

    Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.

    4. Model Manjerial

    Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.

    Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fasilitator.

    5. Model Humanistik

    Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.

    Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.

    6. Model Ilmu Perilaku

    Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.

    C. Fungsi manajemen

    1. Perencanaan

    Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.

    2. Rekrutmen

    Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.

    3. Seleksi

    Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar.

    Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

    4. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
    Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan
    perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273). 

    Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.

    Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan,

    Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. 

    Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan menyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang.

    Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.

    5. Evalauasi Kinerja
    Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan.

    Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian.

    Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-kejadian khusus lainnya.

    Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri.
    Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.

    6. Komensasi
    Pmberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa( output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.

    7. Pengintegrasian
    Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.

    8. Pemeliharaan
    Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.

    9. Pemberhentian
    Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.

    Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

    D. 4 (Empat) tujuan manajemen SDM adalah sebagai berikut:

    a. Tujuan Sosial
    Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
    perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.

    b. Tujuan Organisasional
    Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

    c. Tujuan Fungsional
    Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen
    sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

    d. Tujuan Individual
    Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.

    http://hildaagustina.blogspot.com/2012/01/pengertian-manajemen-sumber-daya.html
    Share:

    Hari/Tanggal

    ALIH BAHASA

    Daftar Isi