Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi.

Berikut ini penjelasan Bab 4 
Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi.

A. Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi dapat berbentuk buku referensi (ensiklopedia), film dokumenter, hasil penelitian, dan lain-lain.

Tujuan teks laporan observasi adalah untuk memperinci, mengklasifikasi, dan memberi informasi faktual tentang orang, hewan, objek, atau fenomena.

Laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ konsep.
  2. Objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kategori/ kelompok itu.
  3. Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
  4. Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan objektif.
  5. Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).

B. Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca dan Didengar

Tahapan yang harus dilakukan ketika akan menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi adalah:
  1. Apa yang dibahas pada teks tersebut?
  2. Apa saja bagian-bagian yang diperinci?
  3. Memilah topik utama dan bagian-bagian yang terdapat pada tiap paragraf.
  4. Tulislah informasi penting yang terdapat pada paragraf.

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi

Sruktur teks laporan hasil observasi mencakup pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, simpulan.

Pada saat akan menelaah bahasa pada teks laporan hasil observasi yang harus anda lakukan adalah:
  1. Mendaftar Istilah pada Teks Hasil Observasi.
  2. Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi.
  3. Memperbaiki Kepaduan Paragraf.
  4. Menyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasi
  5. Menyunting kalimat-kalimat boros.
  6. Menelaah prinsip penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan.

D. Merangkum dan Menyajikan Laporan Hasil Observasi

Langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi:
  1. Menentukan topik yang akan ditulis.
  2. Menyusun Kerangka Laporan.
  3. Menentukan informasi yang diperlukan dan cara mencari informasi.
  4. Menata informasi dan hasil rangkuman menjadi teks hasil laporan observasi
  5. Menata informasi yang diperoleh sesuai struktur teks hasil observasi.
  6. Memvariasikan kalimat dan pengembangan paragraf pada teks laporan hasil observasi.
Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat.

Berikut ini penjelasan Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat.

Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat

A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.

Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait. Selain itu juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.

Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.

a. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.

Ciri gurindam adalah:

a. terdiri atas dua baris dalam sebait.

b. tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

c. tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

d. merupakan satu kesatuan yang utuh.

e. baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian

f. baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

g. isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.

h. gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Contoh:

Contoh Gurindam Berangkai
Berburuk hati kepada teman
Berburuk hati kepada lawan
Jika kamu ingin hidup tenang
Maka harus menghargai orang

Bukalah pintu cinta dihatimu
Bukanlah pintu cinta dimatamu
Jika cinta itu untuknya
Hendaknya kamu membuka mata

Ketika bunga enggan merekah
Ketika bunga enggan memerah
Kabar hati engkau sedang gundah
Pasti dia yang engkau pilah


b. Pantun 

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur.

Ciri-ciri pantun

• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).

• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contoh:

Mantra

Assalammu’alaikum putri satulung besar

Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu


c. Syair 

Syair adalah salah satu puisi lama, dengan cirri-ciri:

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

3. Bersajak a-a-a-a.

4. Semua baris adalah isi.

5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh: Syair Panji

Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan

Tuan laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuan memberi kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak

Jenis syair ini bercerita tentang keadaan, peristiwa dan orang-orang yang ada dalam istana. Berikut disajikan contoh syair panji yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini menceritakan kehidupan seorang putri cantik yang bernama Ken Tambunan.


B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.

Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.


C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah:

ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.
struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.


D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini :

1) Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).

2) Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).

3) Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.

4) Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.

5) Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.

6) Menata pantun secara logis.

Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel.

Berikut ini penjelasan Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel.

A. Mengenali Ciri Fabel

Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.

Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan

manusia dengan segala karakternya. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.

Ciri-ciri umum fabel:

a) Fabel mengambil tokoh para binatang.

b) Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak manusia).

c) Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.

d) Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat.

e) Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).

Ciri bahasa yang digunakan:

(a) kalimat naratif/peristiwa

(b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh

(c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).


B. Menceritakan Kembali Isi Fabel

Pada saat menceritakan kembali isi fabel yang perlu dilakukan adalah:
  1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh
  2. Menentukan Rangkaian Peristiwa
  3. Menceritakan Kembali Isi Fabel
  4. Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel

Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya yaitu:

a. Orientasi, bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu.

b. Komplikasi, konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.

c. Resolusi, bagian yang berisi pemecahan masalah.

d. Koda, bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.


C. Memerankan Isi Fabel

Di dalam memerankan isi fable yang harus diperhatikan adalah:
  1. Merancang tokoh, watak, dialog, latar sesuai isi fabel yang dibaca.
  2. Menentukan urutan cerita.
  3. Merancang pemeranan dari fabel yang dibaca.
  4. Melakukan adu kreatif pemeranan fabel.

D. Contoh Fabel

CERITA SNOW WHITE

(Orientasi)

Suatu ketika, hiduplah seorang gadis bernama Snow White. Dia tinggal bersama paman dan bibinya, karena orang tuanya telah meninggal.


(Komplikasi)
Suatu hari dia mendengar paman dan bibinya berbicara tentang rencana meninggalkan istana karena mereka berdua ingin pergi ke Ameria dan mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membawa serta Snow White.

Snow White tidak ingin paman dan bibinya melakukan hal tersebut, sehingga dia memutuskan akan lebih baik jika dia pergi. Pagi harinya dia pergi dari rumah ketika paman dan bibinya sedang sarapan. Dia lari ke dalam hutan.

(Resolusi)
Kemudian dia melihat gubuk kecil. Dia mengetuk pintu tetapi tidak ada yang menjawab sehingga dia masuk dan merasa ngantuk.

Sementara itu, tujuh kurcaci telah pulang dari pekerjaannya. Mereka masuk, di sana mereka menemukan Snow White tertidur. Kemudian Snow White terbangun. Dia melihat kurcaci tersebut. Kurcaci tersebut berkata “Siapa nama kamu? “Snow White menjawab, “Nama saya Snow White.”


Kasuari dan Dara Mahkota
Dahulu kala burung kasuari tidak seperti yang kita kenal saat ini. Dia memiliki sayap yang lebar dan kuat sehingga ia bisa mencari makan di atas pohon yang tinggi tapi juga bisa dengan mudah mencari makan di atas tanah.

Kelebihannya ini membuat Kasuari menjadi burung yang sombong. Dia sering berbuat curang saat berebut makanan dan tidak peduli jika teman-temannya yang lain kelaparan gara-gara dia. Sayapnya yang lebar biasa dia gunakan untuk menyembunyikan buah-buahan ranum di atas pohon, sehingga burung-burung lainnya tidak bisa melihatnya.

Atau dengan sengaja dia menjatuhkan buah-buahan ranum itu ke tanah sehingga Cuma ia sendiri yang bisa menikmatinya. “Biar saja!” pikirnya, “Salah sendiri kenapa mereka punya sayap yang pendek dan badan yang kecil. Siapa cepat dia yang dapat.”

Tentu saja kesombongannya tidak disukai burung-burung lainnya. Mereka menganggap Kasuari sudah keterlaluan dan keangkuhannya harus segera dihentikan. Akhirnya para burung berkumpul untuk membahas masalah ini.

Setelah berbagai cara diajukan akhirnya mereka sepakat untuk mengadakan perlombaan terbang. Namun ternyata sulit menemukan lawan yang sebanding dengan Kasuari.

Tiba-tiba burung Dara Mahkota mengajukan diri untuk bertanding terbang dengan Kasuari. Meskipun banyak yang meragukan kemampuannya karena Dara Mahkota hanyalah burung kecil, tapi Dara Mahkota meyakinkan mereka bahwa dia mampu.

Mereka lalu mengirimkan tantangan tersebut kepada Kasuari. Kasuari yang sangat yakin dengan kemampuannya langsung menyanggupi tantangan tersebut tanpa repot-repot bertanya siapa lawannya.

“Pertandingannya akan diadakan minggu depan dan akan disaksikan semua warga burung!” kata burung pipit. “Yang bisa terbang paling jauh dan lama yang menang.”

“Ya ampun…kalo begitu pasti aku yang menang. Di hutan ini tidak ada yang memiliki sayap selebar dan sekuat punyaku. Jadi pasti aku yang menang,” kata Kasuari pongah. “Tapi baiklah aku terima tantangannya, lumayan buat olahrga!”

Burung pipit sebal mendengar jawaban Kasuari, tapi dia tahan emosinya. “Tapi ada ketentuannya. Sebelum bertanding, peserta boleh saling mematahkan sayap lawannya,” kata pipit. Kasuari pun menyetujuinya tanpa ragu-ragu.

Seminggu kemudian, warga burung berkumpul untuk menyaksikan pertandingan terbang tersebut. Meski tidak terlalu yakin, mereka semua berharap Dara Mahkota akan memenangkan pertandingan tersebut.

Diam-diam Dara Mahkota menyisipkan sebilah ranting di balik sayapnya. Kasuari yang baru mengetahui lawannya tertawa terbahak-bahak, “ini lawanku?” katanya sambil tertawa, “mimpi kali kamu ye…? Hei…burung kecil, sayapmu pendek mana bisa menang melawanku!”.

Burng-burung kecil lainnya sebal menyaksikan tingkah Kasuari sementara Dara Mahkota hanya tersenyum menanggapinya.

Kini mereka siap bertanding. Kasuari maju untuk mematahkan sayap Dara Mahkota. KREK! Terdengar bunyi sayap patah. Dara Mahkota pura-pura menjerit kesakitan. Padahal sebenarnya bunyi tadi berasal dari ranting kering di bawah sayap Dara Mahkota yang patah.

Kini giliran Dara Mahkota yang akan mematahkan sayap Kasuari. Dengan sekuat tenaga dia menekuk sayap Kasuari hingga terdengar bunyi KREKK yang keras. Kasuari menjerit kesakitan. Sayap Kasuari yang patah tergantung lemas. Tapi Kasuari yang sombong tetap yakin dirinya akan menang.

Sekarang mereka sudah siap untuk bertanding. Ketika aba-aba dibunyikan, Dara Mahkota dengan ringan melesat ke udara. Sayapnya mengepak dengan mudah membawa tubuhnya yang mungil terbang ke angkasa.

Kasuari terkejut dan heran karena tadi dia mengira sayap Dara Mahkota telah patah. Dengan panik dia mencoba mengepakan sayapnya dan mencoba mengangkat tubuhnya ke atas. Tapi bukannya terbang tinggi, tubuhnya malah meluncur ke bawah dan jatuh berdebum di tanah.

Semua burung bersorak senang sementara Kasuari terkulai lemas. Dengan perasaan malu dia meninggalkan tempat itu. Sejak saat itu Kasuari tidak pernah bisa terbang. Sayapnya yang dulu lebar dan kuat kini memendek karena sudah patah. Kini meski dia disebut burung namun dia hanya bisa berjalan dan mencari makan di tanah seperti binatang lain yang tidak memiliki sayap.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7: Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7: Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas.

Berikut ini penjelasan Bab 7 Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas.

Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas

A. Mengenal dan Memahami Surat

Ada dua jenis surat, yaitu surat pribadi dan surat dinas. Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk berkomuniasi secara pribadi, bersifat tidak resmi, dan berisi tentang masalah pribadi. Surat pribasi ditulis oleh seorang individu atau perseorangan untuk orang lain atau instansi lain. 

Oleh karena itu, bahasa dari surat pribadi bersifat pribadi, santai, mudah dipahami, dan komunikatif.

Surat pribadi yang dibuat dari seseorang untuk orang lain, misalnya surat bertukar kabar kepada kerabat. Sementara itu, contoh surat pribadi yang dikirim ke suatu instansi, misalnya surat izin tidak masuk sekolah karena suatu hal.

Surat pribadi adalah bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim) dan orang kedua (penerima).


Unsur yang ada dalam surat pribadi adalah tanggal, alamat, pembuka, pendahuluan, isi, dan penutup, serta nama pengirim dan tanda tangan.

Surat resmi biasa juga disebut dengan surat dinas. Surat dinas adalah surat yang dikirim oleh suatu instansi atau lembaga kepada perseorangan atau ke instansi lain yang berisi hal-hal kedinasan. Contoh dari surat dinas adalah surat undangan, surat jual beli, surat perjanjian, nota dinas, dan lain-lain. 

Dalam menulis surat dinas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penggunaan bahasanya. Namun, bahasa yang digunakan pada surat dinas ini lebih mudah dibanding surat pribadi. Surat resmi tidak memerlukan bahasa yang bertele-tele. Gaya bahasa dari surat resmi lebih singkat, jelas, dan berpola tetap.


Sedangkan, Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi. Adapun struktur surat dinas adalah:
  1. Kop surat
  2. Nomor surat
  3. Tanggal surat
  4. Lampiran
  5. Perihal
  6. Alamat surat
  7. Salam pembuka
  8. Isi surat
  9. Paragraf penutup
  10. Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
  11. Nama dan tanda tangan penulis surat

B. Menelaah Struktur dan Bahasa Surat Pribadi dan Surat Dinas

Berikut adalah ciri Penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi :
  1. Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif )
  2. Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun
  3. Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat
  4. Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap)
  5. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua untuk penerima

Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Dinas :
  1. Pilihan kata sapaan bersifat formal
  2. Bahasa ragam baku

C. Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas dalam Bentuk Kertas atau Email

Ketika menulis surat anda harus tahu pilihan ragam bahasa yang tepat dan sesuai untuk penerima dan tujuan menulis surat.

Ragam bahasa dimaksud adalah bahasa Indonesia baku, bahasa Indonesia ragam informal, atau ragam bahasa khusus yang digunakan kepada teman sebaya.

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baku biasanya digunakan untuk tujuan yang bersifat serius. Misalnya turut berduka cita atau bersimpati atas musibah yang diderita seseorang, dan/atau surat yang ditujukan kepada orang yang lebih tua.

D. Contoh

a. Surat Pribadi 


Surat pribadi di atas merupakan surat yang ditujukan dari seorang anak kepada orang tuanya. Seperti yang kita lihat pada contoh tersebut, bahasa yang digunakan dalam surat pribadi biasanya menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.


b. Surat Dinas


Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 : Menjadi Pembaca Efektif.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 7: Menjadi Pembaca Efektif.

Berikut ini penjelasan Bab 8 Menjadi Pembaca Efektif.

Bab 8 Menjadi Pembaca Efektif

A. Membaca dan Mengenal Unsur Pembangun Buku Nonfiksi

Begitu banyak kata bijak yang menyarankan kita banyak membaca buku. Misalnya, Membaca adalah jendela dunia atau Dengan membaca kita dapat merengkuh dunia.

Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. Buku nonfiksi berisi gagasan/ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif imajinatif.

Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas.

Sedangkan buku nonfiksi memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara populer.

B. Merangkum Buku

Rangkuman adalah hasil menyarikan semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek.

Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.

C. Menelaah Unsur Buku dan Membuat Komentar

Unsur Buku Nonfiksi :

1) Bagian cover buku

2) Rincian sub bab buku

3) Judul sub bab

4) Isi buku

5) Cara menyajikan isi buku

6) Bahasa yang digunakan

7) Sistematika


Unsur Buku Fiksi :

1) Bagian cover buku

2) Rincian subbab buku

3) Judul subbab

4) Tokok dan penokohan

5) Tema cerita

6) Bahasa yang digunakan

7) Penyajian alur cerita


D. Mengamati Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi

Struktur komentar terhadap buku terdiri atas:
  1. Data Buku
  2. Info singkat tentang terbitan/edisi
  3. Ringkasan cerita
  4. Tanggapan
  5. penulis tentang cerita
  6. Penilaian terhadap buku
  7. Data Penulis
Demikianlah ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Kurikulum 2013 Revisi 2017, semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 8 : Menentukan Unsur-Unsur Berita.


Pada kesempatan ini kami berbagi gambaran materi buku Siswa Bahasa Indonesia kelas 8 revisi 2017, sebagai sebagai berikut:

BAB 1 : Berita Seputar Indonesia

Pada akhir pembelajaran siswa dapat:
  1. mengidentifikasi unsur-unsur teks berita yang didengar dan dibaca dengan benar.
  2. menelaah struktur dan kebahasaan teks berita yang didengar dengan tepat
  3. menyimpulka isi berita yang dibaca dan didengar lengkap.
  4. menyajikan data informasi dalam bentuk berita secara tulis dan lisan.

A. Menentukan Unsur-Unsur Berita

Dalam kehidupansehari-hari berbagai jenis teks sering digunakan. Di mana setiap teks tersebut berisi informasi yang berbeda-beda.

Pada berita terdapat tiga struktur teks, yaitu kepala berita, bagian utama dan informasi yang berfungsi sebagi penjelas. Ketiga bagian strutur teks tersbut dapat digambarkan sebagai piramida terbalik.

Pemahaman terhadap unsur dan kaidah bahasa memudahkan kita dalam mengolah menjadi berita yang bermanfaat.

Terdapat enam unsur dalam berita. Yaitu dengan pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.

Untuk memudahkan mengingat, keenam unsur berita tersebut dikenal degan nama ADIKSIMBA. Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana.


B. Meringkas dan Menyimpulkan Berita

Yang dimaksud keismpulan adalah kata-kata terakhir dari suatu uraian. Di mana pada kesimpulan harus memuat unsur-unsur berita dengan rumusan lebih ringkas.

Dengan demikian kesimpulan tentang isi suatu berita harus berisi pokok-pokok informasi berupa ADIKSIMBA.


C. Menemukan Struktur dan Kaidah Kebahasaan

Berdasarkan strukturnya, teks berita dapat dibedakan menjadi informasi penting dan tidak penting.

Informasi penting disebut dengan pokok informasi atau berita utama yang terletak pada kepala dan tubuh berita. Sedangkan bagian yang kurang penting disebut dengan urainan atau ekor berita.

Pada teks berita, kata-kata dan kalimat memiliki kaidah kebahasaan tersendiri. Kaidah kebahasaan tersebut meliputi:
  1. penggunaan bahasa bersifat baku atau standar.
  2. penggunaan kalimat langsung bervariasi dengan kalimat tidak langsung.

D. Menyampaikan Informasi dalam Bentuk Berita

Dengan membaca suatu berita kita banyak mendapatkan manfaat. Manfaat tersebut yang dikenal sebagai hasil pemaknaan sutau berita.

Hasil pemaknaan berita tersebut memungkinkan bagi kita untuk dapat menceritakan kembali beita yang kita peroleh.

Dalam menyampaikan isi berita, kita harus tetap berpedoman pada ADIKSIMBA.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia kelas 8 : Menentukan Unsur-Unsur Berita. Semoga bermanfaat.
Share:

Materi Bahasa Indonesia kelas 8 : Menentukan Unsur-Unsur Iklan, Slogan, dan Poster.


Pada kesempatan ini kami berbagi Materi Bahasa Indonesia kelas 8 : Menentukan Unsur-Unsur Iklan, Slogan, dan Poster.

Berikut ini penjelasan Bab 2 Menentukan Unsur-Unsur Iklan, Slogan, dan Poster.

BAB 2 : Iklan, Sarana Komunikasi

Pada akhir pembelajaran siswa dapat:
  1. mengidentifikasi unsur teks iklan, slogan atau poster dari berbagai sumber.
  2. menelaah pola penyajian dan kebahasaan teks lisan, sloga atau poster.
  3. menyimpulkan isi iklan, slogan atau poster.
  4. menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slohgan atau poster.

A. Menentukan Unsur-Unsur Iklan, Slogan, dan Poster

Iklan adalah teks yang mendorong, membujuk masyarakat agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan.

Unsur yang ditampilkan dalam iklan bisa berupa gambar, tulisan, video ataupun suara.

Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai pegangan hidup. Slogan sering disebut dengan motto atau semboyan.

Pada slogan lebih mengutamakan kepadatan makna dan kehematan kata-kata.

Poster adalah plakat atau kata-kata dengan gambar yang dipasang di temapt umum.

Fungsi poster adalah untuk memberikan informasi tentang ide atau hal penting lainnya kepada masyarakat. Poster yang baik harus mengandung unsur kata singkat, jelas, menarik dan lengkap.


B. Menyimpulkan Pesan dan Informasi dalam Iklan

Kita dapat menemukan dan membaca iklan hampir di setiap tempat kita berada. Seakan-akan iklan mengikuti setiap langkah kita.

Hal itu tidak mengherankan karena iklan memilki fungsi informasional dan transformasional. Sehingga iklan dapat berpengaruh terhadap gaya hidup, selera, dan jati diri kita.


C. Menelaah Pola, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Iklan

Iklan dapat kita temukan di setiap tempat dan waktu yang berbeda. Iklan dapat kita temukan di TV, surat kabar, majalah, bahkan di tepi jalan raya.

Bentuk iklan sesuai dengan karakteristik dalam pola penyajiannya. Iklan yang disajikan di radio akan berbeda dengan yang disajikan di TV, koran ataupun majalah.

Di samping medianya, keragaman iklan juga dapat dilihat dari berasarkan isinya. Menurut isinya iklan dapat dibedakan menjadi iklan pemberitahuan, layanan masyarakat, dan iklan penawaran.

Demikian Materi Bahasa Indonesia kelas 8 Menentukan Unsur-Unsur Iklan, Slogan, dan Poster. Semoga bermanfaat.
Share:

Hari/Tanggal

ALIH BAHASA

Daftar Isi