Situs Kampung KB dan Pendidikan Indonesia

Selamat datang di situs Kampung KB "Tumbuh Jaya" Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur NTB. Situs ini berisi 8 pokja Kampung KB seperti Pokja Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Budaya, Ekonomi, Kesehatan Refreduksi, Lingkungan, Perlindungan dan Kasih Sayang. Selain itu juga, berisi tentang administrasi pendidikan seperti Ruang Guru, Materi K13, Aplikasi K13, Program Kerja, Soal Ujian, Artikel Islam, Hiburan dan Katagori yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga situs ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat menuju Indonesia sejahtera.
  • Arsip Kampung KB Tumbuh Jaya

    Photo Bersama Pengurus Kampung KB Tumbuh Jaya

  • Lomba Kampung BK

    Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

  • Dokumentasi penyerahan hadiah juara 1 lomba Kampung KB sekabupaten Lombok Timur di Joben Desa Pesanggarahan kecamatan Montong Gading (Sabtu, 22 Juni 2019).

Soal Penilaian Harian IPA Tentang Optika Tahun Pelajaran 2019/2020.


Inilah Soal Penilaian Harian IPA Tentang Optika. Soal ini terdiri dari 15 pilihan ganda (multi choice) dan 5 esai. 

Tujuan  soal ini sebagai refrensi latihan atau soal ujian pada tahun pelajaran baru yang akan datang.

Pilihlah jawaban yang tepat dengan menyilang pada pilihan jawaban a, b, c atau d!

1. Berikut yang bukan  merupakan sifat cahaya adalah ....
A. memerlukan medium untuk merambat
B. dapat dipantulkan
C. dapat dibiaskan
D. termasuk gelombang elektromagnetik

2. Suatu benda berjarak 10 cm di depan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15 cm. Perbesaran bayangan yang dihasilkan adalah ....
A. 3,0 kali
B.1,5 kali
C. 2,0 kali
D.0,5 kali

3. Perhatikan gambar berikut.


Daerah yang disebut sudut bias adalah ....

A. P
B. q
C. r
D.s


4. Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar bersifat ....
A. nyata, terbalik, dan diperkecil
B. nyata, sama besar, dan tegak
C. maya, tegak, dan sama besar
D. nyata, terbalik, dan diperbesar

5. Sebuah benda diletakkan 8 cm di depan lensa cembung yang memiliki jarak focus 12 cm. Letak bayangan adalah ....
A. 24 cm di depan lensa
B.24 cm di belakang lensa
C. 48 cm di depan lensa
D.48 cm di belakang lensa

6. Berikut jalannya sinar istimewa pada lensa cembung,  kecuali  ....


7. Sebuah lensa cekung memiliki jarak focus 20 cm. Apabila sebuah benda diletakkan 30 cm di depan lensa maka jarak bayangan yang terbentuk dari lensa adalah ....
A. 60 cm di depan lensa
B. 60 cm di belakang lensa
C. 12 cm di depan lensa
D. 12 cm di belakang lensa

8. Pernyataan berikut yang benar adalah ....
A. lensa cembung disebut juga lensa negative
B. pada pemantulan cahaya oleh cermin datar selalu bersifat nyata
C. pembentukan bayangan oleh lensa cekung selalu diperkecil
D. pembentukan bayangan oleh lensa cembung selalu diperbesar

9. Mata disebut alat optik karena ....
A. memiliki lensa
B. memiliki saraf
C. menggunakan kacamata
D. memiliki otot

10. Alat optik yang digunakan untuk melihat jasad renik adalah ....
A. Lup
B. teropong
C. Mikroskop
D. kamera

11. Jarak paling dekat yang dapat dilihat jelas oleh orang yang rabun dekat adalah 40 cm. Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan orang tersebut adalah ....
A. 0,67 D
B.1,5 D
C. 0,75 D
D.1,75 D

12. Bayangan pada kamera memiliki sifat ....
A. nyata, terbalik, diperkecil
B. nyata, tegak, diperbesar
C. maya, terbalik, diperkecil
D. maya, tegak, diperbesar

13. Seorang penderita miopi memakai kacamata dengan kekuatan lensa –0,33 D. Jarak titik jauh penderita miopi tersebut adalah ....
A. 100 cm
B. 250 cm
C. 200 cm
D. 300 cm

14. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler pada mikroskop adalah ....
A. nyata, terbalik, dan diperbesar
B. nyata, tegak, dan diperkecil
C. Maya, tegak, dan diperbesar
D. maya, terbalik, dan sama besar

15. Perbedaan mendasar periskop dengan alat optik lainnya adalah adanya ....
A. sepasang lensa cembung
B. sepasang lensa cekung
C. cermin datar
D. sepasang prisma siku-siku

B.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung pada jarak 4 cm. Jika titik fokus cermin tersebut adalah 8 cm, berapa jarak bayangan terhadap benda?

2. Lukislah bayangan yang dibentuk oleh suatu benda dengan jarak 2 cm di depan sebuah cermin cekung yang mempunyai titik fokus 5 cm!

3. Bagaimana suatu alat disebut sebagai alat optik? Jelaskan!

4. a.Jelaskan mekanisme pembentukan bayangan pada mata normal!
b.Jelaskan mekanisme pembentukan bayangan pada mata yang mengalami cacat mata miopi, presbiopi, dan hipermetropi!

5. Jelaskan cara kerja mikroskop sehingga pengamat memperoleh bayangan yang diperbesar beberapa kali!

    Demikian, semoga bermanfaat.
    Share:

    Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal.


    Pada kesempatan ini, kami berbagi artikel bidang pertanian yaitu Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal.

    Pada umumnya tanaman terong dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman terong.

    Berikut adalah syarat tumbuh tanaman terong :
    1. Iklim
    2. Beriklim tropis.
    3. Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.
    4. Suhu optimimum yang baik adalah 25-30 C.
    5. Mendapatkan sinar matahari yang cukup. 
    Media Tanah :
    1. Memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah gembur).
    2. Air tidak menggenang.
    3. Mengandung cukup kandungan unsur hara.
    4. pH tanah 5-6,6,5 (apabila pH tanah asam atau <6,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur pertanian).
    5. Jenis tanah yang baik adalah latosol, regosol dan andosol yang merupakan jenis tanah lempung ringan dengan daya drainase dan daya ikat air yang baik.
    Ketinggian :
    • Dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi sampai 1000 mdpl (meter di atas permukaan laut). 
    Agar Budidaya Terong Ungu Tumbuh dan Berproduksi Maksimal, Berikut Ini Cara Menanam Terong Ungu:

    1. Benih Terong
    Dalam budidaya terong ungu hal utama yang harus diperhatikan selain cara menanam terong ungu yang baik dan benar adalah saat pemilihan benih terong yang harus tepat. Untuk memperoleh bibit terong ungu yang bagus pilihlah benih terong yang berkualitas.

    Agar memperoleh hasil produksi yang tinggi dan tahan penyakit, pilihlah benih terong hibrida. Kebutuhan benih untuk budidaya terong dalam satu hektar sekitar 300-500 gram, tergantung  jarak tanam yang dipakai. Benih terong akan tumbuh kurang lebih 10 hari setelah disemai.

    2. Cara Menyemai Bibit Terong Ungu
    Sebelum melakukan persemaian sebaiknya lakukan perendaman benih dengan Pupuk Terong Organik Cair GDM selama 2 jam. Tujuan perendaman benih adalah untuk memecah masa dormansi (keadaan tidur) benih sehingga benih lebih cepat tumbuh.

    Dosis Pupuk Organik Cair GDM saat perendaman benih adalah 100 ml dilarutkan dengan 1 liter air. Setelah itu benih ditiriskan dan dipindahkan ke bumbungan daun pisang/pot plastik dengan media semai dari tanah dan pupuk kandang/bokashi dengan perbandingan 1:1.

    Setelah benih tumbuh menjadi bibit terong ungu lakukan penyiraman rutin setiap hari dan semprot dengan POC GDM setiap 1 minggu sekali dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki (14-20 liter). Bibit terong ungu siap ditanam di lapangan setelah berumur 4-5 minggu atau setelah mempunyai 4-5 daun.

    3. Pengolahan Tanah
    Salah satu cara menanam terong ungu yang baik yaitu dengan pengolahan tanah yang benar. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cara dicangkul 2-3 kali atau dibajak dengan kedalaman 20-30 cm, dan buat bedengan dengan lebar 120-140 cm serta panjang disesuaikan kondisi lahan. Sedangkan lebar parit adalah 30-50 cm dengan kedalaman 20-30 cm.

    Taburkan dolomite/kapur pertanian 2 ton per hektar atau disesuaikan dengan kondisi pH tanah terakhir dan berikan juga pupuk kandang/bokashi yang sudah matang sebanyak 0,5-1 kg per lubang sebelum tanam atau 10-20 ton per hektar ditabur diatas bedengan.

    Semprot bedengan dengan BLACK BOS (BIO ORGANIC STIMULANT) dengan dosis 1 gelas air mineral per tangki (14-20 liter) disemprot rata keatas bedengan dengan kondisi tanah harus basah/macak-macak. 

    Tujuan pemberian BLACK BOS adalah untuk mencegah penyakit tular tanah seperti layu dan busuk batang atau daun, selain itu BLACK BOS juga berfungsi untuk membuka pori-pori tanah sehingga tanah yang awalnya keras menjadi gembur dan subur.

    4. Penanaman
    Cara menanam terong ungu yaitu perhatikan jarak tanam, jarak tanam dalam budidaya terong ungu menggunakan jarak dalam barisan 60-70 cm dan jarak antar barisan 80-90 cm, dan pada tiap bedengan terdapat dua baris tanaman.

    Bibit terong ungu yang telah berumur satu setengah bulan atau daunnya telah tumbuh 4 helai dapat dipindahkan ke tanah yang telah dipersiapkan.

    5. Pemupukan Terong dan Pemeliharaan Tanaman
    Pupuk terong diberikan setelah tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam. Berikan pupuk terong dengan kandungan Nitrogen sebanyak 65 kg/ha.

    Pupuk terong campuran dapat juga diberikan dengan memberi pupuk kandungan Nitrogen dan pupuk kandungan Kalium dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 g/tanaman di sekeliling tanaman dengan jarak 5cm dari pangkal batang. 

    Pemupukan terong berikut­nya diberikan saat tanaman berumur 2,5-3 bulan. Pupuk terong yang dibutuhkan untuk satu hektar yaitu pupuk dengan kandungan Nitrogen 150 kg dan pupuk kalium 150 kg. Pada tanah liat berlempung gunakan pupuk terong NPK (16:16:16) dengan dosis 500 kg/ha.

    Cara menanam terong :

    Untuk mempercepat keluarnya bunga, mencegah kerontokan dan memperbanyak jumlah dan bobot buah, aplikasikan POC GDM setiap 1 minggu sekali pada bawah dan atas daun saat pagi hari atau sore hari, dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki (14-20 liter).



    Selain itu, bisa juga dengan dikocor didaerah perakaran setiap 1 mingu sekali dengan dosis 1 : 50 (1 liter POC GDM dilarutkan dengan 50 litar air) kemudian kocorkan pada setiap batang tanaman sebanyak 1 gelas air mineral larutan.

    Kemudian pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh. Untuk pemeliharaan tanaman lakukan penyiangan gulma, penyiraman, perompesan, pemberian ajir dan pengendalian OPT.

    Hama yang sering menyerang pada budidaya terong ungu antara lain :
    1. kutu daun (Myzus persicae),
    2. kutu kebul (Bemisia tabaci),
    3. pengorok daun (Liriomyza sp.),
    4. dan oteng-oteng (Epitachna sp.).

    Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning sebanyak 40 buah/ha. Jika menggunakan insektisida gunakan yang aman dan selektif seperti insektisida nabati, biologi atau insektisida piretroid sintetik.

    Sedangkan untuk pencegahan penyakit gunakan perpaduan Black BOS dan POC GDM karena bakteri apathogen yang terkandung di dalamnya menghasilkan enzim, antibiotic dan toksin untuk melawan bakteri-bakteri pathogen sehingga tanaman tumbuh sehat dan aman dari serangan penyakit.

    6. Panen dan Pascapanen
    Masa panen tanaman terong berkisar antara 3-4 bulan setelah tanam, Buah terong yang siap dipanen tentunya adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Hal ini bisa dilihat dari ukuran Buah dan tingkat kekerasan saat dipencet.


    Budidaya terong ungu yang baik dapat menghasilkan 10-30 ton buah terong per hektar. Panen dilakukan 1-2 kali per minggu. Buah terong yang layak dikonsumsi adalah buah yang padat dan permukaan kulitnya mengkilat.


    Buah terong tidak dapat disimpan lama sehingga harus dipasarkan segera setelah tanam. Pengelompokan dilakukan berdasarkan ukuran dan warna. Pe­nanganan selama pengemasan harus dilakukan secara berhati-hati untuk mencegah kerusakan kulit.

    Demikian Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal. Semoga sukses selalu.
    Share:

    Cara Budidaya Tomat yang Praktis dan Cepat Berbuah.


    Pada kesempatan ini, kami berbagi artikel bidang pertanian yaitu Cara Budidaya Tomat yang Praktis dan Hemat.

    Tomat (Lycopersicon esculentum L.) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini idealnya ditanam pada kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan sekitar 750-1250 mg per tahun. Secara umum tomat dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl.

    Dewasa ini terdapat lebih dari 400 varietas tomat yang ditanam secara global. Ada varietas yang hanya cocok di dataran tinggi seperti berlian, mutiara dan kada. Ada yang cocok di dataran rendah seperti varietas intan, ratna dan CLN. Ada juga yang bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun rendah, seperti GH2 dan GH4.

    1. Memilih benih tomat

    Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya.


    Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat).

    Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). Setelah itu keringkan dengan dijemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.

    2. Penyemaian benih tomat

    Sebelum ditanam secara luas, benih tomat sebaiknya disemaikan dahulu sampai memiliki daun dan batang yang cukup kuat. Penyemaian hendaknya dilakukan di atas media yang terpisah dengan penanaman masal. Lihat cara membuat media persemaian untuk tanaman hortikultura.

    Untuk budidaya tomat, sebaiknya pilih media persemaian dengan ploybag. Hal ini untuk mengurangi resiko tanaman stres ketika dipindahkan. Namun persemaian polybag ini biayanya relatif lebih mahal. Apabila Anda memilih persemaian bedeng, hendaknya hati-hati saat mencabut dan memindahkan bibit. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.


    Tips untuk persemaian bedengan, buat larikan (garis) diatas media persemaian dengan jarak antar larik 5 cm dan kedalaman larik 1 cm. Kemudian taburkan benih dalam larikan, jangan sampai bertumpuk-tumpuk, sebaiknya jarak antar benih 2-3 cm. Kemudian tutup larikan dengan tanah dan siram secukupnya. Metode pemindahanbisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan pencabutan, sebelum benih dicabut siram dengan air untuk melunakan media sehingga akar tidak putus ketika ditarik. Kedua, cara putar yaitu mengambil tanaman dengan tanah disekitarnya.

    Tips untuk persemaian polybag/pot, setelah media persemaian dibuat lubangi permukaanya sedalam 1 cm. Kemudian bubuhkan biji tomat satu butir untuk setiap polybag, tutup dengan media tanam. Cara memindahkannya adalah dengan merobek atau melepas polybag/pot. Lalu masukkan tanaman beserta tanah yang terdapat di polybag/pot kedalam lubang tanam.

    3. Pengolahan tanah

    Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-7. Apabila tanah terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur tanah. Dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat pH tanah masing-masing.

    Bajak atau cangkul tanah hingga gembur kemudian bentuk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 meter dan pajang mengikuti kontur lahan. Buat jarak antar bedeng selebar 30-40 cm. Kemudian diamkan tanah kira-kira satu minggu.

    Setelah itu, berikan pupuk dasar berupa pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 20 ton per hektar. Aduk hingga merata diatas bedengan. Untuk memperkaya kandungan fosfor bisa ditambahkan pupuk TSP secukupnya (kira-kira 5 gram per tanaman). Untuk budidaya tomat organik, jangan ditambahkan pupuk kimia tapi pupuk dasar harus lebih banyak, kira-kira 30-40 ton per hektar.

    Kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik, penutupan dengan mulsa sangat berguna terutama pada musim kemarau. Mulsa plastik berguna untuk mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma dan agar buah tomat tetap bersih tidak menyentuh tanah. Biarkan kembali tanah selama satu minggu sebelum ditanami.

    4. Penanaman bibit tomat

    Pertama-tama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam kira-kira 5-7 cm.


    Setelah itu masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag atau pot, lepas terlebih dahulu wadahnya lalu masukkan semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup dan ratakan dengan tanah sekitar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman kemudian timbun dengan tanah bekas galian lubang. Ratakan dan siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.

    5. Pemeliharaan dan perawatan

    Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah pemanenan, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa perawatan penting apabila kita hendak melakukan budidaya tomat.

    Hama dan penyakit tanaman tomat

    a. Penyulaman

    Penyulaman berfungsi untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh, baik sakit atau rebah karena cuaca. Penyulaman dilakukan setelah seminggu tomat ditanam. Cabut tanaman yang terlihat tidak sehat (kuning/layu) atau mati. Ganti dengan bibit sisa penyemaian.

    b. Penyiangan

    Penyiangan dalam budidaya tomat biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam. Pertumbuhan gulma akan menganggu tanaman, karena tanaman harus bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga mengundang hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman utama.

    c. Pemangkasan

    Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemangkasan tunas muda bisa dilakukan dengan tangan. Namun apabila batang sudah terlalu keras, sebaiknya gunakan pisau atau gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman bisa dipotong. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.

    d. Pemupukan tambahan

    Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Harus diperhatikan, pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Penting untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.

    Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut. Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman.

    e. Penyiraman dan pengairan

    Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.

    Kekeringan yang panjang bisa menyebabkan kerontokan bunga. Penyiraman hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup relatif tidak perlu lagi penyiraman. Justru yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan pada pagi hari. Cegah jangan sampai tanah retak-retak kekeringan.

    f. Pemasangan lenjeran

    Pemasangan lenjeran atau ajir bertujuan sebagai tempat mengikatkan tanaman agar tidak roboh. Lenjeran dibuat dari bambu sepanjang 1,5-2 meter. Lenjeran ditancapkan pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman. Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung berguna untuk memperkokoh posisi lenjeran.

    Pemasangan lenjeran hendaknya sedini mungkin untuk mencegah luka pada akar tanaman akibat penancapan. Tanaman yang masih kecil akarnya belum menyebar kemana-mana sehingga kemungkinan tertancap kecil. Luka pada akar yang diakibatkan tusukan lenjeran bisa menghambat pertumbuhan dan mengundang penyakit.

    Pemasangan lenjeran dilakukan setelah tinggi tanaman berkisar 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik pada lenjeran. Model ikatan sebaiknya berbentuk angka 8 agar batang tomat tidak terluka karena bergesekan dengan tiang lenjeran. Ikatan hendaknya jangan terlalu kuat agar tidak menghambat pembesaran batang. Setelah itu, setiap tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.

    6. Pengendalian hama dan penyakit

    Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Apabila serangannya menggila, hama dan penyakit tersebut bisa disemprot dengan pestisida. Penggunaan pestisida harus bijak, sesuaikan dengan lingkungan sekitar (para petani lain), riwayat penyemprotan dan ikuti petunjuk/dosis penggunaan. Apabila tomat yang akan diproduksi ditujukan untuk pasar organik, hendaknya menggunakan pestisida yang alami. Silahkan lihat cara membuat pestisida organik.

    Hama dan penyakit pada budidaya tomat tidak bisa diberantas dengan hanya mengandalkan pestisida saja. Karena manfaat pestisida hanya sementara dan jangka pendek. Selebihnya serangan hama dan penyakit akan tetap datang dan kemungkinan akan lebih resisten. Menaikan dosis penggunaan pestisida mungkin efektif tapi akan menimbulkan efek lingkungan yang buruk dan juga menaikan biaya produksi. Kalau pun harus menggunakan pestisida sebaiknya berganti-ganti merek dengan bahan aktif berbeda.

    Untuk menanggulangi hama dan penyakit secara menyeluruh gunakan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Penerapan PHT harus dilakukan secara berkesinambungan. Adapun variabel-variabel yang harus diperhatikan antara lain pemilihan bibit unggul atau varietas yang cocok, benih bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, rotasi tanaman, memanfaatkan predator alami, memanfaatkan tanaman pengusir hama dan terakhir penyemprotan pestisida baik kimia sintetis maupun alami.

    7. Pemanenan Tomat

    Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak efektif. Sebaiknya gunakan pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.


    Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Di Indonesia produktivitas tanaman tomat secara rata-rata mencapai 15,84 ton per hektar. Namun untuk varietas tertentu dan didaerah-daerah tertentu bisa mencapai 25-30 ton per hektar.


    Demikian, Cara Budidaya Tomat yang Praktis dan Hemat. Semoga bermanfaat dalam pertanian di Indonesia.
    Share:

    Cara Praktis Budidaya Terong Berbuah Lebat Dengan Cepat.


    Cara Praktis Budidaya Terong Berbuah Lebat Dengan Cepat

    Perlu kita ketahui bahwa tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Tanaman ini banyak dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan kita. Namun, saat ini terong ditanam meluas diberbagai belahan bumi. Selain India, Indonesia juga merupakan asal tanaman terong. 

    Terong masih satu keluarga dengan cabe, tomat dan kentang. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman tersebut bisa juga mengganggu budidaya terong. Oleh karena itu, dalam melakukan rotasi tanaman, usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut.


    Jenis-jenis terong yang dibudidayakan di Indonesiaseperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.

    Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30oC. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.

    Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Terong sehingga berbuah lebat dengan cepat :

    1. Penyemaian benih terong
    Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.

    Langkah pertama, siapkan dulu tempat penyemaian benih. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Atau, silahkan baca cara membuat media persemaian. Kemudian berikan naungan terhadap bedengan tersebut.

    Kedua, rendam benih terong dalam air hangat selama 10-15 menit, kemudian bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10 cm diatas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembaban persemaian.

    Ketiga, setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh menjadi tanaman, buka daun pisang atau karung goni tersebut. Kemudian siram setiap hari tanaman tersebut. Setelah 10-15 hari, pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau polybag kecil (9X10 cm), satu polybag satu tanaman. Isi polybag atau bumbunan daun pisang dengan tanah dan kompos, perbandingan 1:1. 

    Sirami tanaman yang ada dalam polybag tersebut setiap hari. Setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut siap dipindahkan ke lahan terbuka.

    2. Pengolahan tanah dan penanaman
    Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm. Bersihkan tanah dari gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm.

    Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar. Taburkan di atas bedengan dan aduk hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat keasaman tanah sekitar pH 5-6. Apabila pH kurang dari 5 tambahkan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar satu minggu sebelum tanam.

    Buat lubang tanam secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam 60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit.

    Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Tanaman terong cenderung tidak tahan dengan kekeringan. Pindahkan bibit tanaman satu lubang diisi satu bibit tanaman. Hati-hati dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar tanamah tidak putus atau rusak.

    3. Perawatan budidaya terong
    Lakukan penyulaman tanaman setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat layu atau tidak sehat dan pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dilakukan beserta media tumbuhnya. Ganti dengan bibit baru.

    Pemupukan tambahan dilakukan mulai dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Untuk budidaya terong non-organik berikan pupuk urea dengan dosis 80 kg/ha dan KCl 45 Kg/ha. Sedangkan untuk budidaya terong organik berikan pupuk kompos atau pupuk kandang, masing-masing satu kepal atau kira-kira 0,5 kg per tanaman.

    Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah bibit ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan, siangi gulma yang terdapat dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak belukar yang terdapat disekitar area tanaman.

    Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat tanaman pada ajir dengan tali rafia.

    Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari sampai tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensinya hingga dua hari sekali.

    4. Panen budidaya terong
    Panen pertama usaha budidaya terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bia mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih.



    Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya, buah terung tidak tahan lama. Oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.

    Demikian, Cara Praktis Budidaya Terong Berbuah Lebat Dengan Cepat. Semoga bermanfaat dalam pertanian di Indonesia.
    Share:

    Cara Budidaya Jagung Manis Talenta yang Praktis dan Cepat Berbuah.


    Cara Budidaya Jagung Manis Talenta yang Praktis dan Cepat Berbuah

    Ada beberapa persiapan yang harus dipersiapkan agar jagung manis talenta bisa berbuah dengan cepat :
    1. Pengolahan Tanah
    Olah tanah sebaik mungkin (bajak, garu, ratakan). Dianjurkan menambahkan pupuk organik / kompos sebanyak 10 ton/ha dan dicampurkan secara merata.

    Perlu Diperhatikan untuk mendapatkan kualitas jagung manis Talenta yang optimal, diharuskan melakukan isolasi jarak minimal 150 meter atau interval waktu minimal 15 HST dengan jagung biasa atau jagung manis lainnya.

    2. Penanaman
    Gunakan tanam anjuran 75 cm x 25 cm dengan 1 tanaman per lubang ke dalam lubang tugal kedalaman 3-4 cm dan tutup dengan tanah yang gembur.

    3. Pemupukan
    Berikan pupuk majemuk NPK 15:15:15 dengan dosis 300 kg/ha Letakkan pupuk ± 5 cm di samping lubang tugal. Diberikan pada saat bersamaan dengan penanaman.

    Pemupukan Susulan I

    1. Lakukan pemupukan susulan pertama dengan UREA dosis 100 kg/ha pada umur 18-21 HST
    2. Letakkan ± 10 cm disamping tanaman dan tutup dengan tanah
    3. Selain melakukan pemupukan juga dilakukan penyiangan dan pembumbunan hingga akar semu tertutup oleh tanah.

    Pemupukan Susulan II

    Lakukan pemupukan susulan kedua dengna UREA dosis 100 kg/ha pada umur 35-40 HST 2. Letakkan ± 15 cm disamping tanaman dan tutup dengan tanah.

    4. Perawatan
    1. Berikan pengairan lebih banyak pada saat pembungaan dan pengisian biji.

    2. Bebaskan tanaman dari gulma selam masa hidupnya sampai saat panen tiba. Lakukan penyiangan dan pembumbunan. Berikan pengairan secukupnya.

    5. Panen
    Benih jagung manis Talenta dapat dipanen mulai umur ± 69 hari setelah tanam.
    Ciri Panen :
    1. Rambut hitam dan lengket
    2. Ujung tongkol terisi penuh
    3. Warna biji kuning mengkilap
    4. Umur ± 18-20 hari setelah keluar rambut tongkol.


    Demikian Cara Budidaya Jagung Manis Talenta Yang Praktis dan Cepat Berbuah. Semoga bermanfaat dalam dunia pertanian.
    Share:

    Cara Budidaya Kacang Panjang yang Praktis dan Cepat Berbuah Lebat.


    Pada kesempatan ini, kami berbagi artikel bidang pertanian yaitu Cara Budidaya Kacang Panjang Yang Praktis dan Cepat Berbuah Lebat.

    Ada beberapa persiapan yang harus dipersiapkan agar budidaya Kacang Panjang bisa berbuah dengan lebat :
    1. Pengolahan Tanah
    1. Lahan dibajak agar tanah lebih gembur, kemudian dibuat bedengan dengan lebar 100-140 cm dan jarak antar bedengan 50 cm.

    2. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang dengan dosis 20 ton/ha lalu dicampur dengan tanah sampai merata.

    3. Jika pH tanah terlalu rendah (asam) bisa ditambahkan kapur untuk menaikkan pH tanah. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

    Pemasangan Mulsa
    1. Pasang mulsa hitam perak saat matahari terik agar bisa menutup permukaan bedengan dengan tepat, rapi dan kencang.

    2. Kemudian tutup bedengan menggunakan mulsa, buat lubang tanam dengan jarak 30 cm antar dalam barisan dan 70 cm antar barisan.

    3. Biarkan mulsa tertutup 3-5 hari sebelum dibuat lubang, tujuannya adalah agar pupuk dasar yang diberikan tidak menguap.

    2. Penanaman
    1. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam menggunakan tugal.
    2. Perlubang tanam diisi 2 benih kacang panjang.
    3. Lubang tanam tutup tipis dengan tanah.
    4. Ketika tanaman mencapai sekitar 25 cm dipasang ajir sebagai rambatan.

    3. Pemupukan
    1. Pemupukan susulan bisa diberikan dalam 2 cara yaitu pupuk kocor dan pupuk tugal.

    2. Pemupukan dilakukan dua kali yaitu pertama kali waktu tanam sebanyak 30 kg/ha (N), 240 kg/ha (P) dan 80 kg/ha (K). Sedangkan yang kedua umur 2-3 minggu setelah tanam sebanyak 50 kg/ha.

    4. Perawatan
    1. Pemasangan Ajir & Pengikatan : Pemasangan ajir setinggi 1.8-2 meter dilakukan setelah tinggi tanaman kurang dari 25 cm, hal ini dilakukan untuk mengikat tanaman agar batang tidak mudah roboh terkena angin dan meningkatkan populasi tanaman.

    2. Pengairan : Pengairan dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman serta kondisi lahan. Diusahakan tanah selalu lembab agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.

    3. Pengendalian Hama Penyakit : Hama yang sering menyerang tanaman kacang panjang adalah hama penggerek polong (Maruca testulalis), tungau merah (Tetranychus bimaculatus) dan kutu daun (Aphis spp). Hama tersebut banyak menyerang pada musim kemarau. Pengendalian penyemprotan bisa menggunakan bahan aktif sihalotrin, deltametrin, profenofos, beta siflutrin. Jika aplikasi penyemprotan 1 minggu sekali kurang efektif, bisa ditingkatkan setiap 3 hari sekali.

    5. Panen

    1. Kacang panjang dapat dipanen sejak umur 38-40 hari setelah tanam.
    2. Panen bisa dilakukan setiap dua hari sekali atau setiap hari.
    3. Interval panen bisa mencapai lebih dari 20 kali petik.
    4. Hasil panen biasanya diikat kecil dengan ukuran lingkaran ibu jari dan telunjuk.
    5. Kemudian ikatan kecil tersebut digabung menjadi satu menjadi ikatan besar yang kemudian dibawa ke pasar untuk diecer kembali.

    Demikian Cara Budidaya Kacang Panjang Yang Praktis dan Cepat Berbuah Lebat. Semoga bermanfaat dalam dunia pertanian.
    Share:

    Hari/Tanggal

    ALIH BAHASA

    Daftar Isi