Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Tata Cara Pelaksanan Sholat Tarawih Lengkap Pembahasannya.

Marhaban ya Ramadahan, pada kesempatan ini kami berbagi artikel kajian Ramadhan tentang Tata Cara Pelaksanan Sholat Tarawih Lengkap Pembahasannya.

Tujuannya supaya kita mengetahui bagaimana tata cara pelaksanan Sholat Tarawih ala Rasullah dan para sahabatnya.


Tata Cara Pelaksanan Sholat Terawih Lengkap Pembahasannya

a. Shalat Tarawih

Shalat tarawih adalah sholat sunnah yang disyariatkan pada malam bulan Ramadhan. Tarawih merupakan bentuk jamak dari tarwiihah (ترويحة) yang artinya “waktu sesaat untuk istirahat.” Disebut demikian karena pada shalat tarawih ada waktu untuk beristirahat sejenak, khususnya setelah dua kali salam (empat rakaat).

a). Niat Sholat Tarawih
  • Niat Sholat Tarawih Berjamaah – 2 rakaat.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”.
  • Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
  • Niat Sholat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

b). Niat Sholat Witir


  • Niat Sholat Witir – 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa.


Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”


Catatan: rokataini diganti dengan rok‘atan.


  • Niat Sholat Witir – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri dua rakaat mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa.

Artinya: “Saya niat sholat witir dua rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
  • Niat Sholat Witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”



b. Hukum Shalat Tarawih

Hukum shalat tarawih adalah sunnah bagi muslim laki-laki dan perempuan. Ia boleh dikerjakan berjamaah maupun sendiri-sendiri, namun menurut jumhur ulama lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid.

Awalnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat tarawih berjamaah bersama para sahabat. Namun Rasulullah kemudian menghentikannya karena khawatir shalat tarawih dianggap wajib.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُرَغِّبُ فِى قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan supaya mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan tetapi tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: “Barangsiapa bangun pada malam bulan Ramadhan karena iman dan mengarapkan perhitungan dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim)

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ – رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِى الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلاَتِهِ نَاسٌ ، ثُمَّ صَلَّى مِنَ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ، ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنَ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ ، فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ، فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِى صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِى مِنَ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلاَّ أَنِّى خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ

Dari Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di masjid pada suatu malam, lalu orang-orang ikut shalat bersama beliau. Malam berikutnya beliau shalat lagi dan orang yang ikut semakin banyak. Pada malam ketiga dan keempat orang-orang berkumpul lagi tapi Rasulullah tidak keluar untuk shalat bersama mereka. Pagi harinya beliau bersabda: “Aku telah melihat apa yang kalian lakukan dan tidak ada yang menahanku untuk keluar kecuali kekhawatiranku akan difardhukannya shalat itu atas kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada riwayat Muslim dijelaskan bahwa waktu itu adalah bulan Ramadhan.

Awalnya, sholat ini wajib bagi kaum muslimin. Setelah turun perintah sholat lima waktu, sholat ini menjadi sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi kaum muslimin. Sedangkan khusus bagi Rasulullah, sholat ini hukumnya wajib sehingga beliau tidak pernah meninggalkannya.

c. Waktu dan Jumlah Rakaat

Shalat tarawih disyariatkan pada malam bulan Ramadhan, waktunya mulai setelah shalat isya’ sampai akhir malam. Ia dikerjakan setelah shalat isya’ sebelum shalat witir. Boleh dikerjakan setelah witir namun tidak afdhal.

Lama shalat witir perlu dipertimbangkan sesuai kondisi jamaah. Meskipun Rasulullah mengerjakan sangat panjang waktunya, namun perlu dipertimbangkan agar tidak memberatkan jamaah, khususnya di zaman sekarang.

Rasulullah mengerjakan shalat tarawih delapan rakaat lalu witir tiga rakaat. Namun waktunya lama karena bacaan beliau panjang-panjang. Di zaman Umar bin Khattab, shalat tarawih dikerjakan dua puluh rakaat, ditambah witir tiga rakaat. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa jumlah rakaat tersebut merupakan ijma’ sahabat pada waktu itu.

Jadi, masalah jumlah rakaat shalat tarawih ini merupakan masalah furu’iyah yang para ulama memiliki hujjah sendiri-sendiri. Sebagian ulama shalat tarawih delapan rakaat karena berpegang pada hadits Aisyah yang menyebutkan shalat malam Rasulullah baik di bulan Ramadhan atau bulan lainnya tidak pernah lebih dari 11 rakaat.

Sebagian ulama shalat tarawih 20 rakaat karena mengikuti kaum Muhajirin dan Anshar yang juga dilakukan pada masa khalifah Umar. Sebagian ulama lainnya shalat tarawih 36 rakaat karena mencontoh masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Menurut Ibnu Taimiyah, seluruh pendapat di atas bagus. Imam Ahmad juga berpendapat jumlah rakaat shalat tarawih tidak dibatasi; delapan rakaat boleh, 20 rakaat boleh, 36 rakaat juga boleh.

Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Sejarah Awal Mula Sholat Tarawih.

Marhaban ya Ramadhan, pada kesempatan ini kami berbagi artikel kajian Ramadhan tentang Sejarah Awal Mula Sholat Tarawih.

Tujuannya supaya kita mengetahui bagaimana sejarah awal mula dilaksanakan sholat tarawih sejak zaman Nabi sampai sekarang.


Sejarah Awal Mula Sholat Tarawih

Dalam sejarahnya shalat tarawih pertama kali dilaksanakan sendiri oleh Baginda Nabi Besar Muhammad saw. Ini tercatat jelas dalam riwayat-riwayat sahih dalam Shahîh al-Bukhârî, Shahîh Muslim, dan Sunan Abî Dâwûd dari Aisyah ra. Pada bulan Ramadhan di pertengahan malam, Rasulullah saw pergi ke masjid untuk shalat. Sejumlah sahabat yang saat itu berada di masjid bermakmum mengikuti shalat Nabi saw tersebut. 

Di pagi harinya terjadi obrolan di kalangan sahabat mengenai shalat malam itu sehingga malam di malam-malam berikutnya jamaah shalat menjadi lebih banyak lagi. Shalat malam tersebut hanya dilakukan oleh Nabi saw sampai dua atau tiga malam saja. Pada malam selanjutnya para sahabat sudah berbondong-bondong ingin mengikuti shalat bersama Nabi saw. Mereka menunggu sampai meneriakkan “shalat-shalat”, namun saat itu Baginda Nabi Muhammad saw tidak kunjung keluar ke masjid.

Lalu pada waktu subuhnya, Nabi saw memberi tahu alasan absennya Nabi saw tadi malam di masjid. Sebenarnya Rasulullah saw mengetahui para sahabat menunggu Beliau saw untuk shalat bersama akan tetapi Beliau saw khawatir shalat malam di bulan Ramadhan yang telah dilakukan semenjak dua atau tiga malam sebelumnya menjadi wajib bagi umat Muhammad saw sehingga dapat memberatkan mereka.

Menurut riwayat Abu Dzar dalam Sunan al-Baihaqî dan Sunan al-Tirmidzî, ketiga malam yang dilaksanakan shalat ‘qiyam’ oleh adalah malam ke-23, malam ke-25 dan malam ke-27. Kami saat berpuasa Ramadhan, di malam haru tidak pernah shalat ‘qiyam’ bersama Nabi saw hingga memasuki malam ke-23. Saat malam ke-23 itu kita shalat ‘qiyam’ bersama Nabi saw hingga sepertiga malam pertama. Pada malam ke-24 kita tidak melaksanakannya. 

Selanjutnya malam ke-25 kita shalat ‘qiyam’ hingga tengah malam. Lalu di malam ke-26 kita tidak melakukannya. Malam ke-27 Nabi saw shalat ‘qiyam’ Ramadhan. Sedangkan dalam riwayat Anas bin Malik disebutkan malam ke-21 hingga malam ke-24. Dahulu pada malam ke-21 Nabi mengumpulkan keluarganya untuk shalat ‘qiyam’ berjamaah hingga sepertiga malam pertama. Di malam berikutnya, malam ke-22, Nabi saw kembali mengumpulkan mereka untuk sha;at ‘qiyam’ bersama hingga tengah malam. Lalu pada malam ke-23, Nabi saw mengumpulkan keluarganya untuk shalat ‘qiyam’ Ramadhan hingga sepertiga akhir malam. Pada malam ke-24 Nabi saw memerintahkan mereka untuk mandi lalu berjamaah hingga masuk waktu subuh. Setelah itu Nabi saw tidak mengumpulkan mereka lagi.     

Shalat malam yang dilakukan oleh Nabi saw ini merupakan cerminan komitmen Beliau saw terhadap apa yang telah diucapkan. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dalam Shahîh al-Bukhârî, Shahîh Muslim, Sunan Abî Dâwûd, Sunan Ibnu Mâjah, dan al-Muwaththa’, Nabi Muhammad saw pernah menyatakan: “Orang yang ber-‘qiyamullail’ pada bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharap rida-Nya, akan diampuni dosanya yang telah lewat”.

Baca Juga:  Adakan Lomba Menulis Opini, HMI Korkom Walisongo Semarang Gandeng Harakatuna.com
Dalam Musnad Ahmad, Abdurrahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi saw pernah menegaskan beliau sendiri yang pertama kali menjalankan Tarawih ‘qiyamullail’ pada bulan Ramadhan: “Ramadhan adalah bulan yang Allah mewajibkan puasa. Sementara aku menetapkan sunah qiyam (tarawih) bagi umat Muslim. Orang yang ber-‘qiyamullail’ pada bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharap rida-Nya, akan keluar dari dosa-dosa seperti hari dia dilahirkan oleh ibunya”.

Menurut Abu Hurairah ra, saking seringnya Nabi saw menganjurkan untuk ber-‘qiyamullail’ saat Ramadhan seakan-akan tanpa memerintahkan yang fardhu (ʻazîmah).

Saat Rasulullah saw wafat, keadaan shalat tarawih masih seperti itu (menurut al-Qasthalani, masih tidak berjamaah atau shalat ‘qiyam’ sendiri-sendiri). Sama juga halnya keadaan shalat tarawih pada masa kepemimpinan Abu Bakar al-Shiddiq dan masa awal-awal kepemimpinan Umar bin al-Khattab.

Pada saat itu tarawih (qiyam Ramadhan) di masjid sebagian besar dilakukan dengan sendiri-sendiri dan ada juga yang berjamaah dengan sahabat yang lain karena bacaan al-Qurannya dinilai lebih bagus dan indah. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, Umar bin al-Khattab mempunyai inisiatif untuk mengumpulkan mereka pada satu imam. Hingga akhirnya Ubay bin Ka’b didaulat menjadi imam shalat tarawih, demikian keterangan dalam riwayat al-Bukhari. Sementara riwayat al-Saib bin Yazid menyatakan bahwa Umar bin al-Khattab mengangkat Ubay bin Ka’b dan Tamim al-Dari sebagai imam tarawih secara bergantian.


Riwayat lain juga mengatakan Umar bin al-Khattab sempat mengangkat Sulaiman bin Hatsamah menjadi imam tarawih untuk jamaah perempuan. Dalam Sunan al-Baihaqi Qatadah bin al-Hasan meriwayatkan bahwa di zaman kepemimpinan Utsman bin Affan yang memimpin shalat tarawih adalah Ali bin Abi Thalib hingga 20 malam kemudian digantikan oleh Abu Halimah Mu’adz al-Qari. Masih dalam riwayat al-Baihaqi, di masa kepimpinan Ali bin Abi Thalib memimpin sendiri shalat tarawih dan witir. Beliau juga mengangkat Arfajah al-Tsaqafi menjadi imam tarawih jamaah perempuan.

Demikian, semoga bermanfaat dalam menjalankan ibadah puasa.
Share:

Cara Membuat Bubur Sum-sum yang Enak dan Lezat.

Selamat datang di blog Kampung KB "Tumbuh Jaya", semoga puasa kita lancar sampai berbuka. 

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kami berbagi ta'jil Ramadhan tentang Cara Membuat Bubur Sum-sum yang Enak dan Lezat. yang Enak dan Lezat. Ta'jil ini cocok sekali dihidangkan disaat berbuka.


Bubur sumsum adalah jenis bubur yang sederhana, baik dari cara pembuatan maupun bahan-bahan yang digunakan. Diberi nama sumsum karena warnanya yang putih seperti sumsum tulang. 

Resep bubur sumsum ini sangat nikmat bila disantap panas-panas apalagi jika sudah dicampur dengan saus gula merah dan santan. 

Walaupun semangkok bubur kurang mengenyangkan tapi lumayan juga untuk sekedar mengisi perut di pagi hari. 

Apalagi jika cuaca sedang dingin bisa menghangatkan perut dan tubuh. Daripada penasaran silahkan disimak resep berikut ini.

Resep Bubur Sum-sum:
  1. Persiapan 30 Menit
  2. Waktu Memasak 10 Menit
  3. Waktu Total 40 Menit

Bahan Bubur :
  • 1500 ml santan dari 1½ butir kelapa
  • 100 ml air campuran daun suji dan daun pandan (25 lembar daun suji dan 5 lembar daun pandan)
  • 150 gram tepung beras
  • ½ sdt garam
  • 50 gram gula pasir
  • 100 gram kacang merah, direbus

Bahan Saus Gula Merah :
  • 250 gram gula merah, diserut tipis-tipis
  • 125 ml air
  • 1 lembar daun pandan, diikat

Bahan Saus Santan :
  • 500 ml santan
  • ¼ sdt garam
  • 1 lembar daun pandan, diikat

Cara Membuat :
  1. Campur santan, air daun suji, tepung beras, garam, dan gula pasir sampai rata.
  2. Masak sambil diaduk sampai meletup-letup dan matang. Kemudian tambahkan kacang merah dan aduk hingga rata.
  3. Saus gula merah : rebus gula merah, air, dan daun pandan sampai gula larut dan kental. Angkat dan sisihkan.
  4. Saus santan : rebus santan, garam dan daun pandan, aduk hingga rata. Angkat dan sisihkan
  5. Sajikan bubur sumsum bersama saus gula merah dan saus santan.
Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Cara Membuat Es Biji Salak yang Enak dan Lezat.

Selamat datang di blog Kampung KB "Tumbuh Jaya", semoga puasa kita lancar sampai berbuka. 

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kami berbagi ta'jil Ramadhan tentang Cara Membuat Es Biji Salak yang Enak dan Lezat. Ta'jil ini cocok sekali dihidangkan disaat berbuka.



Biji Salak merupakan salah satu hidangan yang sangat terkenal untuk dijadikan hidangan pembuka puasa. 

Anda dengan mudah bisa membelinya di penjual penganan yang biasanya muncul saat bulan puasa. 

Namun tak ada salahnya jika anda mengolah sendiri resep biji salak ini. Selain lebih hemat, tentu rasanya akan lebih lezat dan anda bisa yakin benar dengan kebersihan dan keamanan bahan baku yang anda gunakan.

Resep Es Biji Salak :
  1. Persiapan 20 Menit
  2. Waktu Memasak 25 Menit
  3. Waktu Total 45 Menit

Bahan Bubur :
  • 750 air
  • 250 gr gula merah, sisir halus
  • 50 gr gula pasir
  • 3 lembar daun pandan
  • ½ sdt garam

Bahan Biji Salak :
  • 500 gr ubi jalar, kupas, cuci bersih, kukus, haluskan.
  • 100 gr tepung tapioka
  • ½ sdt garam

Bahan Saus Santan :
  • 300 ml santan
  • 2 lembar daun pandan
  • ½ sdt garam
  • ½ sdt tepung maizena, larutkan dengan 2 sdm air

Cara Membuat :
  1. Campur ubi jalar, garam tepung tapioka, aduk rata. Bentuk adonan menjadi bulatan kecil seukuran kelereng. Sisihkan.
  2. Rebus air, gula merah, gula pasir, daun pandan dan garam hingga mendidih. Angkat dan saring.
  3. Masak kembali larutan gula hingga mendidih. Masukkan biji salak, masak hingga biji salak mengapung. Angkat.
  4. Saus santan: rebus santan, daun pandan, dan garam hingga mendidih sambil diaduk perlahan. Masukkan larutan tepung maizena, maaak hingga santan mengental. Angkat.
  5. Sajikan bubur dengan saus santan diatasnya.
Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Cara Membuat Sop Buah yang Enak dan Lezat.

Selamat datang di blog Kampung KB "Tumbuh Jaya", semoga puasa kita lancar sampai berbuka. 

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kami berbagi ta'jil Ramadhan tentang Cara Membuat Sop Buah yang Enak dan Lezat. Ta'jil ini cocok sekali dihidangkan disaat berbuka.



Rasa segar dari kuah manis yang terbuat dari es, sirup vanili dan susu kental manis berpadu dengan segar dan asamnya buah-buahan. 

Pasti bisa mengembalikan rasa lemas anda setelah seharian berpuasa. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan resep sop buah ini amatlah singkat, jadi tidak akan merepotkan dalam mempersiapkannya. Hanya dibutuhkan sekitar 15 menit saja untuk menyiapkan 5 mangkok sop buah. 

Sangat praktis bagi anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan hidangan buka puasa.

Resep Sop Buah :
  1. Persiapan 5 Menit
  2. Waktu Memasak 10 Menit
  3. Waktu Total 15 Menit

Bahan-bahan :
  • 100 gr semangka merah, potong dadu
  • 100 gr nanas, potong segitiga kecil
  • 100 gr melon, buat bulatan sebesar kelereng
  • 100 gr pepaya, potong dadu
  • 100 gr anggur, belah dua
  • 500 gr es serut
  • 1 liter air
  • 5 sdm sirup vanili
  • 100 ml susu kental manis putih

Cara Membuat :
  1. Siapkan mangkok saji.
  2. Taruh melon, nanas, pepaya, nanas, semangka, anggur dalam mangkok.
  3. Campur air, susu kental manis jadi satu dalam tempat terpisah. Aduk rata.
  4. Tuangkan dalam mangkok saji yang telah berisi buah.
  5. Beri es serut dan sirup vanili, sajikan segera.
Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Komunitas Blogger YPPDIW NW Boro'Tumbuh Sambut Bulan Puasa di Gubuk Reyot.

Selamat datang di blog Kampung KB "Tumbuh Jaya", semoga kita bisa melaksanakan ibadah puasa dengan lancar nantinya. 

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, banyak sekali cara untuk menyambutnya. Salah satunya dengan membuat acara perkumpulan atau komunitas dalam bentuk syukuran, dan lain sebagainya.

Komunitas adalah suatu kelompok sosial di suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa individu yang saling berinteraksi di lingkungan tertentu dan umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.

Suatu komunitas terbentuk karena adanya keinginan dari para anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Selain itu, komunitas juga bertujuan untuk saling memberikan bantuan sesama anggotanya sehingga dapat berkembang bersama-sama.

Dengan ketertarikan terhadap blogging dan adanya fasilitas free wifi, di MTs NW Boro'Tumbuh telah terbentuk sebuah komunitas blogger yang bernama Blogger YPPDIW NW Boro'Tumbuh. Tujuannya sebagai sarana informasi dan komunikasi yang mampu menjalin hubungan sosial dan memberi dukungan terhadap sesama blogger sehingga menuju kesuksesan bersama.

Berikut ini dokumentasi acara syukuran para Blogger YPPDIW NW Boro'Tumbuh di gubuk kecil tengah pematang sawah milik pak Akhyar Rosydi, S.Pd.I (Calon blogger MTs) hehe..:














Pembentukan komunitas tentu memiliki manfaat bagi para anggotanya. Adapun beberapa manfaat komunitas adalah sebagai berikut:
  1. Sarana Informasi, penyebaran informasi tertentu dapat menyebar dengan cepat di suatu komunitas. Misalnya komunitas pecinta burung, segala informasi yang berhubungan dengan burung akan sangat cepat beredar di dalam komunitas ini.
  2. Menjalin Hubungan, manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam hidupnya. Dengan adanya komunitas maka antar sesama anggota dapat menjalin relasi yang lebih baik satu sama lainnya.
  3. Salin Mendukung, karena adanya minat atau ketertarikan pada bidang tertentu maka setiap anggota komunitas dapat saling memberikan dukungan. Selain mendukung sesama anggotanya, suatu komunitas juga dapat membantu orang lain di luar komunitas tersebut.
Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Cara Membuat Bubur Kacang Hijau yang Enak dan Lezat.

Selamat datang di blog Kampung KB "Tumbuh Jaya", semoga puasa kita lancar sampai berbuka. 

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kami berbagi ta'jil Ramadhan tentang Cara Membuat Bubur Kacang Hijau yang Enak dan Lezat. Ta'jil ini cocok sekali dihidangkan disaat berbuka.


dok. kampungkb-tumbuhjaya.blogspot.com

Bubur Kacang Hijau

Bubur kacang hijau adalah makanan yang mengandung zat gizi tinggi. Sangat cocok dikonsumsi untuk balita yang sedang dalam masa pertumbuhan. Tapi proses memasak yang salah dapat menyebabkan kandungan gizi berkurang atau hilang. 

Cara memasak kacang hijau yang menyehatkan adalah dengan cara tidak menambahkan santan saat pemasakan. 

Namun jika anda ingin menambahkan santan, maka pilihlah santan yang encer. Dan jangan lupa masaklah menggunakan api kecil.

Resep Bubur Kacang Hijau :
  1. Persiapan 60 Menit
  2. Waktu Memasak 10 Menit
  3. Waktu Total 1 Jam 10 Menit

Bahan Bubur :
  • 150 gram kacang hijau kulit
  • 1600 ml air
  • 3 lembar daun pandan
  • ½ sdt garam
  • 200 gram gula pasir
  • 2 sdm tepung sagu

Bahan Kuah Santan :
  • 500 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 2 lembar daun pandan
  • ¼ sdt garam

Bahan Pelengkap :
  • 4 buah nangka, diiris panjang
  • 100 gram kelapa muda, dikeruk panjang

Cara Membuat :
  1. Bubur kacang hijau : rebus kacang hijau, air, dan daun pandan sampai matang dan mekar.
  2. Masukkan garam dan gula pasir. Masak hingga meresap. Kentalkan dengan larutan tepung sagu. Masak hingga kental.
  3. Kuah santan : rebus santan, daun pandan, dan garam lalu aduk hingga mendidih.
  4. Sajikan bubur kacang hijau dengan kuah santan dan pelengkapnya.

Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi